Pengamat MotoGP, Carlo Pernat menilai pergerakan pebalap untuk MotoGP dua musim kedepan sudah dimulai saat ini. Ia yakin Valentino Rossi belum tentu pensiun dan Maverick Vinales kemungkinan bakal pindah ke Ducati.
Para pebalap top yang ada di MotoGP saat ini rata-rata punya ikatan kontrak hingga akhir MotoGP tahun depan. Dengan demikian, MotoGP bakal jadi awal baru bagi sejumlah pebalap.
Penampilan apik Fabio Quartararo jadi salah satu hal yang menyita perhatian. Meski tampil bersama tim satelit, Quartararo terbukti mampu menjadi pesaing utama Marquez di beberapa seri balapan.
Dengan usia Quartararo masih dua puluh tahun, Pernat yakin Yamaha tidak akan buang waktu untuk mengamankan kontrak Quartararo sehingga ia tak hengkang ke pabrikan lain.
“Saya pribadi percaya Yamaha sudah menandatangani kontrak bersama Quartararo agar ia jadi pebalap tim pabrikan di dua tahun kedepan,” ucap Pernat seperti dikutip dari GPOne.
Dengan kehadiran Quartararo, maka salah satu pebalap Yamaha, Rossi atau Maverick Vinales bakal tersingkir. Skenario akan lebih mudah bila Rossi memutuskan kariernya di MotoGP bakal selesai di akhir MotoGP tahun depan
Namun Pernat melihat Rossi belum menunjukkan sinyal untuk memastikan MotoGP bakal jadi musim terakhirnya di dunia balap. Karena itu, Pernat menilai Vinales yang bakal hengkang dari Yamaha
“Rossi mengirim pesan lewat pergantian kepala mekanik. Langkah itu menunjukkan bahwa Rossi masih ingin ada di dunia MotoGP, ia memainkan kartu terakhirnya agar bisa tampil kompetitif.”
“Tidak ada yang tahu saat ini keputusan Rossi untuk melanjutkan karier bila ia merasa masih kompetitif. Namun menurut saya, Vinales punya kesempatan bagus untuk pindah ke Ducati,” kata Pernat.
Pernat juga menyoroti penurunan performa Ducati di musim ini sehingga Marquez bisa lebih mudah memenangkan gelar juara dunia.
“Hubungan pebalap dan tim tidak terlihat bagus. Saya rasa akan sulit bagi mereka untuk bertarung memperebutkan gelar di musim depan.
Rossi sendiri menyesali kesalahan di masa lalu. Akibatnya, rekor miliknya kini terancam dirusak Marc Marquez.
Valentino Rossi mengklaim membuang tiga gelar juara dunia selama berkarier di dunia balap motor. Dengan kesalahan tersebut, dia ‘harus’ puas mengoleksi sembilan titel, tujuh di antaranya pada kelas utama.
“Saya kecewa karena membuat blunder. Semestinya saya bisa mendapat tiga gelar lagi. Kini saya khawatir Marquez bakal menyusul,” kata pembalap berusia empat puluh tahun tersebut, dilansir Fox Sports.
Marquez kini memiliki delapan gelar juara dunia setelah memenangkan edisi ini Dia memastikan penghargaan usai memenangkan MotoGP Thailand
Valentino Rossi tidak merinci kesalahannya di masa lalu. Namun, ada dua momen yang paling membekas.
Pada MotoGP dua belas tahun lalu Rossi memiliki dua ratus dua puluh empat poin memasuki balapan terakhir di Valencia. Dia unggul delapan angka atas Nicky Hayden.
Namun, Rossi tercecer di posisi tiga belas meski mengawali balapan pada urutan pertama. Sosok asal Italia itu akhirnya harus merelakan gelar ke rival.
Hal sama terulang di Valencia sembilan tahun berselang. Rossi mendulang tiga ratus sembilan angka, memimpin empat nilai dari Jorge Lorenzo, jelang balapan.
Sayang dia cuma menduduki posisi empat di seri pamungkas. Dengan Lorenzo memenangi balapan, Rossi pun gagal menambah koleksi gelar dunia.
Dengan Marquez baru berusia dua puluh enam tahun, Rossi yakin sang rival bakal menyalip torehannya. Terlebih dia begitu dominan tanpa ada yang mampu menandingi.
“Dia seperti saya ketika saya di masa kejayaan. Tahun ini dia cuma melakukan satu kesalahan di Austin. Marc tidak bakal kesulitan menambah gelar juara dunia,” pungkasnya.