Valentino Rossi tak ingin berkoar tentang posisinya menjelang seri terakhir MotoGP musim ini di Valencia, yang akan digelar Minggu siang WIB, 08 November 2015 mendatang, dan lebih fokus mengerjakan stelan motornya untuk bisa memberi hasil lebih cepat
“Saya dalam posisi tidak menguntungkan.Target? Tak ada yang harus didiskusikan. Dan Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, memang bukan favourit saya,” ujar “The Doctor “ yang berjanji menampilkan performa terbaik untuk meraih hasil optimal.
Untuk tampil baik, Rossi bakal mencari settingan terbaik dari YZR-M1 miliknya sejak memulai Free Practice satu pada Jumat 06 November 2015 sore WIB.
Dengan mengetahui settingan terbaik, tentu memudahkannya meraih hasil optimal pada balapan nanti.
“Ya. Saya harus berbenah jika Badan Arbitrase Olahraga atau Cas tidak mengabulkan banding yang saya diajukan. Kalau itu terjadi saya harus memulai dari urutan paling belakang di Valencia,” kata Rossi kepada “crash,” Kamis, 05 November 2015
Untuk menjadi juara dunia musim ini, Rossi diwajibkan finis di posisi dua jika Jorge Lorenzo selaku pesaing utama berhasil memenangkan balapan nanti.
Jika menilik raihan musim lalu, Rossi pantas bernapas lega. Sebab, Rossi berhasil finis di posisi dua musim lalu, sementara Lorenzo gagal menyelesaikan balapan.
“Target saya adalah bekerja untuk menampilkan kemampuan terbaik bersama tim saya. Selain itu, saya juga akan berusaha tampil maksimal di setiap sesinya untuk meraih segala sesuatu yang diharapkan di race sebenarnya pada Minggu,” jelas Rossi
Rossi juga mengatakan, ingin bertarung secara normal dengan Jorge Lorenzo di Sirkuit Ricardo Tormo
Dengan bertarung secara normal, The Doctor menilai peluangnya menjadi juara dunia praktis membesar.
Normal yang dimaksud di sini ialah, hukuman yang didapat Rossi berupa start dari posisi paling belakang di Valencia akibat insiden dengan Marc Marquez di Sirkuit Sepang dapat dihapus.
“Aku masih menunggu keputusan CAS, tapi kuharap aku bisa menjalani sebuah balapan GP yang wajar untuk bertarung dan berjuang dalam memperebutkan gelar juara secara adil dengan Jorge,” kata Rossi di Crash.net.
“Di Valencia, akan ada banyak sekali fans dan aku senang akan hal itu. Aku akan mencoba melakukan yang terbaik di atas lintasan balap.”
“Besok akan menjadi akhir pekan yang sangat menegangkan juga akhir pekan yang sangat penting. Aku hanya ingin memikirkan tentang apa yang akan terjadi di lintasan,” imbuh Rossi.
“Tujuanku adalah bekerja dengan kemampuan terbaikku dengan timku sendiri dan memaksimalkan setiap sesi supaya melakoni balapan pada hari Minggu dengan segala yang kubutuhkan untuk mengekspresikan diriku dengan cara yang terbaik.”
Saat ini juara tujuh kali kelas utama tersebut masih menunggu keputusan dari CAS. Hasil banding tersebut baru akan diumumkan paling lambat pada Jumat 06 November 2015.
“Saya masih menunggu dan mendengar keputusan dari CAS. Namun, saya berharap bisa bertarung secara normal dan memiliki kesempatan yang sama dengan Jorge dalam memperebutkan gelar,” jelas Rossi.
“Di Valencia akan banyak fan yang hadir dan saya sangat senang. Saya akan memberikan yang terbaik di atas trek. Ini akan menjadi akhir pekan yang intens dan juga sangat penting. Saya hanya ingin berpikir tentang apa yang terjadi di atas trek,” urainya.
