Valentino Rossi menepis spekulasi kepindahannya ke Suzuki, dan berniat melanjutkan karier balapan dengan Movistar Yamaha, dengan terus membalap di musim depan setelah level daya saingnya makin membaik.
Meningkatnya level daya Rossi diperoleh setelah ia kembali ke Yamaha setelah selama tiga tahun bersama Ducati, rider kebangsaan Italia itu kurang kompetitif.
Musim 2014, level persaingan Rossi membaik. Pria kelahiran Italia ini menjalani tes pramusim yang impresif dan berlanjut di seri pembuka di Qatar di mana dia bersaing ketat dengan Marc Marquez kendati pada akhirnya harus finis runner-up.
Kontrak Rossi dengan tim pabrikan Jepang itu akan habis di akhir musim ini. Pebalap legendaris itu mengindikasikan masih berhasrat melanjutkannya.
“Aku pikir aku akan memperpanjang kontrakku dengan Yamaha,” kata Rossi kepada Sky yang dilansir situs resmi MotoGP. “Aku tidak pernah benar-benar ingin pensiun. Aku merasa dalam performa bagus dan di atas semua itu balapan memberiku kegembiraan.”
“Itu adalah hal yang paling aku nikmati dalam hidup. Aku mencintai dunia ini dan aku mencintai gaya hidupnya dengan menjadi seorang pebalap MotoGP, latihan keras dan berkeliling dunia. Selama aku kompetitif, aku berharap bisa lanjut.”
Rossi paham benar, Marquez masih sulit dihentikan pasca merengkuh titel juara perdananya. Tapi, dia mengaku akan mencoba sekuat tenaga guna meredam pebalap muda Spanyol itu.
“Aku pikir Marquez akan jadi juara dunia lagi, dan aku akan mencoba memberi dia hanya sedikit keberuntungan,” tambah Rossi sembari tersenyum.
Rossi mengawali karier balap motornya pada 1996. Bermain di kelas 125 cc, Rossi memainkan dua musim di mana pada musim terakhirnya dia sukses jadi juara dunia.
Status juara 125cc membuat Rossi langsung dirpomosikan ke kelas 250cc pada 1998. Lagi-lagi, dia langsung mampu menunjukkan kebolehannya dengan tampil sebagai runner-up di musim perdananya dan jadi juara dunia di musim keduanya.
Cuma dua musim di kelas 250cc, Rossi akhirnya mendapat kesempatan mencicipi kelas paling bergengsi, 500 cc. Di musim perdananya, dia langsung disegani dengan suksesnya jadi juara dua di akhir musim.
Setelah itu, Rossi mulai mendominasi balapan dan merebut tujuh gelar juara dunia, di mana enam diantaranya diraih saat kelas 500cc berubah jadi MotoGP.
Dalam perjalanan menuju suksesnya, Rossi mengalahkan pembalap-pembalap hebat. Dan dia mengakui ada beberapa pembalap yang diakuinya merupakan lawan beratnya.
“Saya punya banyak kenangan ketika bersama Max Biaggi, Sete Gibernau, Loris Capirossi,”ujar Rossi di situs resmi MotoGP,” Sabtu 05 April 2014..
“Di era MotoGP, ada Jorge Lorenzo, Casey Stoner dan Dani Pedrosa. Dan sekarang Marc Marquez,” sambungnya.
Khusus buat Marquez, Rossi memprediksi pembalap muda Spanyol itu akan sukses meraih sukses besar, sama seperti dirinya. The Doctor bahkan percaya, Marquez punya peluang memecahkan rekor miliknya, yakni tujuh kali jadi juara dunia di kelas premier.
“Butuh waktu lama untuk memecahkan rekor saya, tapi Marquez punya potensi untuk melakukan itu. Saya tidak tahu, apakah itu akan mengganggu saya jika dia berhasil memecahkan rekor. Tapi utuk saat ini, itu masih cukup jauh meski dia sudah memenangi banyak balapan,” tandasnya.
Valentino Rossi menggebrak seri perdana MotoGP dengan tampil memukau di Sirkuit Losail. Bos Movistar Yamaha, Lin Jarvis yakin Rossi akan menjadi pesaing utama dalam perebutan gelar juara tahun ini.
Dalam balapan di GP Qatar, Rossi bersaing ketat dengan Marc Marquez untuk memenangi balapan perdana. Sial, pembalap veteran asal Italia tersebut gagal membendung kecepatan Marquez yang finis tercepat.
Salah satu performa terbaik Rossi di MotoGP 2013, juga bersaing dengan Marquez untuk merebut posisi kedua di Qatar. Sayang, penampilan The Doctor tidak konsisten dan baru bisa merasakan kemenangan di Assen.
Melihat performanya selama mengikuti pramusim, Jarvis tidak pernah ragu pembalap andalannya itu akan kembali bersaing dengan Marquez, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo untuk merebut gelar juara.
“Terus terang, saya pikir dia akan mencari untuk memanfaatkan ini sebanyak pembalap lain. Tahun lalu, dia datang setelah mengalami dua tahun yang sulit di Ducati dan ia senang bisa kembali ke rumah,” kata Jarvis, disitat dari MCN.
“Sekarang, Rossi sudah di rumah dan dia ingin menang. Dia memasuki musim ini dengan konsentrasi penuh dan sangat rinci. Kami sudah melihat hasilnya. Saya tidak merasa kami akan melihat kegagalan seperti tahun lalu,” lanjutnya.
“Saya yakin Rossi akan menjadi pesaing di sana. Ambisinya tidak perlu diragukan untuk di kompetisi ini dan kami telah melihat dia sangat dekat dengan Marquez. Jadi berdasarkan itu, dia jelas pesaing untuk gelar juara,” sambungnya.