Valentino Rossi dengan sedikit menahan emosi mengatakan, Marc Marquez di balapan MotoGP Mugello mendapat ‘hukuman’ langsung dari ban.
Rossi melontarkan pernyataan itu sebagai tanggapan insiden kecelakaan yang dialami Marquez di Sirkuit Mugello, Minggu (pekan lalu).
Itu merupakan kecelakaan pertama yang dialami pebalap asal Spanyol tersebut di ajang balapan musim ini.
Rossi sendiri berhasil meraih podium ketiga setelah start pertama. The Doctor mengatakan balapan kali ini benar-benar sarat strategi di sirkuit.
“Ketika saya melihat para pebalap lain, saya langsung menyadari ini adalah balapan soal strategi,” ujar Rossi sembari tertawa, seperti dikutip dari GP One.
“Melihat Marquez terjatuh, saya langsung sadar bahwa saya harus lebih berhati-hati. Marquez memiliki gaya balap yang cukup agresif. Kali ini ban tidak mengampuninya [menghukum].”
Rossi pun mengakui ini menjadi balapan tersulit yang pernah ia ingat dalam sejumlah balapan belakangan ini.
Untuk itu, The Doctor merasa harus menentukan keputusan yang tepat terkait pilihan ban.
“Bagi saya, ban terkeras di depan bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan untuk mencapai finis di balapan ini. Raihan pole position di kualifikasi juga amat krusial untuk mendapatkan hasil bagus.”
Pebalap asal Italia itu pun mengakui harus berjuang keras untuk tetap bertahan di lintasan dan berhasil meraih podium pada balapan di MotoGP Italia.
“Pada satu momen ketika Rins mendahului saya, saya kira bakal kehilangan podium. Namun saya masih tetap berharap: ia, Iannone, dan Petrucci, akan melorot. Itu pun terjadi,” ujar Rossi.
Meski berhasil meraih podium, Rossi mengatakan posisi ketiga tetap bukan pencapaian yang ia inginkan.
“Artinya kami tidak membuang apapun di balapan ini, tapi saya tidak lupa hasil terbaik kami sejauh ini hanya di posisi ketiga. Jika kami ingin mengejar gelar juara, kami harus lebih cepat lagi dan saat ini kami tidak cukup cepat,” terang The Doctor.
Sementara itu dalam kesempatan lainnya, Marquez mengaku kesulitan mengontrol sepeda motor saat menyenggol Danilo Petrucci.
Memulai balapan MotoGP Italia dari posisi keenam, Marquez melakukan manuver agresif di awal balapan. Marquez kemudian menyenggol Petrucci di tikungan kedua hingga membuat pebalap Pramac Ducati itu melebar dan kehilangan banyak waktu.
Usai balapan Petrucci mengatakan Marquez seharusnya mendapat penalti di MotoGP Italia karena manuver agresifnya. Petrucci yang finis ketujuh mengaku beruntung masih bisa melanjutkan balapan usai disenggol Marquez.
Dikutip dari GP One, Marquez mengatakan harus tampil agresif di awal balapan agar tidak tertinggal dari pebalap di grid terdepan.
“Di awal balapan saya berusaha menekan untuk tetap bersama para pebalap yang menggunakan ban lunak. Ada tiga pebalap yang bersaing di tikungan kedua, dan saya sadar Petrucci masuk ke sisi dalam dan kami bersenggolan,” ujar Marquez.
“Kami berdua kehilangan waktu. Saat itu sangat sulit untuk mengontrol sepeda motor. Meski gagal mendapatkan poin, kami belajar sesuatu yang baru. Saya kecewa gagal mendapatkan poin, tapi yang penting kami masih unggul 23 poin,” sambung Marquez.
Marquez sempat terjatuh di lap kelima balapan MotoGP Italia setelah kehilangan keseimbangan di bagian depan. Marquez mengaku akan tetap sulit mengalahkan Lorenzo tanpa insiden terjatuh di tikungan sepuluh.
“Sepeda motor kami tidak sempurna, tapi saya tetap tampil cepat usai terjatuh. Mengimbangi kecepatan Lorenzo adalah hal mustahil, tapi saya pikir kami bisa bersaing dengan dua pebalap lainnya,” ujar Marquez.
Marquez sendiri pada balapan di Mugello tak bisa menyembunyikan kekecewaannya dengan sikap penonton
Sebagian penonton MotoGP Italia mengejek Marquez usai terjatuh. Juara bertahan MotoGP itu juga mendapat cemoohan dari penonton usai balapan.
Dikutip dari Marca, Marquez mengaku sudah mengantisipasi insiden seperti itu.
Tapi, Marquez tetap kecewa dengan sikap penonton di Sirkuit Mugello karena menganggap para pebalap MotoGP telah mempertaruhkan nyawa di atas trek.
“Ini adalah sesuatu yang sudah saya harapkan. Merayakan seorang pebalap terjatuh adalah sesuatu yang menyedihkan, karena kami mempertaruhkan nyawa di atas trek. Lucunya orang-orang lebih merayakan kecelakaan saya daripada kemenangan Jorge Lorenzo,” ujar Marquez.
Marquez kemudian mencontohkan insiden kecelakaan hebat yang dialami Michele Pirro pada latihan bebas kedua MotoGP Italia.
Marquez kecewa karena penonton lebih fokus mencemoohnya daripada mengkhawatirkan kondisi Pirro.
“Mereka bilang ke saya ketika ada pebalap terbaring di atas gravel Pirro, ketika kami tidak tahu kondisi dia apakah hidup atau meninggal, mereka justru fokus mengejek saya ketika kamera mengarah ke saya,” ucap Marquez.
Terakhir Marquez berharap para pendukungnya tidak melakukan hal yang sama ketika melihat pebalap jatuh pada balapan MotoGP Catalonia, pekan mendatang.
“Saya berharap pendukung saya tidak melakukan hal yang sama. Saya berharpa penggemar saya benar-benar mencintai balap motor dan menghormati semua pebalap. Ketika pebalap terjatuh, kita seharusnya tidak senang, karena kami mempertaruhkan nyawa di atas trek,” ucap Marquez.
Cemoohan untuk Marquez di MotoGP Italia sudah diprediksi sejak awal. Pasalnya, Marquez sedang memiliki hubungan yang buruk dengan pebalap tuan rumah Valentino Rossi menyusul tabrakan di MotoGP Argentina, April lalu.