Lomba balap moto gede, yang terkenal dengan MotoGP musim 2014, memasuki masa pemanasan dengan serangkaian uji coba dan spekulasi tentang akan bersatunya Marc Marquez dan Jorge Lorenzo seusai kontraknya di Yamaha Racing berakhir.
Di Sepang, sirkuit Kuala Lumpur, pebalap Repsol Honda Marc Marquez membuat waktu tercepat dengan menyisihkan seniornya, Valentino Rossi, dalam tes hari pertama Selasa, 04 Februari 2014, sore waktu setempat.
Marquez mengaku terkejut dengan hasil ini karena mampu mencatatkan waktu terbaiknya 2 menit 0,286 detik. Dia mengungguli Valentino Rossi dari Yamaha dan rekan setimnya di Honda Repsol , Dani Pedrosa.
Dibandingkan saat menjalani tes serupa pada tahun lalu– musim debutnya di MotoGP–, Marquez mengaku sudah lebih rileks. “Pada titik ini tahun lalu, saya merasa lebih gugup. Tapi, tahun ini saya lebih rileks. Pada akhir pekan saat ada balapan saya akan merasakan lebih banyak tekanan, tapi biasanya saya bekerja dengan baik di bawah tekanan,” ujar Marquez seperti dikutip situs “crashnet.”
“Hari ini catatan waktunya sudah cukup cepat. Ini adalah sebuah kejutan besar, tapi saya pikir di Malaysia memang sangat tergantung dengan kondisi trek. Kita bisa melihat bahwa banyak pebalap yang cepat dan saya pikir besok dan pada hari ketiga mereka akan jauh meningkat,” ujar menambahkan..
“Saya senang dengan jalannya tes hari pertama dan telah mencapai tujuan saya yaitu mendapatkan lagi feeling saya di atas motor,” aku juara dunia tahun lalu ini.
Sementara itu pebalap Yamaha Racing, yang juga asal Spanyol, Jorge Lorenzo belum menemukan momentum terbaiknya di tes kecepatan itu.
Ia menegaskan akan lebih sabar di balapan musim ini. Dia juga siap bersaing dengan pembalap lain, termasuk partner setimnya yang juga juara dunia tujuh kali, Valentino Rossi.
Menurut pembalap Yamaha asal Spanyol itu, perjalanan musim lalu memberikan suatu pelajaran bagi dirinya dalam balapan MotoGP. Dua kali terjatuh di seri Assen dan Sachsenring diakuinya memang mempengaruhi penurunan performanya.
“Harus dilihat dengan kepala dingin dan lebih sabar. Ini kompetisi yang semua pebalap dan timnya punya keinginan juara,” kata pebalap kelahiran 4 Mei 1987 itu saat ditemui kontributor “nuga.co” Amal Bakti di lobi Hotel Sama Sama, Kuala Lumpur, Selasa melam.
Lorenzo yang baru saja berkunjung ke Jakarta akhir bulan lalu, mengatakan, tidak bermasalah dengan Rossi. Lorenzo menyebut bahwa The Doctor sebagai rekan terbaik, namun juga menyadari jika Rossi pastinya juga ingin jadi juara dunia.
“Setiap tim punya lebih dari satu pebalap. Mereka juga bersaing. Tapi, kami bersaing untuk tim agar menjadi terbaik,” ujarnya.
Meski demikian, diakuinya untuk balapan MotoGP musim ini cukup berat. Selain para pembalap lebih siap, peraturan yang mengharuskan tunjangan bahan bakar hanya dua puluh liter harus disiasati dalam strategi balap.
Pasalnya, peraturan baru ini membuat tim mengubah perangkat elektronik kontrol motor. Dia pun mengaku mesti harus beradaptasi lagi.
“Regulasi baru yang cuma mengizinkan bahan bakar 20 liter cukup menyulitkan karena kami harus cukup banyak memodifikasi perangkat elektronik sehingga motor tidak bekerja persis seperti yang saya inginkan. Tapi, saya yakin ada solusi dalam beberapa hari ke depan,” sebut mantan juara dunia itu.
Selama uji coba di Sepang beredar spekulasi di kalangan media tentang upaya “mengawinkan” Jorge Lorenzo dari Yamaha dan rider Repsol Honda Marc Marquez.
Spekulasi itu beredar cukup kencang karena kedua petarung itu telah memberikan sensasi di MotoGP 2013. Saat itu Lorenzo harus mengakui keunggulan Marquez.
Apa kata Lorenzo jika pada suatu hari nanti keduanya jadi rekan satu tim? Itulah pertanyaan yang muncul di Kuala Lumpur.
Berpredikat debutan, Marquez tampil prima pada kejuaraan dunia balap motor kelas primer musim lalu. Di akhir musim Marquez pun berhasil menyabet gelar juara dunia yang sebelumnya disandang oleh Lorenzo.
Menilik hal tersebut, ada saja yang berandai-andai bagaimana jika Lorenzo dan Marquez harus bersaing dalam satu tim yang sama. Kemungkinan itu pun ditanyakan kepada Lorenzo.
“Itu takkan jadi sebuah masalah(bersaing di tim yang sama dengan Marquez,” jawab Lorenzo dalam sebuah wawancara dengan “GPOne” yang dilansir “crashnet.”
“Kami berdua akan memiliki modal yang tepat untuk tampil sebaik mungkin di setiap balapan. Itu mungkin memang akan menarik, walaupun aku pikir kesempatan tersebut tidak akan pernah muncul,” nilainya.
Penilaian itu tampaknya didasarkan pada penilaiannya bahwa Honda tidak akan mau melepas Marquez, sedangkan Lorenzo sendiri berkeinginan menutup karier bersama Yamaha. Itu mengapa ia pun sekaligus menepis rumor akan ke Ducati di 2015.
“Tentu saja rumor ke Ducati itu tidak benar karena tak pernah ada kontak antara diriku dengan Ducati. Tujuanku, seperti yang pernah aku katakan, adalah tetap bersama Yamaha sampai akhir karierku,” tegas Lorenzo