Facebook, raksasa jejaring sosial milik Mark Zuckerberg, kini, sedang menyiapkan langkah besar untuk mengalahkan YouTube dalam penyediaan platform video dan mengarahkan pengunduh untuk tidak berbagi link aplikasi itu.
Dalam rilis terbarunya, Selasa, 28 Juli 2015, seperti dikutip “nuga” dari “phone arena,” Facebook tak main-main dengan keinginannya ini dan tidak membiarkan pengguna berbagi link video bersama YouTube.
Perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu memberikan peringatan kepada pengguna dengan melacak seberapa banyak pengguna lainnya menonton video yang diunggah.
Raksasa jejaring sosial itu juga mengklaim, banyak pengguna lebih suka apabila video secara langsung diunggah ke Facebook, bukan diunggah ke YouTube.
Meskipun demikian, pilihan tetap berada di tangan pengguna, apakah ingin mengunggah video ke YouTube atau Facebook.
Informasi yang beredar sebelumnya mengungkapkan, Facebook diprediksi bisa mengancam YouTube bila mereka berhasil menjalin kerjasama dengan perusahaan label rekaman terbesar.
Bila demikian, YouTube bisa kehilangan jumlah pengakses dari segmen konten terpopuler.
Awal tahun ini, Facebook mengumumkan bahwa upload video mereka menyediakan fitur ‘embed’ untuk website lainnya.
Perusahaan juga melihat perkembangan konten video untuk teknologi augmented reality.
Data juga mengungkapkan bahwa streaming video tumbuh signifikan di platform mobile. Sekira enam puluh lima persen pengakses video Facebook berasal dari perangkat mobile, sementara lima puluh persen dari jumlah pengakses YouTube menyaksikan video di platform mobile.
Facebook , seperti juga diungkapkan laman situs “ubergimo,”memiliki taktik baru untuk memasukan video musik ke dalam News Feeds Facebook pengguna.
Perusahaan memiliki strategi agar lebih banyak pengguna yang menyaksikan video pada platform Facebook dibandingkan YouTube.
“Businessinsider,” juga menulis, Facebook diprediksi bisa mengancam YouTube dengan mengambil akses mereka.
Untuk dapat memenangkan kompetisi di pasar serta menarik pengakses video sebanyak-banyaknya, Facebook bakal memikat para kreator video besar untuk memakai platform mereka.
Untuk merealisasikan hal tersebut, jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg itu menawarkan pendapatan yang lebih baik untuk label rekaman dibandingkan YouTube.
Strategi ini dinilai dapat menyakitkan bagi YouTube bila label rekaman mulai beralih menggunakan platform Facebook.
Label rekaman atau video kreator seperti Michelle Phan, Complex, Mic, dan TYT Network memiliki opsi baru untuk mengunggah video mereka ke Facebook.
Facebook sedang inten mendekati perusahaan mengembangkan layanan musik streaming.
Dilansir Stuff.tv, menurut laporan dari website Music Ally, jejaring sosial raksasa itu juga memiliki rencana untuk bergabung dengan Jay-Z dan Apple.
Perusahaan akan menyediakan layanan musik streaming berlangganan untuk bersaing dengan Spotify.
Kabarnya, Facebook masih mempersiapkan layanan musik mereka dengan menciptakan platform musik video streaming yang mendukung iklan. Selanjutnya, perusahaan menggunakan basis platform ini sebagai landasan layanan audio streaming.
Saat layanan ini tiba, Facebook akan berkompetisi dengan YouTube, yang merupakan pemain besar di pasar video musik. Konon, platform video ini akan diumumkan pada beberapa bulan ke depan.
Sekadar informasi, Spotify mengklaim telah memiliki basis pelanggan dua puluh juta orang dan Apple menargetkan seratusjuta pelanggan.
Sementara Facebook tampaknya akan mengandalkan dari jumlah pengguna aktif di jejaring sosial mereka yang kini mencapai satu koma empat-empat miliar.
Sebelumnya Facebook juga telah menghadirkan sebuah fitur obrolan terbaru yang memungkinkan semua pengguna di jaringan seluler menggunakan aplikasi messenger kembangannya, tanpa harus memiliki akun Facebook terlebih dahulu.
Hal tersebut diungkapkan untuk memberikan kemudahan pengguna, sehingga bagi para pengguna aplikasi messenger Facebook tidak perlu lagi harus membuat akun di jejaring sosial tersebut untuk menggunakan aplikasi secara langsung.
Seperti dilansir dari laman Android Authority, Facebook mengumumkan bahwa dalam fitur aplikasi messenger terbarunya, diberikan kemudahan untuk menggunakannya.
Pengguna tidak perlu harus mendaftar atau memasukkan nama atau ID akun jejaring sosial, cukup memasukkan nomor seluler yang ada maka aplikasi bisa digunakan.
Namun sayangnya, untuk saat ini aplikasi messenger facebook yang memiliki fitur login dengan nomor seluler pengguna, baru resmi dihadirkan untuk beberapa wilayah negara saja.
Disebutkan dalam situs, fitur ini baru bisa dirasakan bagi pengguna Amerika Serikat, Kanada, Peru, dan Venezuela terlebih dahulu.