Game “burung pemarah,” atau dikenal dengan Angry Birds, milik Rovio, sebuah perusahaan pengembang game yang sukses, kembali merilis produk barunya di platform Android dan iOS. Game dengan nama Battle Bay.
Begitu diluncurkan, gam ini ternyata laris manis.
Buktinya, sehari setelah rilis “battle boy” langsung diserbu peminat dan telah diunduh ratusan ribu kali di seluruh dunia.
Seperti namanya, game ini mengajak pengguna di Android dan iOS berperang menggunakan kapal.
Game ini digadang-gadang Rovio memberi tingkat hiburan yang sama dengan seri Angry Birds.
Battle Bay menurut Rovio adalah game “real-time multiplayer battle dalam saku”.
Ya, di Battle Bay, pengguna yang satu bisa saling berinteraksi, berusaha menghancurkan, dan menenggelamkan kapal satu sama lain.
Pemain bisa bergabung dan membentuk armada yang besar, lalu berperang melawan aliansi pemain lainnya.
Game ini memiliki kapal dengan kelas-kelas yang berbeda.
Masing-masing memiliki kemampuan khusus, disesuaikan dengan gaya bermain pemain yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, kapal Enforcer adalah kapal perusak, bisa menghancurkan kapal lain dengan mudah.
Sementara Defender merupakan kapal yang susah dihancurkan, layaknya tank di lautan.
Pengguna bisa meng-upgrade kapal dengan bermacam senjata, perlengkapan, item, dan kemampuan. Game ini memiliki item-item yang bisa dibeli dalam game (in-app purchase).
Battle Bay kini sudah tersedia di Google Play Store dan Apple App Store.
Ukuran game-nya tergolong besar, yakni dua ratus megabyte, dan disarankan untuk mengunduh saat terhubung dengan koneksi Wi-Fi.
Sebelumnya, Rovio juga sukses dengan game “burung pemarah”nya, Angry Birds
Game ini tersaji dalam dua seri dan laris manis.
Buktinya, game ini jadi pembicaraan ramai di seluruh dunia.
Menurut pihak pembuatnya, angka unduhan tersebut jauh melampaui capaian Angry Birds sebelumnya.
“Butuh waktu lebih dari 9 bulan bagi Angry Birds pertama dalam mencapai pemain sebanyak itu, dan kami berterima kasih kepada penggemar kami,” ujar Patrick Liu, Creative Director Rovio, di situs resminya
Menurut Rovio, kontribusi signifikan terhadap angka unduhan Angry Birds diperoleh dari negara-negara di mana game seri pertamanya pernah populer.
Termasuk di China, di mana Rovio menjalin kerjasama dengan Kunlun, sebuah perusahaan game setempat.
“Generasi baru dari gamer China mulai mengetahui kumpulan burung-burung pemarah ini, dan kami melihat masa depan yang cerah bersama dengan Kunlun, satu dari industri game terbesar di China dan pemain paling penting,” ujar Alex Lambeek, Chief Commercial Officer Rovio.
Angry Birds hadir dengan gameplay yang mirip dengan pendahulunya, dengan senjata ketapel dengan amunisi berbagai jenis burung untuk menghancurkan bangunan musuh milik para babi hijau.
Bedanya, tingkat kesulitan pada setiap level lebih sukar ketimbang versi original.
Selain itu, tampilan grafis pada Angry Birds 2 lebih memukau dengan animasi-animasi yang muncul di latar belakang game.
Perbedaan lain dibanding game terdahulu, kini pemain bisa memilih sendiri urutan burung yang akan digunakan untuk menghancurkan benteng babi hijau. Di Angry Birds pertama, urutan burung sudah ditetapkan.
Rovio turut membagikan beberapa data menarik lain perihal Angry Birds
Bersamaan dengan diluncurkannya “battle bay,” Rovio sudah berhasil kembali ke jalur kesuksesan.
Sempat melempem di seri-seri game sebelumnya, pengembang game asal Finlandia ini berhasil “mengajak” puluhan juta orang untuk mengunduh game terbarunya.
Selain itu, Rovio mengakui bahwa sepertiga,, unduhan Angry Birds berasal negara China.
Jumlah besarnya unduhan game dari China memang sedang tinggi-tingginya.
Tentunya, semakin banyak pengguna smartphone di suatu negara, semakin tinggi peluang Rovio untuk mendapatkan pemain game buatannya.
Rovio sendiri berjanji untuk terus mengembangkan atau menambahkan berbagai hal baru ke “battle bay”