Minggu malam WIB, 30 Agustus 2015, penggemar lomba MotGP global, dan juga di Indonesia, akan bisa menyaksikan pertarungan “epic” duo pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi di Silverstone Circuit, Inggris.
Di Indonesia lomba ini bisa disaksikan dari siaran langsung “Trans7,” Minggu malam WIB.
Seperti diketahui, selama bertahun-tahun, Sirkuit Silverstone telah menjadi tempat pertarungan epik antar-pembalap papan atas.
Walau pun begitu, penggemar jarang sekali menemukan pertarungan seketat tahun ini yang terjadi antara Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo.
Kedua pembalap dari Yamaha ini seakan memulai pertarungan dari awal lantaran poin mereka sama.
Memiliki poin kembar, yaitu dua ratus sebelas, Lorenzo berhak memimpin klasemen karena meraih lima kemenangan. Sedangkan Rossi harus turun takhta setelah sebelas race memuncaki klasemen.
Bicara Silverstone, Lorenzo pernah memenangi lomba Grand Prix Inggris ini sebanyak tiga kali. Semuanya di kelas MotoGP.
Dari kemenangan ini sekali pembalap berjuluk X-Fuera itu terjatuh, empat tahun lalu, usai pertarungan memperebutkan posisi dua dengan Andrea Dovizioso dan mendiang Marco Simoncelli.
Sementara Rossi ternyata tak bersahabat dengan Silverstone. Juara dunia sembilan kali ini sejatinya belum pernah memenangkan juara di sirkuit itu.
Tapi saat GP Inggris masih dimainkan di Donington Park, The Doctor telah meraih tujuh kemenangan
The Doctor juga mengakui cukup sulit mengalahkan Lorenzo di sana, meski peluang untuk menang masih ada.
Di Silverstone, tahun lalu, Rossi sendiri dirundung hasil buruk sebelum sukses meraih podium ketiga pada musim lalu. Sebelum duduk di posisi tiga lima musim berturut-turut ia gagal naik podium.
Jika melihat lebih ke belakang, Rossi terakhir kali meraih kemenangan di Silverstone pada sepuluh tahun lalu. Namun secara keseluruhan, ia telah meraih tujuh kali podium teratas di sana.
“Saya berharap bisa tampil kompetitif di Silverstone. Namun, Lorenzo sangat kuat dan sulit mengalahkan dia. Tetapi, saya harus mencoba untuk meraih kemenangan,” jelas Rossi, seperti diberitakan La Gazzeta dello Sport.
Untuk lebih sigap tampil di Silverstone, Valentino Rossi mempersiapkan kondisi fisik dan motor YZR-M1-nya.
Rossi mengaku telah mempelajari layout sirkuit kebanggaan publik Inggris tersebut.
“Saya telah mempelajari rute sirkuit dan mempersiapkan diri saya sebaik mungkin. Di Silverstone, mungkin akan turun hujan. Trek sangat panjang dan yang pasti akan sangat menantang,” jelas Rossi seperti mengutip Speedweek.
Persiapan matang wajib ditampilkan Rossi di balapan nanti. Sebab, posisinya di klasemen sementara MotoGP 2015 tak lagi aman.
Karena itu, kemenangan jadi hal wajib bagi rider berusia “gaek” ini untuk memuluskan ambisinya meraih gelar juara dunia ke-sepuluh.
The Doctor –julukan Rossi– menilai rekan setimnya, Jorge Lorenzo, merupakan pembalap yang harus diwaspadai.
“Balapan di Silverstone selalu sulit. Sebab, selalu ada saja masalah di sana. Namun, tahun lalu saya meraih hasil yang lebih baik. Yang pasti, Jorge selalu tampil memukau di sana sejak naik ke kelas MotoGP,” jelas Rossi.
Meski persaingan sengit terjadi antara duo pembalap Yamaha, jangan pernah menyoret nama Marc Marquez dalam perburuan podium tertinggi di Silverstone. Pasalnya, pembalap Tim Repsol Honda tersebut punya catatan menarik di sini.
Dengan menduduki posisi tiga klasemen dari dua Yamaha, komitmen Marquez memang bukan lagi untuk mempertahankan juara. Tapi meraih kemenangan di setiap race-nya. Salah satunya adalah menjadi yang tercepat di Silverstone.
Jadi apakah Lorenzo yang mampu berjaya, atau Rossi yang menemukan kemenangan pertama di Silvertsone, atau justru Marquez yang kembali memenangkan balapan seperti tahun lalu.
Marc Marquez, tak menyerah meski tertinggal jauh dari pemimpin klasemen sementara Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
The Baby Alien menilai jarak poin yang memisahkan dirinya dengan jagoan Movistar Yamaha itu tak berarti menurunkan ambisinya meraih gelar juara dunia ketiga di kelas MotoGP.
Marquez kini memiliki satu modal penting untuk bisa lebih kompetitif Semenjak mengganti sasis, Marquez meraih pencapaian.
“Jarak poin cukup jauh. Sejatinya cukup sulit mengejar perbedaan lima puluh dua poin bagi seorang pembalap,” jelas Marquez seperti mengutip dari Speedweek.
“Namun, dengan kecepatan yang saya miliki saat ini, saya yakin akan terus meraih podium. Meski sulit, saya akan tetap memberikan yang terbaik,” urai pembalap yang memilih menetap di Andorra ketimbang negara asalnya, yakni Spanyol.