Penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Pada wanita, penyakit degeneratif ini tercatat membunuh satu dari empat wanita. Artinya, penyakit jantung tiga kali lebih mematikan daripada kanker payudara.
Untuk itu bila dokter memberitahu Anda gagal jantung itulah tahap krusial dari seorang yang bermasalah dengan jantungnya.
Sebab, terlambat mendapat penanganan bisa membuat nyawanya melayang.
Benarkah?
Ya, karena gagal jantung merupakan fase lanjutan setelah serangan jantung. Sehingga, riskan untuk mengancam nyawa bila seseorang sudah masuk ke dalam fase gagal jantung.
Meski termasuk ke dalam penyakit degeneratif, penyakit ini juga berisiko timbul pada usia yang relatif muda. Oleh karena itu, jangan pernah anggap sepele penyakit ini. Kenali beberapa penyebab utama dari permasalahan jantung untuk mengetahui bagaimana cara mencegahnya.
Agar kondisi itu tak terjadi, menurut Prof. Bambang Budi Siswanto, dokter spesialis jantung RS. Harapan Kita, pasien penyakit jantung ataupun seseorang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung harus bisa mengontrol faktor risikonya. Dengan cara itu, seseorang bisa mencegah gagal jantung.
“Faktor risiko yang harus dikontrol itu, seperti kalau punya kolesterol dan tekanan darah harus dikontrol. Kemudian, juga trigliserida dan glukosa juga harus bisa dikontrol pada tingkat normal.”
“Selain itu, bagi yang merokok, berhenti dari merokok dan memiliki tubuh obesitas, usahakan untuk diet agar berat tubuh kembali normal. Semua itu bila bisa dilakukan, sangat mungkin untuk mencegah gagal jantung,” katanya..
Dia menambahkan bahwa deteksi dini dan selalu cek gula darah juga menjadi cara untuk mencegah gagal jantung. Sebab, dengan mengetahui hasil dari cek gula dan deteksi dini, seseorang bisa mengambil langkah tepat agar tetap jauh dari ancaman gagal jantung.
“Untuk periksa cek gula darah atau deteksi dini, tidak usah repot-repot ke laboratorium. Ikut ajang klub jantung sehat, biasanya setelah itu ada pemeriksaan kesehatan gratis. Kemudian, juga bisa ke puskesmas untuk melakukan tes kesehatan. Kan era JKN tidak bayar,” tutupnya.
Menurutnya, permasalahan pada jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab penyakit jantung yang utama. Penyakit kardiovaskular termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan permasalahan katup jantung.
Menurunnya fungsi jantung dan pembuluh darah biasanya dikaitkan dengan penuaan. Salah satu faktor percepatan penuaan pada pembuluh darah adalah konsumsi gula yang berlebihan.
Juga, seperti dikutip dari “womenhealty.com,” faktor kolesterol menjadi penting karena kelebihannya akan menganggu sirkulasi di dalam aliran darah. Kolesterol terdiri dari dua jenis, yaitu high density lipoprotein (HDL) yang merupakan kolesterol “baik” pelindung jantung, dan low density lipoprotein (LDL), yang merupakan kolesterol “jahat”.
Dikatakan demikian karena kolesterol ini dapat membentuk plak di arteri sehingga lama-kelamaan akan mengakibatkan penyumbatan.
Cara mengurangi kadar kolesterol “jahat” dan memperbanyak kolesterol “baik” adalah dengan menghindari konsumsi makanan berlemak jenuh, tetapi meningkatkan makanan berlemak tak jenuh semisal omega 3, seperti minyak ikan, omega 6 seperti kedelai, dan omega 9 seperti minyak zaitun, serta berolahraga teratur tidak kurang dari 150 menit per minggu.
Selain itu sindrom metabolik juga menjadi hal penting untuk diamati. Sindrom ini adalah sebuah kondisi yang berbahaya karena berhubungan dengan tekanan darah tinggi, lemak perut yang berlebihan, peningkatan gula darah, dan kolesterol yang tidak normal.
Kondisi ini akan memicu penyakit jantung pada usia muda sekitar 20-39 tahun. Namun, sindrom metabolik bisa dicegah dan diperbaiki melalui diet dan olahraga.
Kadar trigliserida umumnya sangat berhubungan dengan kadar kolesterol sehingga pengukurannya pun biasanya bersamaan dengan kolesterol. Trigliserida merupakan bentuk penyimpanan energi tubuh. Jika tidak kunjung digunakan atau dibakar, kadarnya akan meningkat dan memperbesar risiko penyakit jantung.