Ducati menuding langsung penyuplai ban Michelin sebagai biang kegagalan dua pebalap mereka, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso, terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan di Le Mans Circuit, Motto GP Prancis, Minggu malam WIB, 08 Mei 2016.
“ Ianonne dan Dovizioso menyalahkan Michelin sebagai bisang dari kegagalan mereka,” tulis “crash,” Senin, 09 Mei 2016.
Mereka menyatakan kondisi ban Michelin tidak bisa ditebak, dan peluang Ducati meraih satu dari target tiga podium utama gagal.
Pada balapan di Le Mans, Iannone berhasil merebut posisi kedua pada lap ke enam dan langsung menempel Jorge Lorenzo di posisi pertama.
Tapi malang buat Iannone, ia kehilangan pijakan ban depan pada putaran ke tujuh di tikungan kedelapan.
Iannone mengaku pada empat putaran pertama dia memaksakan pengereman ke ban depan dan berhasil mendekati Lorenzo.
Namun ketika Iannone mulai berpikir tidak usah terlalu memaksa, ia “dipaksa” menyentuh aspal.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi, ini benar – benar aneh. Sangat sulit menjelaskan apa yang terjadi pada kecelakaan saya sebab dari awal saya punya felling bagus dengan sepeda motor,” ucap Iannone, seperti diberitakan Autosport.
Berlainan dengan Ianonne, Andrea Dovizioso terjatuh bersamaan pada dua lokasi yang berbeda tidak begitu lama setelah disalip Valentino Rossi
Sama seperti Iannone, keduanya terjatuh karena kehilangan grip ban depan.
“Saya hanya dua derajat lebih miring dan itu sudah cukup buat kehilangan ban depan,” ucap Dovizioso yang mengatakan kecelakaan karena kesalahannya sendiri.
Menurut Dovizioso, para pebalap tidak bisa merasakan ban telah melewati batas. Jadi ketika sedikit dipaksa maka traksi hilang. Itulah karakter ban Michelin, kata Doviziso.
“Saya dan Marc terjatuh dengan gaya yang sama, seperti semua pebalap, tapi ini sama buat semua orang, ini hanya masalah semua orang mengatur karakteristik itu,” kata pebalap Italia itu.
Berlainan dengan pebalapnya, petinggi Ducati mengakui pengembangan motor terbaru mereka musim ini masih belum sempurna.
Ducati masih memerlukan adaptasi denga ban baru Michelin.
Menurut Ciabatti, sang petinggi Ducati, Michelin telah bekerja keras memperbaiki ban dibanding sesi tes tahun lalu saat lebih banyak pebalap yang terjatuh.
Meski begitu konstruksi ban Michelin dengan merek sebelumnya, Bridgestone, berbeda, jadi pebalap butuh adaptasi gaya balap.
Hal itu juga diungkap Dovizioso.
Katanya ban belakang sudah cukup bagus, tapi masih banyak pergerakan pada ban depan. Salah satu yang sedang diusahakan Ducati buat solusi, memperbaiki winglet.
“Tapi secara keseluruhan kami sangat puas. Mungkin bagian depan belum tapi kami akan membawa solusi pada tes di depan,” ucap Ciabatti.
Andrea Iannone memang tampil impresif di awal balapan.
Sayang, rekan setim Andrea Dovizioso ini tersungkur di lap kedelapan.
Alhasil, pria asal Italia tersebut harus rela mengakhiri balapan lebih cepat.
Iannone menyatakan masih belum mengetahui penyebab kegagalannya tersebut. Sebab, menurut dia, tidak ada masalah berarti yang dihadapi.
Di awal balapan, pria berjuluk The Maniac Joe ini menilai dirinya sangat berpeluang mengakhiri balapan di atas podium. Sayang, kenyataan berkata lain. Iannone harus rela kehilangan poin di GP Prancis.
“Saya memiliki potensi untuk naik podium. Namun, saya tidak tahu apa yang akan terjadi dalam dua puluh delapan lap,” ujar Iannone, sebagaimana dilaporkan Crash.
“Namun sebelum terjatuh, saya berhasil tampil dengan sangat bagus. Tentu saja saya senang dapat bersaing ketat dengan Jorge. Menurut saya, kami memiliki potensi besar hari ini,” lanjutnya.
Sementara itu, pebalap Ducati musim depan, memberikan kritikan kepada pabrikan asal Bologna tersebut.
Menurutnya, musim ini Ducati tidak berbicara banyak di persaingan juara.
Alasan Lorenzo berkata demikian didasari pada duet pembalap Ducati, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso.
Duo Andrea asal Italia tersebut musim ini memang tengah diliputi ketidakberuntungan. Terbaru di Sirkuit Le Mans, keduanya gagal menyelesaikan balapan.
“Saya pikir untuk saat ini Ducati tidak berbicara banyak di persaingan gelar juara karena kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh kedua rider mereka,” ujar Lorenzo seperti dikutip dari Crash, Senin.
“Jadi menurut saya kami harus membandingkan kualitas dengan Marc dan Rossi. Saya pikir sangat bagus rasanya bisa memimpin klasemen saat ini,” tutupnya.