Valentino Rossi tak membantah persaingannya dengan Marc Marquez di Silverstone Circuit, MotoGP Inggris, akhir pekan lalu, penuh sensasi dan ia senang dengan seluruh penampilannya
Meski berlangsung ketat, Rossi minta untuk tidak membandingkannya dengan balapan mereka di Sirkuit Sepang pada MotoGP tahun lalu.
Menurut Rossi, target mereka sudah berbeda.
Ketika mentas di Sepang, Rossi berpeluang besar menjadi juara, sementara, peluang Baby Alien –julukan Marquez– untuk menjadi kampiun sudah benar-benar tertutup.
Akibatnya saat mendapat tekanan dari Marquez, Rossi naik pitam dan menendang motor pembalap berpaspor Spanyol tersebut.
Di Silverstone, Rossi dan Marquez masih sama-sama berpeluang menjadi kampiun di akhir musim.
Karena itu, persaingan di lintasan kering Sirkuit Silverstone menjadi hal yang wajar. Beberapa kali Rossi dan Marquez saling membalap.
Pada akhirnya, The Doctor –julukan Rossi– finis di posisi tiga, sementara Marquez satu tingkat lebih rendah.
Saat ini Rossi masih duduk di posisi dua klasemen terpaut lima puluh poin dari Marc Marquez yang memuncaki klasemen.
Namun, mengingat balapan masih menyisakan enam seri, segalanya masih mungkin terjadi.
“Marquez selalu agresif, namun jangan bandingkan persaingan ini dengan pertarungan di Sepang. Sebab, kedua pembalap memiliki target yang sama, yakni finis lebih depan,” jelas Rossi mengutip dari Motorsport.
Sementara itu, Cal Crutchlow yang sukses mengamankan podium kedua pada race di Sirkuit Silverstone, setelah bertarung sengit dengan rider gaek milik Movistar Yamaha, Valentino Rossi, masih geram dengan Marquez
Ada satu momen di mana pembalap asal Inggris tersebut mengalami senggolan dengan motor Marquez.
Ujung motor milik The Baby Alien menyentuh bagian motor Crutchlow ketika beradu manuver di tikungan.
Selepas kejadian tersebut sang pembalap mengadu kepada Valentino Rossi.
Terlepas dari itu semua, dirinya merasa cukup puas bisa kembali meraih hasil impresif.
“Saya bilang kepada Vale, dan itu bukan lah candaan. Saya merasakan bagian motor Marquez di kaki saya pada saat memasuki tikungan tiga belas,” ujarnya seperti dikutip dari Crash, Selasa, 06 September 2016
“Namun saya tidak mau menyerah begitu saja. Dia sudah berada di samping saya dan saya pikir jika menyerah maka saya akan mengacaukan semuanya,” tuntasnya.
Menurut Crutchlow, Rossi tidak menyangka bahwa dirinya dapat bersaing pada baris depan di GP Inggris.
Di sepanjang pekan, Crutchlow memang tampil dominan.
Sayang, dia gagal meraih podium tertinggi.
Pembalap Tim Suzuki Ecstar Maverick Vinales, berhasil meraih kemenangan pertamanya di Inggris.
Sementara Rossi berada satu posisi di belakang Crutchlow.
“Saya tahu bahwa sepanjang pekan ini saya tampil lebih baik daripada biasanya. Itulah mengapa Vale berkata tidak memprediksi penampilan saya,” jelas Crutchlow
“Saya tahu penampilan saya di atas lintasan. Saya percaya dapat tampil di baris depan dan bersaing dengan Maverick Vinales,” lanjutnya.
Sementara itu, persaingan menuju juara MotoGP musim ini masih sangat ketat.
Rossi dan Marc Marquez diprediksi bakal bersaing sengit mengejar titel prestisius di balapan premier class.
Saat balapan berlangsung di Sirkuit Silverstone. Rossi dan Marquez bersaing memperebutkan urutan ketiga.
Tak pelak The Doctor menilai pertarungannya dengan rider asal Spanyol tersebut masih dalam batasan wajar.
Rossi yang sukses meraih podium ketiga, berhasil memperpendek jarak dengan Marquez dengan lima puluh poin.
Alhasil, sisa enam seri tersisa bakal menjadi pertarungan seru peraih tujuh gelar juara MotoGP tersebut.
“Ini adalah pertempuran yang kuat tapi adil. Marquez selalu sangat agresif, tetapi dibandingkan dengan pertempuran di Sepang, yang satu ini berbeda karena kami memiliki target yang sama, mencoba untuk yang tercepat.”
“ Ini adalah perbedaannya dan saya menikmatinya,” ucap Rossi menukil TheCrackedFlag.
“Perhitungan ini lebih sulit. Tapi saya tidak peduli. Saya suka balapan ini dan target saya untuk mencoba memperjuangkan kemenangan dan mengejar podium hingga akhir, saya pikir perlombaan ini sangat sulit,” ujar Rossi.