Pebalap gaek MotoGP Valentino Rossi mengaku lebih senang dengan balapan zaman dahulu ketika belum banyak mendapat pesaing dan awal musim balapan berlangsung di Eropa.
Berkiprah selama dua puluh musim di lintasan balap paling bergengsi, Rossi mengaku memiliki pengalaman yang menyenangkan ketika bersaing di lintasan pada awal tahun dua ribuaan.
Menurut Rossi, mengawali seri balapan di Eropa lebih ideal ketimbang saat ini yang dimulai di Qatar kemudian berlanjut ke benua Amerika.
“Saya tidak menyetujui balapan dimulai di Eropa, saya membuat kesalahan beberapa tahun lalu. Eropa sungguh fantastis karena kami mengetahui semua sirkuit selain itu perpindahan dari tiap tiap sirkuit lebih singkat, tetapi sekarang kejuaraan dimulai di Qatar dan kami harus tetap berada di puncak,” kata Rossi dikutip dari Tuttomotoriweb.
Ketika Rossi merajai kancah MotoGP, balapan dimulai dari Jepang kemudian berlanjut ke Afrika Selatan. Setelah itu balapan juga sempat dimulai dengan seri Spanyol.
Ketika Qatar ditunjuk menjadi seri pembuka sejak dua belas tahun lalu, Rossi sempat menjadi juara pada tahun berikutnya ketika balapan di Eropa digelar pada seri kedua dan ketika balapan di Eropa berlangsung pada seri ketiga.
Berbeda dengan satu dasawarsa lalu, MotoGP mengalami perubahan susunan jadwal seri balapan.
Sejak lima tahun lalu, balapan selalu dimulai dari Qatar disusul penyelenggaraan di Amerika Serikat dan Argentina. Sedangkan balapan di Eropa baru dilangsungkan pada seri keempat.
Selain itu Rossi juga mengakui tingkat persaingan pada akhir tahun sembilan puluhan hingga awal dua ribuantidak seketat sekarang.
“Dalam beberapa tahun terakhir level profesionalisme para pebalap telah berubah. Tetapi itu bagus untuk kompetisi. Beberapa tahun lalu memang menyenangkan, Anda tidak perlu terlalu fokus, tetapi saya rasa itu adalah cara yang terbaik. Kami harus tetap fokus dan terus meraih poin karena semua orang melakukannya,” jelas Rossi.
Pebalap yang kini sudah berusia empat puluh tahun itu memang sudah lama tidak meraih gelar juara dunia. Kali terakhir Rossi meraih poin terbanyak pada akhir musim terjadi pada sepuluh tahun silam.
Setelah itu Rossi sempat merosot ketika bersama Ducati dan gagal bersaing dengan
Sementara itu, pebalap rookie MotoGP , Joan Mir, merasa masih seperti bermimpi membalap bersama Valentino Rossi di MotoGP.
Joan Mir termasuk satu dari empat pebalap baru di MotoGP Pada tahun itu Rossi sudah memulai kariernya di dunia balapan profesional.
“Di tahun kelahiran saya, Valentino Rossi bahkan memenangkan gelar pertamanya ini hampir seperti surreal [mimpi],” ujar Joan Mir.
Sukses Joan Mir dari Moto2 ke MotoGP merupakan salah satu kejutan. Pasalnya, pebalap asal Spanyol itu naik ke kasta tertinggi balapan motor setelah baru satu tahun di Moto2.
Terlebih, saat itu ia hanya menempati peringkat keenam klasemen
Joan Mir saat ini berada di peringkat kelima belas dari dua pebalap di klasemen sementara dalam tiga seri MotoGP yang sudah dilalui. Pada MotoGP Amerika Serikat ia hanya mampu finis di posisi ketujuh belas.
Sebagai pebalap baru, pebalap dua puluh satu tahun itu menyampaikan targetnya di MotoGP . Ia ingin tampil kompetitif sama seperti Rossi dan Marc Marquez.
“Hal yang saya takutkan bukan karena terjatuh, tapi tidak menjadi kompetitif yakni berada di posisi terakhir.”
“Saya tidak ingin gagal, saya ingin menjadi seperti mereka dan tetap berada di level saat ini,” terang Joan Mir dikutip dari Sport Fair.
Joan Mir juga mengaku takjub dengan performa Marquez di MotoGP.
“Dia [Marquez] selalu berada di depan. Saya melihat dia sebagai pebalap yang harus dikalahkan, tapi sejumlah pebalap lain juga amat kuat serta bisa menyulitkannya untuk meraih gelar juara.”
“Saya juga senang jika pebalap Suzuki menang di [Sirkuit] Jerez [MotoGP Spanyol]. Saya pikir Marquez akan memperbaiki segalanya setelah jatuh di [Sirkuit] Austin. ”
“Saya melihat Valentino masih tangguh dan akan berada pada posisi kedua di belakang pebalap Honda asal Spanyol itu serta Rins juga akan meraih podium,” ujar Joan Mir.