Valentino Rossi menilai motor Yamaha yang disetel tim Yamaha saat ini memberi keuntungan pada Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.
Rossi kembali gagal meraih hasil impresif pada lanjutan MotoGP 2
Setelah meraih peringkat kelima pada balapan MotoGP Prancis, Rossi gagal finis dalam tiga balapan selanjutnya di MotoGP Italia hinga Belanda. Pada akhir pekan lalu, Rossi mampu menyelesaikan balapan dengan menempati peringkat kedelapan.
Mantan juara dunia itu mengaku tidak paham alasan penurunan performa, namun hanya berkomentar setelan motor Yamaha saat ini tidak memberi keuntungan bagi dirinya.
“Saya tidak tahu jawabannya. Sepertinya motor butuh setelan lain . Tapi bagi Franco [Morbidelli] bagi saya itu lebih sulit untuk menggunakan tipe seperti itu,” ucap Rossi dikutip dari Speedweek.
“Maverick dan Quartararo, di sisi lain, sangat kuat. Kami membutuhkan solusi untuk membuat motor menjadi ‘motor kami’ lagi,” sambung The Doctor.
Saat Rossi kesusahan untuk menampilkan performa terbaik, Vinales justru mampu naik podium dalam dua balapan terakhir. Setelah menjadi juara MotoGP Belanda, Vinales menempati peringkat kedua di MotoGP Jerman.
Di klasemen pebalap, Vinales pun sudah menyalip Rossi. Kini Vinales mengumpulkan 85 poin dan berada di peringkat kelima, sementara Rossi tertinggal lima poin dan berada di peringkat keenam.
Sementara Quartararo yang sempat naik podium pada MotoGP Catalunya dan MotoGP Belanda masih berada di peringkat kedelapan dengan 67 poin. Morbidelli menjadi pebalap Yamaha dengan poin terendah di klasemen.
Sedangkan dalam klasemen pabrikan, Yamaha berada di peringkat ketiga di bawah Honda dan Ducati. Untuk klasemen tim, Monster Energy Yamaha yang diperkuat Rossi dan Vinales juga menempati peringkat ketiga dibawah Mission Winnow Ducati dan Repsol Honda.
Selain itu Rossi membantah kritik yang menyebut dirinya makin melambat di MotoGP karena faktor usia.
Rossi kini berusia empat puluh tahun dan finis di posisi kedelapan di MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring,
Rossi kembali gagal tampil maksimal di MotoGP Jerman yang menjadi penutup putaran pertama .
Start dari posisi kesebelas, The Doctor hanya bisa finis di peringkat kedelapan.
Hasil MotoGP Jerman jauh lebih buruk dibandingkan dengan musim lalu saat ia menempati posisi kedua. Bahkan, di musim ini Rossi lebih lambat
Kritik muncul usai balapan. Rossi dinilai lebih baik mundur dari ajang MotoGP dan pensiun karena usianya yang tidak lagi muda. Namun dalam konferensi pers usai balapan, pebalap itu membantah.
“Tahun lalu MotoGP Jerman adalah yang terbaik selama semusim, [setelah] saya meraih empat podium. Hari ini, saya 20 detik lebih lambat dari 2018,” ujar Rossi dikutip dari Sportal.
“Saya tahu saya sudah tua, tetapi tahun lalu saya hanya lebih muda 12 bulan [dari tahun ini]. Jadi usia bukanlah alasan utama untuk 20 detik lebih lambat,” Rossi menambahkan.
Dalam kesempatan itu Rossi juga menegaskan tidak akan menyerah dengan kesulitan di MotoGP musim ini. Rossi hanya merasa tidak puas karena sejumlah kendala.
Mulai dari penggunaan ban yang tidak cocok sehingga kurangnya cengkraman di lintasan, sampai kepada tidak mencapai kecepatan yang diinginkan.
“Karena terakhir kali kami berada di sini, saya sangat kompetitif. Dari Le Mans ke Sachsenring saya memiliki performa yang bagus. Tahun ini jauh lebih sulit, jadi kita harus punya pengertian yang lebih baik,” ucap Rossi.
Menurunnya performa Rossi di lintasan membuat posisi The Doctor terus melorot di klasemen sementara MotoGP .
Kini, Rossi berada di peringkat keenam dengan delapan poin setelah disalip rekan setimnya Maverick Vinales yang ada di posisi kelima dengan delapan lima poin
Sementara itu pebalap asal Italia Marco Melandri yang juga mantan rival Valentino Rossi di ajang MotoGP mengumumkan pensiun dari balap motor pada akhir musim ini.
Saat ini Melandri merupakan pebalap GRT Yamaha di Superbike
Namun, jelang seri di Laguna Seca, Amerika Serikat, akhir pekan nanti, Melandri mengumumkan rencana gantung helm.
“Keputusan untuk pensiun adalah keputusan yang sangat sulit bagi saya. Saya sudah memikirkannya selama beberapa waktu dan, sebelum balapan di Imola, saya akhirnya memutuskan untuk pensiun pada akhir musim,” ujar Melandri dikutip dari Crash.
“Saya masih kompetitif, dan saya pikir lebih baik berhenti pada saat ini. Sementara ini saya masih menikmati balapan, saya tidak ingin pensiun saat sulit mencapai kenikmatan dan mendapatkan hasil yang lebih baik,” Melandri menambahkan.
Kariernya di balap motor dihabiskan di ajang MotoGP selama sembilan musim
Di level elite balap motor dunia itu Melandri sempat menjadi pesaing Valentino Rossi,
Pada MotoGP empat belas tahun lalu Melandri berada di posisi kedua klasemen akhir, di bawah Rossi yang menjadi juara dunia. Di musim itu Melandri bergabung dengan tim Honda dan mengoleksi dua ratus dua puluh poin dengan memenangi dua seri terakhir di MotoGP Turki dan Valencia.
Usai di MotoGP Melandri menjajal kompetisi Superbike .
“Sejak membuat keputusan pensiun, saya merasa beban yang sangat besar telah diangkat dari pundak saya, dan sekarang semua orang tahu ini adalah tahun terakhir saya. Saya bahkan lebih termotivasi untuk mendapat hasil yang baik dalam beberapa balapan terakhir,” tuturnya.