Legenda MotoGP, Kevin Schwantz, menilai Marc Marquez akan sulit melewati jumlah titel juara dunia Valentino Rossi di ajang MotoGP meskipun saat ini The Baby Alien masih berusia muda
Marquez sudah meraih empat titel juara dunia MotoGP di lima musim perdananya di kelas tertinggi tersebut.
Dengan usia yang masih muda, Marquez diyakini bisa mengejar koleksi tujuh gelar juara Valentino Rossi di kelas primer.
Tetapi Schwantz menilai Marquez tak akan bisa mewujudkan ambisinya semudah itu.
Selain harus menghadapi rival yang ada di MotoGP saat ini, Marquez juga harus bersiap menghadapi tantangan dari pebalap-pebalap yang baru naik kelas ke MotoGP.
“Saya tak setuju asumsi Marquez akan melewati rekor Rossi, karena ada banyak pebalap berbakat di Moto2 dan Moto3 saat ini.”
“Memang mereka harus terjun ke MotoGP terlebih dulu setelah ini. Saya berpikir jumlah titel juara Valentino Rossi sulit terkejar di era modern,” ucap Schwantz dalam wawancara dengan Motorsport.
MotoGP musim 2018 memiliki misteri lain di luar prediksi juara di akhir musim. Pasalnya, pada musim 2018 nasib Valentino Rossi dan Marc Marquez bisa terjawab.
Kontrak Rossi dengan Yamaha akan berakhir di pengujung tahun depan, sedangkan masa depan Marquez di Honda juga masih tanda tanya.
“Saya tak yakin Rossi akan berhenti dari balapan. Namun, yang pasti suatu hari nanti dia akan memiliki tim di MotoGP,” tutur Schwantz.
“Saya rasa Marquez akan melakukan sesuatu yang berbeda. Dia sudah membuktikan diri bisa dominan di Honda. Sungguh menarik bila ia kembali bisa melakukan hal itu di tempat lain,” sambung mantan pebalap asal Amerika Serikat itu.
Sementara itu, pengamat MotoGP, Carlo Pernat, yakin Valentino Rossi bakal kembali ada di lintasan balap MotoGP walau pun kontraknya dengan Yamaha berakhir.
Salah satu tanda tanya yang ada jelang bergulirnya MotoGP tahun depan adalah tentang masa depan Rossi.
Saat ini kontrak Rossi dengan Yamaha akan berakhir di pengujung musim mendatang.
Rossi sudah menyatakan akan tetap berkompetisi bila masih tampil kompetitif dan mampu bersaing.
Namun, finis di posisi kelima musim lalu jadi salah satu sinyal buruk bagi para penggemar Rossi yang ingin pebalap idolanya terus berkompetisi.
Pernat sendiri optimistis Rossi akan tetap berkarier di MotoGP saat usianya sudah memasuki empat puluh tahun.
“Saya yakin Valentino Rossi sudah menandatangani kontrak untuk dua tahun lagi. Yamaha melakukan langkah yang tepat karena Rossi adalah pebalap yang selalu ada di baris depan.”
“Selain itu, Valentino Rossi sendiri adalah sosok yang selalu takut dengan kata pensiun dan baru akan melakukannya bila ia benar-benar tak mampu lagi melanjutkan,” kata Pernat seperti dikutip dari GPOne.
Pernat yakin Rossi bakal tetap bisa bersaing dengan pebalap-pebalap lainnya di musim itu.
Pada musim yang telah usai, Rossi sejatinya sempat memimpin klasemen di awal musim sebelum performanya menurun karena faktor motor yang tak kompetitif dan cedera yang dialami.
“Rossi selalu dalam kondisi terlatih secara fisik dan memiliki mental bertanding seperti halnya pebalap muda. Itulah yang akan membuatnya yakin untuk terus melanjutkan karier.”
“Setelah benar-benar pensiun, Rossi akan memiliki masa depan di tim VR46 yang nantinya berkiprah di MotoGP,” ujar Pernat yang juga pernah jadi manajer Rossi ini.
Sementara itu, Valentino Rossi dalam wawancara dengan “crash,” menyebut sosok Andrea Dovizioso layak dijadikan contoh bagi para pebalap muda yang berusaha merintis karier jadi yang terbaik.
Dovizioso menjalani musim lalu dengan catatan yang fantastis.
Meski hanya jadi runner up di akhir musim, Dovizioso mampu merebut enam seri grand prix dan jadi lawan terakhir yang menghalangi ambisi Marc Marquez jadi juara dunia.
Padahal di awal musim, Dovizoso bukan termasuk pebalap yang diperhitungkan bisa masuk dalam perburuan titel juara dunia.
Namun Dovizioso sukses mematahkan prediksi tersebut dan bersaing dengan Marquez hingga seri terakhir.
“Cerita Dovizioso adalah sebuah hal yang positif mengingat ia telah mengalami berkali-kali situasi sulit, terutama di MotoGP,” ujar Rossi dalam wawancara dengan Motorsport.
Lantaran kehebatan Dovizioso untuk bangkit, Rossi menilai ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari sosok Dovizioso.
“Semua orang harus belajar darinya. Andrea Dovizioso tak pernah menyerah dan tak pernah kehilangan kepercayaan dirinya.”
“Dalam sembilan musim, ia hanya memenangkan dua seri, namun kemudian dia bisa memenangkan enam seri dalam satu musim. Untuk bisa melakukan hal itu, tentunya dia harus sangat kuat,” tutur Rossi.
Rossi sendiri gagal bersaing dalam perburuan titel juara musim lalu karena tampil buruk di paruh kedua.
Sejatinya Rossi sempat memimpin klasemen di beberapa seri awal namun kemudian motor Yamaha miliknya tak bisa kompetitif di segala kondisi, terutama ketika lintasan basah.
Di akhir musim, Rossi harus puas duduk di posisi kelima, di bawah Dani Pedrosa, Maverick Vinales, Dovizioso, dan Marquez.