Valentino Rossi sedang “berjudi” menghadapi seri kelima lomba MotoGP di Mugello Circuit, Minggu malam WIB, 31 Mei 2015, ketika ia harus bersaing dari posisi start delapan dengan Jorge Lorenzo, rekan satu timnya di Movistar Yamaha, yang berada di posisi kedua.
Rossi, secara bercanda dalam wawancara dengan “crash,” Minggu pagi WIB, 31 Mei 2015, meminta “duo” Ducati Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso, yang start dari “pole position” dan urutan tiga, untuk bisa menjegal Lorenzo.
Rossi mengungkapkan, walau pun ia start dari posisi delapan, kondisi motornya cukup bagus. Menariknya, dari posisi itu pula Rossi sudah meraih dua kemenanganya musim ini di Qatar dan Argentina.
Rossi mengaku ia bisa tampil lebih baik l di “rece” Minggu malam WIB, dengan motor yang punya laju bagus dan ia pun merasa enak mengendarainya di sesi tersebut.
“Aku cukup gembira dengan pekerjaan hari ini dan lebih merasa positif dibandingkan kemarin karena kemarin aku kurang oke. Kami sudah memutuskan untuk memodifikasi motornya dan aku cukup puas karena kami terus membaik setiap keluar ke lintasan. Aku sudah lebih sip dan lebih konstan, dan terutama rasa motornya terus terasa lebih enak,” kata Rossi di Crash.net.
“Sayangnya aku cuma akan memulai balapan dari posisi delapan. Itu bukan target kami dan juga bukan posisi fantastis untuk start. Tapi itu salahku sendiri mengingat aku punya laju bagus dan mestinya bisa lebih baik lagi. Tapi inilah kenyataannya.”
“Terlepas dari posisi start baris ketiga, aku gembira dengan motornya terkait dengan peningkatan yang sudah kami buat, dan kami punya peluang untuk kompetitif hari Minggu ini. Kami harus terus seperti ini dan membuat langkah selanjutnya pada saat pemanasan dan juga balapan. Setelah itu kita lihat saja bagaimana hasilnya,” ucap Rossi.
Posisi start itu sendiri tak lantas membuat Rossi bisa dipandang sebelah mata.
Nyatanya musim ini ia sudah memulai balapan dari posisi delapan di Qatar dan Argentina, yang kemudian sama-sama menghadirkan kemenangan untuk pemuncak klasemen sementara MotoGP tersebut.
Menurut pembalap yang memiliki julukan The Doctor, untuk mencegah rekan setimnya, Jorge Lorenzo, melaju jauh harus ada pembalap yang menjegalnya.
Ia pun berharap pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, dapat menjadi pembalap yang menjegal Lorenzo pada race nanti.
“Sangat penting dua Ducati memulai balapan di posisi terdepan karena kita tahu Jorge (Lorenzo) sangat cepat pada lap pertama,” ujar Rossi, mengutip Crash, Minggu.
Menurut juara dunia MotoGP delapan kali tersebut, hal terpenting pada balapan di Mugello adalah kecepatan. Pembalap yang identik dengan nomor 46 itu cukup percaya diri dapat melibas trek Mugello dengan baik.
“Hal terpenting adalah kecepatan selama balapan. Kami sepertinya memiliki kecepatan yang baik, tetapi balapan nanti akan menjadi balapan yang memiliki trek lurus yang panjang. Hal tersebut penting karena kami harus melibasnya dengan baik,” tambah pembalap yang biasa disapa Vale itu.
Lorenzo belakangan memang lima besar pembalap yang memulai balapan terdepan di Mugello antara lain Andrea Iannone , Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, Cal Crutchlow, dan Aleix Espargaro.
Pembalap Ducati, Andrea Iannone, menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi MotoGP serie Mugello, Italia. Performa impresif Iannone tersebut mendapat ucapan selamat dari pembalap gaek Movistar Yamaha, Valentino Rossi.
Seperti dimuat Crash, Minggu, Rossi mengatakan Iannone merupakan pembalap yang kuat, cepat, dan kompetitif. Rossi bahkan mengaku bahagia dengan hasil baik yang didapat Iannone.
“Iannone sangat kuat, tahun ini dia sangat cepat dan kompetitif. Dia sangat pintar karena ia sebelumnya berada di belakang Jorge. Selamat untuk pole position pertamanya di MotoGP saya ikut senang karena hubungan saya dengannya cukup baik. Kami banyak berbicara bersama,” ujar pembalap asal Italia tersebut.
Pembalap yang sempat membela Repsol Honda tersebut juga mengapresiasi Iannone karena dirinya mampu melaju dengan cepat meski dalam kondisi yang tidak seratus persen fit. Sebagaimana diketahui, Iannone sedikit mengalami masalah pada bahunya.
“Iannone memahami potensi dari cedera bahunya pada dua puluh tiga putaran kualifikasi. Dia memang memiliki kecepatan, tetapi dia tidak seratus persen prima secara fisik,” tambah Rossi.
crash, mcn dan motogp.com