Pebalap MotoGP, Valentino Rossi, mengaku senang memiliki kepala teknisi baru dan motor anyar untuk bersaing di musim balap tahun depan.
Rossi menganggap kehadiran David Munoz sebagai kepala teknisi menghadirkan semangat baru pada sesi tes akhir tahun di Sirkuit Jerez.
“Orang-orang di garasi senang dengan kedatangan David. Dia muda dan memiliki cara kerja yang berbeda. Sekarang yang kami butuhkan adalah waktu untuk saling mengerti satu sama lain secara lebih baik dan semakin mengetahui motor,” jelas Rossi dikutip dari GPOne.
“Banyak hal [yang berubah dengan kedatangan Munoz]. Dia memiliki persiapan yang lebih banyak dan bisa menggunakan teknologi baru serta alat-alat baru dengan baik. Ini pengalaman yang baru buat saya. Saya senang,” sambung The Doctor
Selain Munoz, Rossi pun menyambut baik keberadaan motornya tahun depan Kendati demikian mantan juara dunia MotoGP itu tak lekas puas dengan performa motor tersebut.
“Kami berada di jalur yang tepat, tetapi masih ada perbedaan besar dengan yang terbaik. Jika kami bisa lebih cepat sepuluh kilometer per jam di Jerez, jarak di lintasan lurus bakal menjadi masalah,” ucap Rossi.
“Saya merasa ada perbaikan dengan mesin baru, tetapi saya butuh lebih dari ini, dan saya harap akan ada perbaikan di [tes] Sepang,” tambahnya.
Sesi tes di Sirkuit Jerez tidak berlangsung mulus bagi Rossi karena hujan turun sehingga tidak dapat membandingkan motor lama dan motor baru di atas lintasan yang kering.
Ya Valentino Rossi tidak bisa berbuat banyak di MotoGP . Rossi harus terus-menerus bersikap realistis di tiap balapan yang ia lakukan.
Rossi memulai musim ini dengan hasil cukup bagus yaitu lalu jadi runner up di dua seri beruntun, yaitu di MotoGP Argentina dan MotoGP Amerika Serikat. Rossi pun masuk bursa juara.
Namun ketika balapan menginjak tanah Eropa, Rossi mengalami penurunan performa yang drastis. Seri-seri yang biasanya akrab dengan Rossi seperti MotoGP Spanyol dan MotoGP Prancis tidak mampu diakhiri dengan catatan finis podium.
Ketika Rossi kali ketiga gagal finis di tiga seri beruntun di Italia, Catalunya, dan Belanda, semua tahu peluang Rossi meraih gelar juara dunia MotoGP telah berakhir saat balapan baru memasuki paruh akhir musim pertama.
Bila Rossi tampil menggila di paruh kedua, maka tiga kali gagal finis tersebut yang bakal jadi kambing hitam kegagalan Rossi jadi juara dunia.
Nyatanya, Rossi tidak pernah menunjukkan penampilan sensasional. Finis terbaik Rossi setelah paruh musim adalah di posisi keempat yang didapat di MotoGP Austria, MotoGP Inggris, MotoGP San Marino, dan MotoGP Malaysia.
Rossi tak lagi bisa bermimpi jadi juara dunia karena juara sebuah seri saja sudah sulit untuk digapai. Jangankan sebuah kemenangan seri, naik podium saja sudah jadi mimpi yang jarang jadi nyata bagi Rossi.
Tiap seri dilalui Rossi dengan komentar yang hampir sama. Motor YZR-M1 miliknya tak bergerak sesuai keinginan dan tidak cukup kompetitif untuk bersaing di baris depan.
Padahal di waktu yang sama, Maverick Vinales masih mampu mencicipi dua kemenangan seri musim ini meski pebalap Spanyol tersebut juga tidak bisa konsisten punya performa bagus dari seri ke seri.
Fabio Quartararo yang juga menunggangi Yamaha bahkan beberapa kali
Pengalaman bersaing di baris depan seperti yang dilakukan Vinales dan Quartararo adalah pengalaman yang makin jarang dirasakan Rossi.
The Doctor lebih sering berkutat di papan tengah, bersusah-payah berebut posisi di tengah kepadatan pebalap-pebalap lain. Hal tersebut sering terjadi karena posisi start Rossi yang tidak bagus.
Di saat Rossi bersusah-payah di kepadatan pebalap, Marquez dan kawan-kawan terus melesat di rombongan depan sehingga mustahil bisa dikejar Rossi ketika ia sudah keluar dari kerumunan pebalap lain.
Rossi mengakhiri MotoGP 2019 dengan hasil terburuk bila dibandingkan musim-musim lainnya bersama Yamaha.
Valentino Rossi mengakui merasa bodoh setelah jatuh dua kali pada latihan bebas MotoGP Valencia
Pada latihan bebas pertama di Sirkuit Ricardo Tormo, pebalap Yamaha itu mengalami kecelakaan di tikungan empat saat FP1 tinggal tiga menit lagi.
Di FP Kedua, Rossi kembali mengalami kesialan. The Doctor terjatuh pada tikungan sepuluh.
Pebalap asal Italia tersebut gagal memperbaiki catatan waktunya terbaiknya. Rossi yang finis di posisi kedelapan di sesi latihan bebas pertama
“Ini hari yang sangat berat karena saya dua kali kecelakaan. Pagi ini [Jumat] amat memalukan karena saya sempat sangat cepat.”
“Sejujurnya saya melakukan kesalahan, kesalahan yang bodoh. Saya menggunakan ban lunak di depan, namun terlalu memaksakan sejak lap pertama dan saya terjatuh,” kata Rossi dikutip dari Crash.
Rossi kemudian menyebut sisi kanan sejumlah tikungan di trek Sirkuit Ricardo Tormo sangat berbahaya.
“Anda harus benar-benar waspada, terutama dengan temperatur saat ini seperti musim dingin,” ujar Rossi.
The Doctor juga mengungkapkan kronologi saat dia terjatuh
“Saya mencoba untuk lebih pelan dengan menggunakan ban medium di depan. Namun kecelakaan berikutnya lebih keras karena kecepatan saya lebih tinggi.”
“Kecelakaan terutama terjadi setelah tujuh atau delapan lap sehingga saya benar-benar tidak memperkirakan. Sekarang kami ingin memeriksa data untuk mencoba memahaminya,” kata Rossi.