Alien?
Aoakah memang betul keberadaannya di ruang angkasa?
Ya, Alien itu memang ada.
Dan manusia selama ini salah mencari tempat “persembunyian.”
Benrkah demikian?
Itulah kesimpulan dari sebuah tim ilmuwan paling baru.
Dan mereka menyimpulkan bahwa selama ini manusia salah tempat dalam pencarian makhluk asing di luar angkasa itu.
Mereka kemudian meyakini, para alien ‘bersembunyi’ di wilayah yang belum terjamah.
Galaksi Bimasakti memiliki sekitar seratus lima puluh globular cluster yang terdiri dari beberapa bintang tertua.
Berdasarkan penjelasan di laman Wikipedia, globular cluster adalah kumpulan bintang yang berbentuk bulat seperti bola yang mengorbit inti galaksi sebagai satelit.
Globular cluster yang padat ini sangat terikat oleh gaya gravitasi sehingga bentuk mereka membulat menyerupai bola.
Nah, sebuah penelitian anyar yang dilansir dari laman Nature menyebutkan, globular cluster inilah kawasan yang dianggap berpotensi menopang peradaban luar angkasa.
Mereka sedari dulu sebetulnya sudah memikirkan mengenai wilayah yang sangat padat seperti globular cluster ini terkait kemampuannya yang diyakini bisa mengeluarkan planet ke antariksa.
Terlebih di wilayah ini begitu banyak bintang bertaburan yang mampu mengembangbiakan kehidupan.
Isi penelitian ini juga menyebutkan, saking banyaknya sistem planet yang saling berdekatan, menurut para ilmuwan peradaban apapun bisa saja menyebar dan pergi untuk hidup selama miliaran tahun.
Dari situ, “peradaban asing” tersebut diduga sudah mencapai tingkatan kompleks untuk berkomunikasi dengan manusia.
“Jika ada peradaban canggih seperti itu, maka sangat mudah untuk merancang tempat huni di luar sana karena kita sedang berhadapan dengan jarak yang lebih pendek,” ungkap ahli astrofisika Rosanne Di Stefano.
Dari seratus lima puluh globural cluster di Bimasakti, kebanyakan dari mereka memang diabaikan.
Sejauh ini para ilmuwan mengaku baru menemukan satu planet di sana yang lantas diyakini bisa menopang kehidupan.
Menurut Di Stefano, ilmuwan harus terus mencari planet baru karena bisa saja menemukan temuan yang menarik dari sana.
Tim ilmuwan asal Australia mengatakan mereka telah menemukan alasan mengapa manusia hingga kini belum kunjung mendeteksi peradaban alien.
Kemungkinannya, mereka sudah punah sejak lama.
Dalam sebuah riset yang diterbitkan di jurnal Astrobiology, para ilmuwan menjabarkan hipotesis bahwa bentuk kehidupan alien kemungkinan telah muncul beberapa kali di tempat-tempat berbeda.
tentang nasib peradaban alien diyakini pada akhirnya berakhir tragis lantaran planet tempat tinggal mereka menjadi tak layak huni ketika diserang pemanasan atau pendinginan ekstrem.
“Kehidupan terdahulu sangat rapuh, sehingga kami percaya pada saat itu sulit untuk mengalami evolusi secara cepat dan mereka gagal bertahan hidup,” tulis pimpinan penelitian Aditya Chopra dari Australian National University di Canberra.
Chopra yang seorang ahli astrobiologi menambahkan, dengan kata lain kehidupan alien di masa lampau tidak memiliki kesempatan untuk evolusi melampaui tingkat mikroba dan pada akhirnya menyerah karena suhu ekstrem yang melanda.
Mengutip situs The Huffington Post, argumen tim ilmuwan dari Australia tersebut tidak sepenuhnya diterima oleh seorang astronom di Search for Extraterrestrial Intelligence Institute, California.
“‘Kiamat’ masa lampau seperti yang dijelaskan di penelitian tersebut, mungkin terjadi di sejumlah planet.”
“ Jika kehancuran itu bisa memberantas kawanan makhluk asing, saya tidak kebayang mereka betul-betul musnah semua,” bantah astronom senior SETI Seth Shostak.
Shostak pun menjadikan Bumi sebagai contoh tentang bagaimana kehidupan bisa berevoulsi dan bertahan terus selama miliaran tahun.
“Coba bayangkan selama enam puluh lima juta tahun, mamalia mengalami evolusi dari hewan pengerat kecil hingga manusia seperti kita,” tandasnya.
Terlepas dari perdebatan soal asal-usul peradaban alien ini, pada pertengahan tahun lalu, badan antariksa NASA meyakini bahwa manusia bisa menemukan kehidupan makhluk asing dalam satu dekade.
“Menurut saya, kita akan punya indikasi kuat dari peradaban di luar Bumi dalam satu dekade dan bakal memperoleh bukti pasti dalam kurun waktu dua puluh sampai tiga puluh tahun,” kata pimpinan peneliti NASA, Ellen Stofan di sebuah diskusi upaya pencarian dunia layak huni dan kehidupan alien.
Stofan juga menambahkan, pihak NASA mengaku tahu ke mana harus mencari dan paham bagaimana cara untuk melacaknya.
Hal serupa diungkapkan oleh mantan astronaut NASA, John Grunsfeld. Ia berpendapat tanda-tanda kehidupan makhluk asing bakal ditemukan di sistem tata surya hingga di luar galaksi Bimasakti.