Pebalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, kembali menegaskan bahwa dia masih memiliki keinginan menjadi juara dunia MotoGP.
Rossi mengaku masih akan berusaha untuk meraih gelar juara dunia ke-10 sebelum memutuskan untuk pensiun dari MotoGP.
Pada MotoGP musim ini, pebalap berjulukan The Doctor ini berharap bisa meraih hasil lebih konsisten.
Pebalap Italia itu menilai dirinya wajib finis di posisi lima besar pada setiap seri balap alias grand prix demi mewujudkan mimpi meraih gelar juara dunia kembali.
“Ya (juara dunia), tentu ini tujuan saya. Namun, saya harus memulai menjadi lebih kuat daripada tahun lalu dan mendapat lebih banyak podium,” kata Rossi yang dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
“Saya tidak boleh meraih hasil buruk pada balapan tertentu, seperti di Jerez atau Barcelona. Saya harus selalu bertahan di posisi lima besar,” ujar Rossi lagi.
Kendati berani membidik gelar juara pada musim ini, Rossi belum bisa tampil konsisten pada tiga tes pramusim MotoGP yang berlangsung di Malaysia, Thailand, dan Qatar.
Hal ini seakan melanjutkan tren inkonsistensi yang ditampilkan Rossi dan rekannya di Yamaha, Maverick Vinales.
Musim lalu, Rossi hanya bisa finis di posisi kelima pada klasemen akhir pebalap.
Para pebalap MotoGP akan kembali beraksi pada seri pembuka di Sirkuit Losail, Doha, Qatar
Tentang balapan di Losail nanti, Rossi tak peduli apakah sirkuit dalam kondisi kering atau basah.
Berdasarkan perkiraan cuaca, Sirkuit Losail akan diguyur hujan pada hari balapan MotoGP Qatar.
Guna mengantisipasi hal tersebut, panitia MotoGP pun melakukan simulasi balapan basah alias wet race pada Minggu kemarin.
“Tak masalah, saya rasa kami bisa melakukannya,” kata Rossi yang dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
Namun, pebalap berjulukan The Doctor itu tetap menggarisbawahi bahwa kondisi simulasi berbeda dengan balapan sesungguhnya.
“Kemarin saya balapan sendiri, jadi tidak begitu tahu bagaimana situasinya kalau berbarengan dengan pebalap lain,” ucap Rossi.
“Namun, perasaan saya mengatakan bahwa tak begitu masalah balapan di malam hari dan sepertinya lintasan cukup normal dengan air. Saya rasa kami bisa,” kata Rossi lagi.
Valentino Rossi berhasil membalikkan kesuraman yang melandanya lewat catatan waktu terbaik kedua dalam sesi tes resmi di Qatar Minggu malam WIB kemarin
Walau mencatat waktu terbaik, Rossi mengaku masih ada sejumlah hal yang harus diperbaiki jelang musim bergulir.
Catatan waktu The Doctor ini hanya kalah dari catatan waktu yang ditorehkan oleh Johann Zarco.
Pebalap Tech3 itu mampu mengukir lebih cepat dari Rossi.
“Kami semua ada dalam jarak yang sangat dekat. Khusus untuk performa saya, tim kami sudah mulai menemukan solusi dari masalah ban depan.”
“Saya masih belum tahu apa yang akan terjadi di perlombaan nanti. Pada paruh awal lomba saya merasa kuat, namun tentunya setelah itu masih ada sepuluh lap tersisa. Kami menderita dalam hal itu pada musim lalu,” ucap Rossi seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
Selain itu, Rossi juga masih mengeluhkan soal sistem perangkat elektronik di motor Yamaha YZR-M1 miliknya.
“Yamaha harus bekerja keras saat ini, terutama dalam hal perangkat elektronik. Kami sangat termotivasi karena Yamaha ingin menang musim ini.”
“Namun saya tak tahu berapa lama kami bisa menemukan solusi atas masalah ini. Hal tersebut adalah salah satu titik lemah kami,” ujar pebalap berusia tiga puluh sembilan tahun ini.
Pada musim lalu, Rossi hanya sanggup finis di posisi kelima pada akhir musim. ‘The Doctor’ sempat tampil bagus di awal musim namun kemudian penampilannya jauh menurun mulai pertengahan musim.
Di musim lalu, Rossi hanya memenangkan satu seri balapan, yaitu di GP Belanda, dan lima podium lainnya dari total delapan belas seri balapan yang digelar.
Seri pertama MotoGP musim ini akan digelar di Sirkuit Losail, Qatar pada 18 Maret mendatang.
Berlainan denagn catatan waktu Rossi, Vinales, rekan satu timnya di Yamaha, justru ambruk di tes ketiga ini.
Untuk itu Rossi mencoba menghibur Maverick Vinales yang hanya finis di posisi kelima pada tes resmi di Qatar.
Vinales ada di posisi kelima sedangkan Rossi ada di posisi kedua
Meski hanya ada di posisi kelima, Rossi menilai catatan waktu Vinales tidaklah buruk.
“Ya, Vinales tidak gembira namun dia ada di posisi kelima. Bila saja saya ada di posisi kedua namun berjarak lebih dari satu detik, maka saya pun tak akan gembira.”
“Memang ada pendekatan yang berbeda. Vinales masih muda dan selalu ingin ada di depan. Namun MotoGP berubah banyak. Batas kemampuan ban di lintasan hampir mirip bagi setiap pebalap jadi masing-masing pebalap akan merasakan kesulitan,” kata Rossi seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
Rossi sendiri mengaku masih punya tekad tinggi untuk merebut titel juara dunia ke-10 di dunia balap.