close
Nuga Sport

Rossi-lah Yang Bikin MotoGP Jadi Hebat

Valentino Rossi telah menjadikan MotoGP sebagai glamour olahraga popular yang menempatkan dirinya sebagai pebalap paling popular sepanjang sejarah dan seharusnya dia tidak dihukum oleh “tendangan” Sepang ketika berlomba dengan Marc Marquez di MotoGP Malaysia.

Rossi yang menempati posisi dua klasemen juara dunia menempati posisi pertama rider paling populer di sosial media Twitter.

Laman resmi MotoGP, Selasa, 17 November 2015 mengungkapkan pembalap berjuluk The Doctor tersebut berada di posisi pertama dengan raihan tiga puluh delapan mention. Nama Rossi dikicaukan pengguna Twitter sebanyak tiga puluh dua kali per jamnya, atau satu kali per menitnya.

Lantas bagaimana dengan Lorenzo?

Juara dunia MotoGP itu berada di posisi kedua jauh dibawah Rossi dan rider Repsol Honda, Marc Marquez hanya mendapat secuil tweet.
.
Jika flashback ke beberapa minggu belakangan, nama Rossi memang menjadi sorotan karena insiden yang dialaminya dengan Marquez di Sepang, Malaysia.

Akan tetapi, hal itu tampaknya hanya berpengaruh dengan Rossi saja karena popularitas Marquez terbukti tak banyak berubah.

Rossi juga semakin populer di media sosial ketika MotoGP membuka voting siapa yang akan menjadi juara musim ini sebelum GP Valencia dilangsungkan. Pada saat itu, hashtag #ForzaVale sukses mengungguli hashtag milik Lorenzo #Va

Selain popular selama berkarier di MotoGP Rossi juga telah memberikan banyak kontribusi sehingga MotoGP bisa seperti saat ini.

“Dia telah memberikan banyak hal soal balap motor. Apa yang ada saat ini adalah berkat Rossi,” tulis Marca, Selasa, 17 November 2015.

Hal itu dilakukan bukan hanya ingin mendapatkan keuntungan dari motornya, dia melakukannya karena ia menyukai hal ini,” tulis media Spanyol terbitan Madrid itu.

Tulisan “marca” itu juga disertai bukti bahwa Rossi yang telah aktif di kelas utama sejak lima belas tahun silam memang memiliki segudang pengalaman dan ilmu untuk mengembangkan motor.

Bahkan ketika dirinya datang pertama kali di Yamaha, masukan darinya lah yang membuat Tim Garpu Tala meraup prestasi gemilang.

“Valentino selalu pandai jika berbicara dengan media. Anda tidak selalu harus memiliki alasan untuk berbicara. Itu wajar karena ia hanya mengekspresikan pendapatnya,” lanjut “marca.”

Menurut “marca,” apa yang telah dikatakan Rossi di media masa sama sekali tidak membuatnya terganggu. Ia bisa memahami keadaan Ross usai balapan di Sirkuit Ricardo Tormo.

“Anda harus segera paham sesegera mungkin. Itu adalah hal yang normal. Dalam suatu hubungan dibutuhkan sedikit ketegangan,” tambah media Spanyol tersebut.

Ditulis “marca,” drama MotoGP 2015 masih hangat dibicarakan di Eropa.

Selain “marca,” juara dunia dua kali Superbike, James Toseland, juga angkat bicara mengenai persaingan seru antara Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.

Rossi harus membayar mahal ulahnya menendang Marc Marquez di Sirkuit Sepang berupa hukuman start terbuncit di GP Valencia. Alhasil, posisi Vale berada di ujung tanduk karena terancam oleh Lorenzo.

Di Valencia, meski sudah tampil heroik dengan finis keempat, padahal start dari grid belakang, Rossi tetap gagal juara karena Lorenzo menginjak podium teratas. VR46 pun tertinggal tipis yakni lima angka dari X-Fuera di klasemen akhir.

Hal inilah yang sangat disesali Toseland. Dia menyayangkan keputusan Race Direction yang menjatuhi hukuman kepada Rossi berupa start terbuncit di Valencia. Padahal jika tidak, jalannya lomba di Sikuit Ricardo Tormo pasti akan jauh lebih menarik.

“Saya tidak berpikir Marquez lindungi Lorenzo. Tapi, saya pikir pihak berwenang seharusnya memberikan penalti kepada Rossi langsung saat di Sepang seperti mendorongnya finis ke belakang, mungkin keenam atau ketujuh. Sehingga, mereka bisa melupakan kontroversi tersebut saat lomba Valencia,” ujar Toseland, kepada BT Sport.

“Biarkan balapan Valencia menjadi ‘segar’ ketimbang masih mengungkit-ungkit momen Sepang karena Rossi dihukum start dari posisi paling belakang. Saya pikir hal ini seharusnya tak dilakukan oleh pihak berwenang,” lanjutnya.

“Dengan poin seimbang saat Valencia dan dengan kecepatan Lorenzo, lalu meski Rossi start dari baris pertama atau kedua, Rossi akan tetap finis keempat.”

“Bahkan jika Rossi memiliki hasil kualifikasi yang bagus, dia akan tetap kalah dengan tempo para pembalap tercepat. Saya pikir Lorenzo memang pantas menjadi juara,” pungkas sosok asal Inggris ini.

Tags : slide