Valentino Rossi mengungkapkan tidak ada perubahan signifikan yang ditemukan tim Monster Energy Yamaha pada tes di Jerez di Spanyol, Senin lalu.
Tapi, The Doctor mengklaim Yamaha menemukan beberapa hal kecil yang berpotensi membuat motornya melaju lebih kencang.
Valentino Rossi hanya menempati posisi ketujuh belas pada tes di Jerez tersebut.
Meskipun tercecer pada tes tersebut, dia mengaku cukup puas.
“Tes berjalan sangat baik. Kami tidak menemukan sesuatu yang fantastis yang mengubah hidup kami. Tapi, kami menemukan beberapa hal yang bisa digunakan untuk memperbaiki kinerja motor dan mungkin membuat motor sedikit lebih kencang,” kata Rossi, seperti dilansir Crash.
Rossi mengatakan tidak khawatir dengan posisi akhirnya di tes Jerez.
Menurutnya, catatan waktu lap bukan menjadi fokus timnya pada sesi tes tersebut.
“Kami fokus pada akselerasi, grip dan kemudian keseluruhan motor. Kami juga mencoba ban Michelin, untuk Austria dan Buriram Thailand,” ujar The Doctor
“Kami bekerja keras pada sisi akselerasi. Menurut saya kami menunjukkan sedikit kemajuan. Memperbaiki akselerasi sangat sulit, membutuhkan waktu. Kami masih punya banyak pekerjaan. Saya tak mencoba menggeber catatan waktu dan tak menggunakan ban lunak, karena memang tak menginginkannya. Kami fokus pada hal lain,” imbuh Rossi soal tes MotoGP Jerez.
Rossi kini bercokol di peringkat keempat klasemen MotoGP . Pembalap Italia tersebut terpaut sembilan poin dari Marc Marquez yang berkibar di puncak klasemen.
Rossi mengisyaratkan tak terlalu mencemaskan margin tersebut. Dia memilih fokus memikirkan satu per satu balapan yang akan dijalani.
“Anda harus hidup hari demi hari. Sekarang kami memikirkan Le Mans (MotoGP Prancis) dan berusaha lebih baik di sana, sudah cepat sejak Jumat,” urai Rossi.
“Kami harus memastikan sedikit lebih kompetitif di sana,” sambung Valentino Rossi.
Ya, rivalitas antara Rossi dengan pembalap Repsol Honda Team, Marc Marquez berjalan seperti roller-coaster, naik dan turun. Namun, sebagai senior di MotoGP, Rossi memberikan sedikit nasehat kepada Marquez.
Marquez, di usianya yang sudah dua puluh enam tahun, telah menjadi juara dunia MotoGP sebanyak lima kali. Kendati demikian, Marquez masih terlihat lapar dan sangat agresif di setiap lintasan.
Bahkan, di seri terakhir MotoGP yang berlangsung di Jerez, Spanyol, akhir pekan lalu, Marquez sangat mendominasi hingga garis finis. Saat balapan di Sirkuit Jerez, Marquez terlihat sangat agresif ketika akan disalip rider Suzuki, Alex Rins.
“Marquez sekarang sudah dua puluh lima tahun, oh tidak, saya salah, dia sudah dua puluh enam6 tahun. Hal terpenting adalah hasil akhir,” ucap Rossi, dikutip dari media Spanyol, Marca.
“Sejauh ini, dia sudah menang dan tidak ada yang bisa kita membantahnya. Namun baginya, hal itu (kemenangan) masih belum rumit, bagi saya berbeda,” kata pembalap MotoGP berusia empat puluh tahun itu melanjutkan.
Lebih lanjut, Rossi menyarankan agar Marquez sedikit lebih tenang saat di lintasan. Pembalap asal Spanyol itu terkenal sangat cepat, tapi bisa membahayakan diri sendiri. Buktinya, dia tersungkur dan membuatnya gagal finis di MotoGP Austin.
“Saya datang di MotoGP pada usia dua puluh tahun dan melawan para pembalap dengan usiayang lebih matang. Sedangkan, Marquez perlu tetap tenang dan mengambil aspek positif dari para pembalap muda karena terkadang mereka lebih kuat,” kata Rossi.
“Mereka juga bisa menjadi tantangan dan motivasi. Bahkan, saya juga belajar dari pembalap muda seperti Franco Morbidelli, bukan hanya mereka yang belajar dari saya,” ucap Rossi
Sebelumnya Rossi mengakui Marc Marquez sebagai masalah terbesar dalam persaingan meraih gelar juara MotoGP karena memiliki kualitas yang mumpuni di lintasan.
Rossi yang gagal meraih podium pada balapan MotoGP Spanyol akhir pekan lalu menilai Marquez memiliki kemampuan yang menimbulkan problem bagi dirinya.
Kini Marquez kembali memimpin klasemen pebalap dengan tujuh puluh poin, atau hanya unggul satu poin dari Alex Rins.
Sementara Andrea Dovizioso menempati peringkat ketiga dengan enam puluh tujuh poin dan Rossi menyusul di peringkat keempat dengan koleksi enam puluh satu poin.
“Saya tidak terlalu jauh dari persaingan di klasemen. Masalah terbesar dalam kompetisi adalah Marquez karena dia adalah yang tercepat. Jika dia tidak terjatuh di Austin maka perbedaan akan sangat jauh,” kata Rossi dikutip dari Motorsport.
Kendati mengaku sulit mengejar Marquez, Rossi masih optimistis memburu gelar juara dunia yang kedelapan di kelas MotoGP.
“Kami lebih kuat dibanding tahun lalu. Jalan masih panjang, ada tantangannya, tetapi kami berada di jalur yang tepat. Saya tidak sepenuhnya senang karena saya berharap di Jerez, kami bisa bersaing untuk menempati podium, tetapi pada akhirnya saya lebih pelan,” jelas pebalap yang pernah memperkuat tim Honda dan Ducati.
Hanya finis di peringkat keenam dan lebih buruk satu peringkat dibanding musim lalu, Rossi mensyukuri capaian di MotoGP Spanyol karena memiliki catatan waktu yang lebih baik.
“Musim lalu saya finis peringkat lima di sini tetapi itu karena banyak yang mengalami kecelakaan. Dan kecepatan pada saat balapan jauh lebih cepat, saya merasa dua puluh lima detik lebih cepat dibanding tahun lalu,” terang Rossi.
“Saya merasa nyaman dengan motor dan khususnya pada lap terakhir saya sangat cepat,” sambungnya.
Ya Rossi sendiri terkejut ketika baru menyadari Marc Marquez masih muda dibandingkan dengan usianya yang sudah empat puluh tahun.