Valentino Rossi, Minggu malam WIB, 11 Juni, menangisi kegagalannya meraih podium diseri balapan MotoGP di Sirkuit Katalonia akibat belum ditemukannya ban yang pas dengan kondisi aspal di lintasan’
Kegagalan ini, seperti ditulis “crash,” Senin, 12 Juni, merupakan rangkaian ambruknya posisi Rossi dari pemuncak klasemen ke urutan lima.
Pebalap Movistar Yamaha itu bahkan finis di posisi kedelapan setelah start di posisi ketiga belas.
Rossi pun mengaku tak bisa menutupi kesedihan lantaran tak berhasil mewujudkan ambisinya meraih podium di seri Katalonia tersebut. Rossi berjarak dua puluh detik dari pemenang balapan, Andrea Dovizioso.
“Kami amat sedih tentang penampilan akhir pekan ini, soal hasilnya, dan balapan. Sebab, ini merupakan salah satu sirkuit favorit saya dan tadinya kami mengira bisa meraih hasil bagus karena tahun lalu kami berhasil menang di sirkuit ini,” ucap Rossi seperti dikutip dari Crash.
Salah satu yang menjadi keluhan The Doctor adalah kondisi aspal sirkuit yang membuat ban kurang memiliki daya cengkeram sehingga kondisi sulit. Panasnya sirkuit itu juga membuat masalah kian rumit karena ban keras sekali pun tetap mudah terkikis.
“Kami sempat sedikit khawatir sama seperti di Jerez. Sungguh aneh di dua sirkuit yang saya menangkan tahun lalu, kini justru menjadikan sirkuit yang terburuk bagi saya.”
“Oleh karena itu kami sedikit cemas dan selama akhir pekan kami mencoba berbagai macam perubahan, tapi sayangnya kami tetap kurang cepat,” tutur Rossi.
Persoalan terbesar lainnya bagi Rossi ada pada motornya, kemudian pada bagian belakang yang menjadikan masalah kian pelik.
“Pada akhirnya masalah utamanya ada pada daya cengkeram permukaan ban belakang, terutama di sisi kanan karena setelah lap kesepuluh saya benar-benar berada dalam masalah dan saya harus memperlambat kecepatan motor saya,” ucap Ross
Dalam balapan di Katalonia, pebalap Ducati, Andrea Dovizioso sukses menjadi juara
Sementara itu duo Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales memang tampil buruk di seri kali ini.
Meski start dari posisi ketujuh, Dovizioso mampu merangsek naik ke papan atas. Setelah membiarkan Jorge Lorenzo lebih dulu bertarung dengan duo Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, Dovizioso akhirnya melesat ke depan dan mengambil alih pertarungan.
Dovizioso sukses memenangkan duel lawan Marquez dan Pedrosa yang bergantian menyerangnya. Dovizioso akhirnya mampu menyalip duo Honda di lap ketujuh dan berhasil mempertahankan keunggulannya hingga akhir balapan.
Di belakang duo Honda, Marquez dan Pedrosa, Jorge Lorenzo berhasil finis di posisi keempat, disusul Johann Zarco dan Jonas Folger.
Berbeda dengan pebalap Ducati dan Honda yang tampil kompetitif, duo Yamaha, Rossi dan Vinales, gagal tampil apik sejak awal lomba.
Rossi tak mampu menapak naik dan hanya bisa bertahan di posisi kedelapan.
Sementara itu Vinales justru sempat tertahan di posisi kelima belas pada awal balapan sebelum akhirnya menyudahi balapan di posisi kesepuluh
Direktur Tim Movistar Yamaha Massimo Meregalli mengakui strategi ban yang dipakai oleh Maverick Vinales dan Valentino Rossi tidak memuaskan.
Duo Yamaha, Vinales dan Rossi, yang tampil bagus di GP Italia pekan lalu kembali mengalami kesulitan di GP Katalonia, seperti halnya yang mereka alami di GP Jerez.
“Kami mencoba berbagai macam pengaturan yang berbeda dan juga bermacam opsi tipe ban untuk motor Maverick Vinales dan juga Valentino Rossi. Namun tak ada satu pun opsi yang menghasilkan peningkatan seperti yang kami harapkan,” tutur Meregalli seperti dikutip dari situs resmi Yamaha.
Meregalli pun mengaku tidak akan menyerah untuk meningkatkan performa Yamaha di perlombaan nanti.
“Kami akan terus bekerja keras dan mencoba mencari solusi sehingga kami bisa menguji solusi tersebut pada sesi pemanasan,” ujar Meregalli.
Rossi sendiri sebelumnya mengakui bahwa ia agak kecewa dengan hasil yang didapatnya saat kualifikasi karena ia berharap bisa mendapatkan hasil baik setelah melakukan sejumlah perubahan.
“Kami memiliki sejumlah ide yang bagus pada babak kualifikasi jadi sejatinya saya berharap lebih kompetitif.”
“Sungguh balapan ini akan sulit karena ritme kami tidak fantastis. Ban di motor kami pun kesulitan untuk menghasilkan cengkraman yang baik,” kata The Doctor.