Valentino Rossi masih belum merasa nyaman dengan kondisi kakinya menjelang balapan seri Jepang yang akan berakhir akhir pekan ini .
Pasca-cedera patah tulang kering yang dialami pada 31 Agustus, Rossi sempat absen di GP San Marino yang berlangsung sepuluhhari setelah ia cedera.
Namun pebalap asal Italia itu sudah kembali berlomba di GP Aragon
Rossi yang memiliki waktu tiga pekan sebelum tampil di Jepang melakukan berbagai persiapan termasuk menjajal motor di trek MotoRanch.
Juara dunia sembilan kali itu mengunggah kegiatannya di akun media sosialnya sambil mengakui dirinya belum sepenuhnya bugar.
“Sangat sangat senang kemabli ke MotoRanch! Masih merasakan sakit di kaki tapi menyenangkan,” tulis Rossi.
Rossi pernah menjuarai seri Jepang sebanyak empat kali, tiga di antaranya ketika masih berlangsung di Sirkuit Suzuka.
Satu-satunya kemenangan The Doctor di Sirkuit Motegi terjadi pada sembilan tahun silam, yang merupakan kemenangan terakhirnya di GP Jepang.
Sementara itu, EO Dorna, Carmelo Ezpeleta mengakui bahwa Valentino Rossi adalah magnet besar di dunia MotoGP dan MotoGP punya risiko kehilangan sejumlah penggemar saat Rossi pensiun.
Rossi saat ini Rossi makin dekat dengan batas akhir kariernya.
Ezpeleta sadar bahwa Rossi selalu jadi magnet besar di dunia MotoGP.
“Tak diragukan lagi bahwa Valentino Rossi jadi daya tarik bagi banyak penggemar baru MotoGP.”
“Kami tak bisa menghindari fakta itu dan mungkin saja beberapa diantara mereka akan berhenti mengikuti MotoGP saat Rossi pensiun,” ucap Ezpeleta pada Motorsport seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
Tetapi Ezpeleta yakin bahwa tak semua penggemar Rossi akan meninggalkan dunia MotoGP selepas sang idola pensiun.
“Namun saya yakin ada juga yang akan terus bertahan karena mereka paham persaingan di MotoGP tetap seru.”
“Saya pun berpikir Valentino Rossi juga akan tetap ada di dunia MotoGP dengan cara lainnya. Jadi saya yakin para penggemar akan terus melihatnya,” tutur Ezpeleta.
Ezpeleta optimistis MotoGP bisa melewati fase berat sepeninggal Rossi karena mereka punya pengalaman terhadap hal tersebut.
“Dengan Marc Marquez dan Jorge Lorenzo yang tak memiliki karisma seperti Valentino Rossi, MotoGP tetap harus berjalan dan tumbuh.”
“Dalam sejarah, MotoGP memiliki pengalaman yang serupa, yaitu ketika Mick Doohan pensiun kemudian pertanyaan serupa muncul. Pertanyaan itu kemudian terjawab oleh kemunculan Valentino Rossi,” kata Ezpeleta.
Carmelo Ezpeleta juga menyatakan Valentino Rossi begitu mencintai dunia MotoGP dan hal itu bisa dilihat dari besarnya tekad The Doctor untuk kembali ke lintasan MotoGP usai mengalami patah kaki.
Rossi patah kaki jelang balapan GP San Marino dan diprediksi harus beristirahat selama tiga puluh hingga empat hari.
The Doctor diyakini baru bisa kembali di seri MotoGP Jepang, namun kemudian Rossi membuat kejutan dengan tampil di GP Aragon.
Rossi tak sekadar tampil karena ia mampu bersaing di baris depan sebelum akhirnya harus puas duduk di posisi kelima.
“Kembalinya Rossi di Aragon menunjukkan bahwa ia masih memiliki tekad besar untuk bisa terus berlomba di dunia ini.”
“Seorang pebalap yang mengalami patah kaki namun dua puluh hari kemudian bisa kembali ke MotoGP jelas menunjukkan bahwa dia benar-benar menyenangi apa yang dia lakukan dan ia selalu menginginkan hal itu,” tutur Ezpeleta kepada Motorsport.
Rossi saat ini mulai terlempar dari persaingan perburuan titel juara dunia musim ini. Meski secara matematis ia masih punya peluang jadi juara dunia, namun selisih poin yang besar membuat langkahnya jadi berat.
The Doctor saat ini ada di posisi kelima di bawah Marc Marquez, Andrea Dovizioso, Maverick Vinales, dan Dani Pedrosa.
Rossi tertinggal lima puluh enam poin dari Marc Marquez yang jadi pemuncak klasemen sementara.