Pengamat MotoGP Paolo Beltramo mencoba menggambarkan suasana hati Valentino Rossi jelang penutupan ajang balap MotoGP musim ini di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu, pada12 November
Dalam analisisnya, jurnalis dari Sky Sports itu menuturkan kemungkinan The Doctor bakal senang jika mengetahui Marc Marquez gagal mempertahankan gelarnya di musim ini.
“Saya pikir di dalam hati Valentino Rossi, dia akan menikmati jika Marquez tidak menang. Keduanya sekarang memang sudah membuka komunikasi, tapi satu sama lain tidak menyukainya,” ungkap Beltramo seperti dikutip dari Calcio
Permusuhan Rossi dan Marquez dimulai dua tahun lalu di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia. Saat itu Rossi dinilai bersalah oleh Race Direction setelah terbukti menendang Marquez pada balapan seri 17.
Akibatnya, juara dunia sembilan kali terpaksa menjalani balapan seri terakhir di Valencia dari posisi buncit.
Rossi pun kembali mengubur mimpinya untuk merebut gelar juara ke-10 sepanjang kariernya setelah Jorge Lorenzo mengunci kemenangan di Valencia.
“Pada dua tahun lalu Marquez memutuskan untuk tidak menang di Valencia, dan itu adalah cerita buruk yang saya harap tidak terulang. Sementara Valentino berada di urutan keempat sehingga gelar juara jatuh ke tangan Jorge Lorenzo,” beber Beltramo.
Musim ini, peluang Valentino Rossi merebut gelar juara kembali tertutup.
Pembalap yang dijuluki The Doctor itu terpaut jauh, yakni delapan puluh lima poin dari Marquez yang berada di urutan puncak.
Marquez hanya butuh finis di urutan kesebelas pada balapan terakhir untuk mengunci gelar juara dunia
Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo, menolak memakai strategi team order pada seri terakhir MotoGP di Valencia
Suppo mengaku tak akan meminta Dani Pedrosa membantu Marc Marquez.
Marquez berpeluang besar merebut titel karena masih unggul dua puluh satu poin atas rival terdekat, Andrea Dovizioso dari Ducati
Dia hanya butuh finis kesebela di Valencia untuk mengunci mahkota juara.
“Honda tak pernah melakukan team order ketika selisih di kejuaraan sangat kecil. Saat ini keunggulan kami sangat besar, jadi yang paling adil adalah bertarung tanpa team order,” kata Suppo seperti dikutip dari AS.
Meski tak menyukai team order, Suppo mengklaim memahami taktik Ducati
Pada balapan di Sepang, Ducati mengirim kode kepada Jorge Lorenzo yang sedang memimpin lomba untuk mengalah kepada Dovizioso agar pertarungan perebutan gelar berlanjut hingga Valencia.
“Dari sudut pandang tim pabrikan, kami memahami strategi Ducati. Namun, dari sudut pandang olahraga langkah mereka sulit dimengerti,” ujar Suppo.
“Lorenzo yang sudah berjuang keras untuk meraih kemenangan pertama bersama Ducati tiba-tiba diminta memberikan jalan untuk membantu Dovi.”
“Padahal selisih poin Dovi dengan Marc sudah terlalu besar. Saya hanya bisa berkata saya beruntung tak perlu membuat keputusan seperti itu,” kata Suppo.
Meski Marquez sudah unggul jauh atas Dovizioso, Suppo menegaskan Honda tetap menatap balapan di Valencia dengan serius.
Suppo tak ingin gelar yang sudah ada di depan mata melayang karena terlalu percaya diri.
“Keuntungan itu penting dan selisih dua puluh satu poin sebelum balapan terakhir jelas sangat besar. Namun, apapun bisa terjadi dalam balapan. Kami berharap tak ada kejadian luar biasa di Valencia,” kata Suppo.
Honda berpeluang besar menyegel dua gelar di Valencia. Selain titel pebalap, Repsol Honda juga bisa merebut gelar tim. Repsol Honda