Michael Laudrup di usung pemain Swansea dalam selebrasi ketika klub asal Wales itu memenangkan Piala Liga Inggris tahun lalu dengan mengalahkan Bradford
Tahun “bulan madu” legenda Denmark, Michael Laudrup, dengan Swansea City berakhir, setelah spekulasi “panas” di media Inggris selama beberapa hari terakhir, menyedot perhatian bersama laga City dengan Chelsea.
Swansea City, melalui situs klubnya, mengonfirmasi bahwa kontrak Michael Laudrup telah diputus dan manajer asal asal Denmark itu tidak lagi menjadi “boss” di klub “Angsa Putih” itu.
Selama sebulan ini kencang bertiup spekulasi mengenai masa depan Laudrup sebagai manajer. Penyebabnya sampai dengan pekan ke-duapuluh empat Premier League, Swansea tersendat di urutan ke- dua belas dengan enam kali menang, enam kali imbang, dan dua belas kali kalah.
Dengan poin dua puluh empat di klasemen liga, Swansea hanya berjarak dua poin dari jurang degradasi.
“Ini adalah keputusan yang kami ambil dengan berat hati,” ujar pemilik Swansea, Huw Jenkins, di situs resmi klub. “Tapi, ini adalah keputusan terbaik untuk Swansea City Football Club dan suporter kami,” lanjutnya.
Sebulan sebelum memecat Laudrup, Jenkins yang ditanya media menegaskan posisi Laudrup aman. Namun, dari beberapa kabar yang beredar di media Inggris, ada perbedaan pendapat mengenai Laudrup di jajaran petinggi klub.
Beberapa di antara dewan direksi berniat mempertahankannya, sementara yang lain ingin mendepaknya. “Tidak semua petinggi klub dikabarkan setuju untuk memecat Laudrup. Beberapa masih berniat untuk mempertahankan legenda Denmark tersebut,” tulis “Daily Mail.”.
Sementara itu, South Wales Evening Post menyebut bahwa Swansea berniat untuk mengakhiri musim ini tanpa perubahan sama sekali di kursi manajerial. Mereka baru akan mempertimbangkan posisi Laudrup di musim panas mendatang.
Setelah kepergian Laudrup, Swansea akan ditangani oleh bek mereka, Garry Monk, dan pelatih tim utama Alan Curtis.
Datang sebagai pahlawan, tapi kini mulai dipertanyakan. demikianlah nasib Michael Laudrup ketika itu. Ada kabar yang menyebut bahwa posisinya sebagai manajer mulai goyah..
Bagi para barisan direktur, ini adalah krisis. Sky Sports mengabarkan bahwa posisi dan kinerja Laudrup saat itu memang sedang dievaluasi
Laudrup datang ke Swansea pada awal musim 2012, untuk menggantikan Brendan Rodgers yang pindah ke Liverpool. Awalnya, Laudrup tampak sangat menjanjikan.
Bekas manajer Getafe dan Mallorca itu mengawali perjalanannya di Premier League dengan hasil meyakinkan atas Queens Park Rangers dan West Ham United.
Swansea memang sempat menelan tiga kekalahan beruntun dalam sepuluh laga perdana di Premier League, tapi musim itu Laudrup sukses memberikan gelar Piala Liga Inggris yang membawa tim asal Wales tersebut meraih trofi mayor pertama dalam sejarah klub mereka.
Ditahun pertamanya di Swansea, Laudrup mengantarkan klub finis di urutan kesembilan Premier League.–lebih baik dari musim sebelumnya, di mana mereka finis di urutan kesebelas.
Usai “buah manis” itu Swansea menukik ke papan bawah liga hingga penghujung musim kemarin pun berlanjut ke musim ini.