Facebook, WhatsApp, sampai Instagram, kini menjadi “racun” ketergantungan pengguna masyarakat dunia. Jika ketika aplikasi ini disatukan, dipastikan mereka muncul sebagai aplikasi yang mendominasi statistik download secara global.
Tanun lalu, sebuah penelitian menunjukan bahwa mayoritas orang hanya aktif memainkan beberapa aplikasi di ponsel pintanyar
Setelah dikalkulasi, rata-rata orang menghabiskan delapan puluh persen waktu mereka hanya untuk mengoperasikan tiga aplikasi itu.
Sebuah data terbaru dari lembaga riset Nomura mengungkapkan ada tiga aplikasi yang mendominasi jumlah download per Mei 2016.
Aplikasi tersebut semuanya adalah milik Facebook.
Riset Nomura yang berdasarkan data Sensor Tower langsung dari Apple App Store dan Google PlayStore itu menunjukan aplikasi Facebook sendiri, WhatsApp, Messenger, serta Instagram memegang porsi besar jika dibandingkan aplikasi lain.
Kalai ketiganya digabung totalnya “download”nya mencapai enam puluh dua persen. Ini berarti meraup setengah dari perhitungan jumlah download aplikasi lain yakni tiga puluh delapan persen.
Kehadiran semua aplikasi milik Facebook itu sungguh besar, mengingat masih ada jutaan aplikasi yang tersedia — dan diunduh — di kedua platform iOS dan Android.
Tim riset Nomura juga menambahkan, “Facebook sudah jelas menjadi pelopor di ranah mobile.”
Di sela laporan kinerja perusahaan pada kuartal pertama tahun ini, pendiri sekaligus CEO Facebook Mark Zuckerberg mengungkapkan kalkulasi rata-rata para pengguna menghabiskan waktu untuk bermain Facebook, Instagram, serta aplikasi pesan instan Messenger.
“Saat ini orang-orang di seluruh dunia menghabiskan waktu rata-rata lima puluh menit per hari untuk bermain Facebook, Instagram, dan Messenger. Angka tersebut tidak termasuk WhatsApp,” ungkap Zuckerberg di depan para investor.
Sebelumnya sudah diumumkan mengenai pengguna aktif bulanan Messenger sebanyak sembilan ratus juta, Facebook juga mengungkap pengguna aktif bulanan Instagram yang berjumlah empat ratus juta.
Untuk pengguna aktif bulanan Facebook sendiri, angkanya tercatat sudah mencapai satu koma enam lima miliar.
Sementara pengguna yang masuk ke Facebook melalui aplikasi mobile setidaknya sekali dalam sebulan jumlahnya mencapai satu koma lima satu miliar pengguna.
Khusus layanan Facebook, dalam kurun beberapa bulan belakangan perusahaan meluncurkan fitur Reactions yang bisa memberi ragam reaksi terhadap publikasi pengguna lain seperti Path.
Tak hanya itu, Facebook juga memperkenalkan fitur video Live, membangun Messenger menjadi sebuah platform sendiri, dan mengirim perangkat virtual reality Oculus Rift yang diklaim telah menghubungkan dua puluh lima juta orang ke akses internet.
Facebook mengumumkan untuk membuat saham kelas baru tanpa hak suara yang diajukan dalam sebuah proposal kepada regulator setempat.
Saham baru tanpa hak suara itu akan diberikan sebagai dividen kepada pemegang saham yang telah ada. Ini akan memungkinkan Zuckerberg menjual saham non-voting untuk mendanai proyek filantropi, tapi tetap menjaga saham dengan hak suaranya yang berarti menjamin kendalinya di Facebook.
Langkah serupa telah dilakukan Alphabet, induk perusahaan Google di tahun 2014, yang ingin membantu Serger Brin dan Larry Page mempertahankan kontrol perusahaan.
Dalam pengajuan, Facebook percaya Zuckerberg adalah nahkoda perusahaan dan kunci keberhasilan pada rencana jangka panjang.
Karena, selama ini, para pemegang saham sering memikirkan jangka pendek, sementara Zuckerberg seperti halnya para pemimpin teknologi, selalu punya rencana besar jangka panjang. Termasuk dalam langkah Facebook mengakuisisi WhatsApp senilai US$ 19 miliar dan bertaruh pada virtual reality.
“Dia ingin bergerak maju dan membimbing perusahaan yang amat penting. Ini adalah bayinya,” kata Daniel Morgan, Manager Portofolio Senio di Synovus Trust Company
Sesuai namanya, saham kelas baru ini tidak memiliki hak suara. Saham ini akan diperdagangkan kepada publik di bawah simbol baru.
Rencana ini masih harus meminta restu dari para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham Facebook 20 Juni mendatang.