Tahu siapa pebalap bermulut “Besar” di Formula One? Media langsung menunjuk Fernando Alonso. Dan pebalap asal Spanyol yang wira wiri antara Raneult-McLaren-Ferrari- dan McLaren lagi, itu terkenal sebagai biang kericuhan di timnya
Perangai paling fatal dari Fernando Alonso adalah masalah kecocokan dalam tim. Kenapa? Ternyata gaya bicaranya yang tak terkontrol membuat Alonso disebut-sebut sebagai pembalap bertemperamen tinggi.
Dua perpindahan Alonso di ajang Formula 1 pun diwarnai perseteruan yang kurang mengenakkan.
Sukses meraih gelar juara keduanya bersama Renault delapan tahun lalu, Alonso memutuskan menerima tawaran fantastis McLaren.
Saat itu, McLaren belum memutuskan siapa yang akan menjadi pendamping Alonso. Hingga akhirnya nama Lewis Hamilton dipastikan akan menjadi pendamping sang juara dunia.
Pebalap berusia tiga puluh tiga tahun itu pun berjanji akan membimbing Hamilton yang saat itu menjalani musim debut.
Petinggi McLaren saat itu, Martin Whitmarsh juga mengatakan bahwa Hamilton hanya dizinkan sesekali menyalip Alonso dan memenangkan beberapa balapan. Namun, Hamilton tak dizinkan menjadi juara dunia 2007.
Performa Hamilton GP Australia dan GP Malaysia, serta kedekatan Hamilton dengan Whitmarsh ternyata mengubah rencana.
McLaren mengumumkan bahwa kedua pembalap itu akan diperlakukan sama, yakni boleh menjadi juara dunia musim itu. Alonso merasa dikhianati.
Puncak kemarahan Alonso terjadi saat Lewis menang balapan di Kanada dan AS. Sedikit demi sedikit, ia mulai mencari celah agar bisa keluar dari tim McLaren, namun tetap menggondol titel juara dunia.
Kimi Raikkonen yang membalap untuk Ferrari, memanfaatkan situasi “perang saudara” itu dengan cara mendekati Alonso.
Sebelum gelaran penutup musim di Brasil, Fernando sempat berujar akan senang jika dirinya bisa menjadi juara dunia lagi. Namun bila sudah tidak memungkinkan lagi, dirinya akan lebih senang lagi jika Kimi yang menjadi juara dunia.
Alonso kemudian menjegal Hamilton sejak awal hingga lap kelima ketika transmisi mobil sang “rekan” setim macet. Alonso membiarkan Kimi memenangkan balapan itu.
Ia memang gagal menjadi juara dunia, namun ia puas membalaskan dendam kepada McLaren dan Lewis Hamilton. Balapan berakhir, Kimi menang sekaligus juara dunia, sementara Alonso di urutan ketiga, dan Hamilton di urutan ketujuh.
Di bulan November tahun itu, melalui sebuah rapat kecil dengan Ron Dennis, Alonso menyatakan diri keluar dari McLaren. Tanpa sepeser pun uang ganti rugi atas pemutusan kontraknya dengan McLaren, pun sebaliknya.
Seteru dengan tim kembali terjadi antara Alonso dan tim balapnya. Kali ini dengan Ferrari.
Sejak 2013 lalu, Alonso kerap mengeluhkan performa tunggangannya bersama Ferrari yang dinilai tidak bekerja dengan baik.
Tidak tanggung-tanggung, Alonso mengatakan keluhannya pada para pewarta usai GP Honggaria Agustus 2013. Saat itu ia mengatakan bahwa dirinya menginginkan mobil orang lain sebagai hadiah ulang tahun esok hari.
Presiden Ferrari Luca di Montezemolo sempat menegurnya kala itu, namun ternyata tak menghentikan ocehan Alonso.
Usai balapan Grand Prix Malaysia yang berlangsung pada 30 MAret 2014, Alonso mengatakan kalau dirinya telah menyadari kekurangan Ferrari, dan apa yang harus dilakukan timnya tersebut.
“Traksi mobil tidak cukup bagus,” ujar Alonso menanggapi performa mobil F14 T. “Bandingkan saja dengan Red Bull, kami (Ferrari) jelas kalah jauh.”
Bukan rahasia lagi, lanjut Alonso, kecepatan Ferrari tak sebanding dengan mobil tunggangannya. Mercedes, menurut Alonso, tercepat sejak tes pra musim, di Australia, dan juga di Malaysia.
Alhasil, musim 2015 ini Ferrari memutuskan menggandeng Sebastian Vettel menggantikan Alonso.
Jenson Button dapat bernafas lega setelah penantian nasib karirnya mendapat kepastian, ia dikontrak lagi oleh McLaren untuk dua tahun ke depan.
“Saya memliki karier yang panjang di Formula Satu, tapi ini terasa seperti awal yang baru,” ujar Button.
Selama beberapa bulan terakhir, juara 2009 tersebut mengaku galau akan nasib karirnya karena berakhirnya masa kontrak pada tahun ini.
Namun, pada Rabu malam akhirnya ia dengan bos McLaren, Ron Dennis, berbicara blak-blakan selama satu setengah jam dan diakhiri dengan tanda-tangan kontrak baru.
Ia akan bersanding dengan mantan juara dunia Fernando Alonso sebagai rekan balapannya. Ini bukan pertama kalinya Button mendapatkan teman satu tim seorang juara dunia.
Sebelum dengan Alonso, Button sempat bersama dengan Jacques Villeneuve dan juara dunia 2014, Lewis Hamilton.
“Saya merasa kami membawa banyak hal kepada tim ini dengan bekerja bersama,” ujar Button.
“Saya pikir kami berdua dewasa, cukup pintar untuk mengerti bahwa kami harus bekerja bersama dan akan menghadapi sirkuit, itulah yang harus dilakukan,”
Dengan mengontrak kedua pembalap tersebut, McLaren menjadi tim dengan total usia paling tua, namun juga paling berpengalaman. Total 500 balapan pernah dijalani oleh Alonson Button.
Button sendiri mengatakan bahwa yang juga terpenting adalah kontraknya tidak hanya untuk satu tahun.
“Ini proyek baru yang menarik,untuk menjadi bagian dari McLaren yang legendaris bukanlah hanya pekerjaan satu tahun, ini bukan sesuatu yang hanyaa saya lakukan dalam satu tahun.”