Jorge Lorenzo, menjadi pembalap yang diuntungkan atas hukuman yang harus diterima Rossi. Rossi mendapatkan hukuman berupa start dari posisi paling belakang di GP Valencia. Hukuman itu harus diterimanya setelah dirinya terbukti menendang Marc Marquez di Sepang.
Dari data yang dihimpun menyebutkan, sejak musim balapan tiga tahun lalu Rossi telah sebelas kali mengawali balapan dari posisi sepuluh ke bawah. Dari hasil tersebut ia hanya mampu sekali naik podium di sirkuit Autodromo del Mugello, Italia musim lalu.
Selain itu, menurut data di situs resmi MotoGP, Rossi tidak pernah menyalip lebih dari tujuh pembalap di satu perlombaan.
Total, rider gaek itu berhasil mendahului tujuh pembalap di depannya dalam lima kali balapan selama empat musim terakhir.
Dua dari lima kali aksi menyalip Rossi tersebut dilakukannya pada musim ini saat berlaga di seri Qatar dan seri Argentina. Pada dua seri tersebut, Rossi memulai balapan dari posisi delapan dan berhasil meraih juara setelah balapan usai.
Sementara tiga aksi menyalip lainnya, The Doctor melakukannya saat berlomba di musim 2014. Sebagai contoh, pada perlombaan di sirkuit Autodromo del Mugello, Italia. Rossi yang harus memulai pertandingan pada posisi sepuluh berhasil naik podium di posisi tiga.
Hingga loma di Valencia, Valentino Rossi masih berada di puncak klasemen. Namun dirinya belum bisa tenang karena ia hanya unggul tujuh poin dari pesaing terdekatnya, Jorge Lorenzo.
Berdasarkan data tersebut maka mustahil rasanya bagi The Doctor untuk bisa meraih podium di GP Valencia mendatang. Jika memang itu terjadi, maka Rossi harus merelakan gelar juara ke pesaing sekaligus rekan setimnya, Lorenzo.
Walaupun bertarung di Spanyol, jangan kira Valentino Rossi akan berjuang sendirian di MotoGP Valencia karena di Spanyol saat ini paling tidak dia punya 16.000 fans. Datang ke sirkuit atau menyaksikan dari rumah, mereka akan memberi semangat dan doanya untuk The Doctor.
“Berada di luar Anda akan mendapat tatapan buruk dan mungkin saja hinaan. ‘Where are you going with that Italian s**t?’ Tapi tidak semua orang melakukan itu pada kami. Lagipula, kami sudah menjadi orang aneh dengan mendukung pebalap Italia (Rossi).”
Itu adalah sekelumit kisah Jordan Wolf, salah seorang fans Rossi yang tinggal di Spanyol. Jordan adalah salah satu pendiri Rossi Fan Club di Spanyol. Sampai saat ini, perkumpulan mereka sudah memiliki 16.000 anggota.
Jordan adalah salah satu fans yang akan memberi dukungan langsung pada Rossi saat MotoGP Valencia digelar akhir pekan ini. Meski dilangsungkan di tanah Spanyol, diyakini kalau akan ada sangat banyak suporter Rossi datang ke Sirkuit Ricardo Tormo.
“Dari pikiran yang paling sederhana, olahraga tidak mengenal negara dan saya memilih dia di balap motor, saya akan selalu bersama dia. Saya 46,” timpal fans Rossi asal Spanyol lainnya, Ruben Munoz.
Sama seperti pendukung Rossi di banyak belahan dunia, Munoz dan Wolf menyebut kalau hukuman yang dijatuhkan pada Rossi tidak pantas. Mengklaim telah meneliti rekaman video balapan ratusan kali, mereka menyebut Marquez yang bersalah.
“Apapun yang mereka katakan, penalti untuk Rossi tidaklah benar dan tidak adil, Valentino tidak melakukannya. Saya melakukan analisa enam belas jam. Buat saya, saat Marquez menyentuh kaki kiri Rossi dan mendekatkan jarak dengan helm, saat itulah Marquez mengenai kaki Rossi,” argumen Munoz.