Dengan jumlah pengguna yang mencapai seperempat penduduk bumi Facebook mengajukan diri untuk memerangi teroris, terutama, usai serangan di London
Facebook berkomitmen akan mengubah jejaring sosialnya jadi “lingkungan yang tak bersahabat” untuk teroris.
Serangan teror kembali terjadi di London, Inggris, pekan lalu.
Kejadian itu menewaskan setidaknya tujuh orang korban.
Tiga pelaku menabrak kerumunan pejalan kaki dengan mobil dan menikam menggunakan pisau secara membabi buta.
Usai kejadian itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May mendesak para pengelola jejaring sosial agar mengambil tindakan tegas.
May memandang layanan media sosial banyak dimanfaatkan oleh teroris untuk menyebarkan paham ekstremisme.
Facebook turut bereaksi dan menyatakan komitmen memerangi teroris dengan memburu dan menghapus konten-konten berbau terorisme dari jaringan sosialnya.
“Kami ingin Facebook jadi lingkungan yang tak bersahabat untuk para teroris,” ujar Director of Policy Facebook, Simon Milner, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dirangkum ditulis kantor berita terkenali Reuters, Rabu, 07 Juni
“Dengan kombinasi teknologi dan tim review, kami bekerja dengan agresif untuk menghapus konten terorisme dari platform kami begitu mengetahui keberadaannya,” lanjut Milner.
Dia menambahkan, Facebook akan segera melapor ke pihak berwajib apabila menemukan situasi darurat yang bisa mengancam keselamatan orang.
Di sisi lain, Facebook belakangan dikritik lantaran kerap memuat konten berbau kekerasan yang diunggah penggunanya.
Sebagian pihak menuding Facebook gagal menangkal upaya perekrutan teroris dan propaganda kebencian, juga penyebaran berita palsu alias hoax.
Bersama dengan raksasa-raksasa teknologi lain seperti Google, Apple, dan Microsoft, Facebook juga menambahkan fitur enkripsi untuk mengamankan layanan-layanannya sehingga menyulitkan penegak hukum dalam memantau percakapan teroris.
Untuk itu Facebook mendesain ulang halaman pengaturan keamanannya.
Hal ini dimaksudkan untuk membuat segalanya jadi lebih jelas dan aman bagi pengguna.
Bagi jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg cs, keamanan bukan hanya infrastruktur yang kuat, tetapi merupakan upaya memberi kemudahan bagi pengguna. Keamanan juga merupakan alat yang bisa membantu pengguna melindungi diri sendiri selama mengakses Facebook.
Itulah sebabnya dalam beberapa minggu terakhir, kami meluncurkan sebuah halaman pengaturan keamanan baru yang memberi Anda kemudahan untuk mengontrol keamanan Anda di Facebook
Berdasarkan riset yang melibatkan banyak orang, Shin mengatakan, ada dua hal yang menentukan pengaturan keamanan Facebook.
Pertama adalah, perangkat keamanan harus mudah ditemukan. Selanjutnya adalah pengaturan keamanan harus mudah dipahami.
Untuk itu, saat pengguna mengakses halaman pengaturan mereka bisa melihat pilihan seperti autentikasi dua faktor dan “Kontak Terpercaya” di bagian paling atas pada bagian yang direkomendasikan.
Fitur-fitur rekomendasi tersebut disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan setiap orang.
Facebook juga mengelompokkan fitur sejenis menjadi sebuah modul, menyederhanakan tampilan sehingga mudah digunakan
Sebelumnya, perangkat autentikasi dua-faktor Facebook bernama “peringatan masuk atau login approval”.
Setelah mendapat informasi melalui riset bahwa “autentikasi dua-faktor two-factor authentication” merupakan istilah yang lebih dikenal, Facebook menyesuaikan namanya.
juga mendesain ulang modul “Di mana Anda login/ Where you’re login” yang selama ini jarang diaktifkan pengguna. Untuk memudahkan pengguna, Facebook menggunakan format lebih sederhana.
Kini, fitur tersebut menampilkan perangkat, lokasi, dan tanggal serta waktu login untuk tiap perangkat/smartphone yang digunakan untuk login ke Facebook.
Dengan begitu pengguna bisa melihat jika ada yang keliru.
Untuk menemukan pengaturan keamanan pada aplikasi Facebook, klik menu, pilih “Account Setting” kemudian “Security”.
Di sana, kamu akan menemukan berbagai pengaturan keamanan yang telah diubah Facebook menjadi lebih mudah.
Sementara itu, di sela pengumuman pendapatan per kuartal Facebook, terungkap bahwa media sosial ini masih mengalami pertumbuhan jumlah pengguna.
Bahkan total penggunanya saat ini sudah mencapai hampir seperempat total penduduk Bumi.
Jumlah pengguna aktif Facebook di seluruh dunia sekarang tepatnya mencapai mendekati dua miliar orang per bulan.
Jumlah tersebut setara dengan seperempat penduduk dunia. Jumlah total penduduk Bumi sendiri diperkirakan sekitar tujuh koma miliar orang.
The Verge, Rabu, 07 Juni mengindikasikan peningkatan tujuh belas persen pengguna dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg sendiri tampak khawatir akan pengaruh media sosialnya terhadap masyarakat.
Masalahnya dengan pengguna mencapai miliaran orang, berbagai informasi negatif juga bisa menyebar dengan cepat.
Sebagai antisipasinya, Zuckerberg langsung mengumumkan bahwa perusahan sedang membuka lowongan untuk tiga ribu orang moderator.
Moderator ini nantinya kan bekerja membentengi Facebook dari berbagai konten negatif, gambar atau video bermuatan kekerasan dan sejenisnya.
Sementara itu dari sisi pendapatan, Facebook juga mencatat pertumbuhan besar. Raksasa media sosial itu berhasil memperoleh delapan miliar dollar AS.
Angka pendapatan ini mencerminkan peningkatann dibandingkan pendapatan pada kuartal pertama tahun lalu.