Valentino Rossi tak menyepelekan podium ketiga di Sachsnering, MotoGP Jerman, Minggu malam WIB, 12 Juli 2015, karena dari sebelas seri yang telah dilombakan ia secara terus menerus tak pernah absen berada di sana.
Setelah memuncaki podium Assen, MotoGP Belanda, dua pekan lalu, podium ketiga di MotoGP Jerman disambut gembira Valentino Rossi.
Selain hasil itu membuatnya tetap setia naik podium, raihan poinnya turut membuat dirinya menambah keunggulan dari pesaing terdekat sekaligus rekan setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo.
Rossi menyongsong pekan balapan di Sachsenring sebagai pemuncak klasemen sementara dengan keunggulan sepuluh poin dari Lorenzo. Di akhir balapan, , selisih tersebut bertambah jadi tiga belas poin.
Di Sachsenring ia dikalahkan Marquez yang finis terdepan dan diasapi pertama kalinya di musim ini oleh Dani Pedrosa.
“Aku pikir Dani punya senjata rahasia. Aku sudah melaju di ambang batas, aku berusaha keras, terus menjaga ritme, tapi pada satu titik Dani melajudengan amat cepat pada dua putaran. Jadi aku pikir hasilku sudah maksimal,” ujar Rossi seperti dikutip Reuters.
Kalah berduel dengan Pedrosa, Rossi punya penilaian tersendiri. Terutama penampilan rivalnya tersebut yang Rossi anggap tampil galak pada balapan di Sachsenring itu.
“Dani membalap dengan sangat baik dan saya juga mempelajari lintasan dengan sangat baik,” ucap Rossi seperti dilansir Crash, Senin, 13 Juli 2015.
Meski memilih untuk tidak mengambil risiko, namun Rossi mengaku sempat menghadapi dilema untuk memutuskan apakah ingin tampil menggila atau tidak pada balapan itu.
“Di satu momen saya berpikir mungkin saya bisa memulai bertarung dengannya untuk tempat kedua dan ini akan sangat penting jika saya bisa mengambil posisi Dani. Saya juga memikirkan antara posisi saya dan Lorenzo, tapi di saat yang sama saya pikir untuk membiarkan Pedrosa di depan,” tegas pembalap asal Italia itu.
“Jadi saya tidak ingin punya masalah dan mengambil risiko, karena Pedrosa tampil sangat kuat,” tutup Rossi.
“Kami tahu di lintasan ini kami harus sedikit bersusah payah dibandingkan dengan para rider Honda, tapi ini tetap sebuah podium lagi dan aku menambah selisih tiga poin dari Jorge.”
“Ini penting untuk kejuaraaan dunia dan kami akan menanti lintasan-lintasan yang lebih pas untuk motor M1 kami,” kata Rossi menegaskan.
Balapan ini sendiri dimenangi oleh Marc Marquez, membuat Repsol Honda finis satu dua untuk kali pertama musim ini.
Terhadap hasil Sachsenring ini Rossi mewaspadai benar potensi ancaman dari para pesaingnya di paruh kedua musim, walaupun ia juga tetap menyimpan optimisme tersendiri.
Balapan ke-sembilan musim ini itu sekaligus menjadi titik berakhirnya paruh pertama musim, dengan paruh kedua musim akan dimulai lagi pada 09 Agustus depan di Indianapolis setelah jeda tengah musim.
Rossi sendiri musim lalu tampil oke di paruh kedua musim, bahkan relatif lebih baik daripada di paruh pertama. Menilik hasilnya di paruh pertama musim ini, dan pengalamannya di paruh kedua musim lalu, ia pun memelihara keyakinan merengkuh gelar juara dunia kesepuluh.
Akan tetapi, Rossi tahu benar tantangan di paruh kedua musim nanti akan bertambah besar. Ancaman bukan cuma datang dari Lorenzo, atau rider-rider Ducati yang sedang tampil impresif, melainkan juga rider Repsol Honda sang juara bertahan, Marc Marquez.
“Aku pikir setelah jeda (ada) tiga lintasan dengan Marc Marquez tapi Jorge juga amat sangat tangguh, di Indy dan Brno, sementara aku harus melihat di mana posisiku nanti, dan Silverstone dengan Marc dan Jorge juga amat tangguh di sana,” ucap Rossi seperti dikutip Crash.
“Aku suka Misano, aku tidak yakin di Aragon, dan lintasan-lintasan terakhir amat aku sukai, jadi aku pikir akan seimbang, tapi kami harus melihat bagaimana nanti karena setiap pekan berbeda dan ada hal-hal kecil yang bisa membuat keseimbangan bergeser.”
“Tahun lalu aku menjalani paruh kedua musim dengan amat bagus, tapi aku pikir tahun ini kami amat tangguh karena motornya sudah lebih baik, sehingga aku pikir kami bisa mengejar kemenangan,” tuturnya.
Tak seperti di balapan MotoGP Belanda, penampilan Rossi di Sachsenring justru terlihat menurun.
Alih-alih bersaing sengit dengan Marquez untuk menjadi yang tercepat, ia justru kesulitan berduel dengan Dani Pedrosa yang akhirnya finis di urutan kedua.
Rossi enggan membuat balapan berjalan menarik, karena dia tahu posisinya akan aman di puncak klasemen, paling tidak hingga liburan musim panas. Di paruh kedua yang akan berjalan lebih sulit lagi, mantan pembalap Ducati itu akan tetap mewaspadai para pesaingnya.
“Saya senang karena saya tahu bahwa pertarungan akan berjalan sulit di paruh kedua. Kami tidak ingin membuat kesalahan bodoh, itu juga karena Marquez memiliki jarak yang jauh dari saya di klasemen sementara, tapi paruh kedua musim ini dia akan sangat kuat,” tegasnya.
“Pada paruh kedua musim ini ada beberapa trek di mana penampilan motor kami sangat kompetitif, kami yakin bisa bertarung dengan baik, tapi yang pertama kami bisa nikmati liburan dan sedikit relaks dengan podium yang kami raih,” tandasnya.