Dalam dua hari ini, Senin dan Selasa, Facebook datang dengan gebrakan “hebat” lewat suguhan berbagai fitur baru yang merangsang dan menempatkannya sebagai aplikasi paling diminati oleh pengguna.
Baru beberapa jam lalu, Facebook kembali merilis aplikasi pesan instan untuk ponsel Android low-end.
Aplikasi tersebut dinamakan Messenger Lite.
Aplikasi tersebut sejatinya memiliki fitur yang tidak jauh berbeda dari Facebook Messenger.
Hanya saja, ada beberapa fitur memberatkan yang dihilangkan.
Facebook juga menyebutkan bahwa aplikasi ini cocok digunakan di negara dengan koneksi internet yang lelet.
Akan tetapi, tidak disebutkan fitur seperti apa yang mengakomodir klaim tersebut.
“Dengan Messenger Lite ini, orang-orang akan lebih mudah berkomunikasi, tanpa terhambat kondisi internet atau kapasitas memori di ponsel Android mereka,” tutur Engineering Manager for Messenger Lite, Tom Mulcahy.
Sesuai dengan embel-embel Lite pada namanya, file aplikasi ini tidak memakan banyak ruang memori.
Facebook memangkas banyak fitur, sehingga ukuran file Messenger Lite bisa di bawah sepuluhy megabyte, jauh lebih kecil dibandingkan aplikasi Messenger original yang mencapai empat puluh megabyte.
Kendati demikian, semua fitur inti memakai Messenger juga bisa dirasakan di Messenger Lite. Penggunanya bisa berkirim foto, mengobrol, berbagai tautan, serta mengirimkan stiker.
Kendati demikian, Facebook tidak menjelaskan fitur apa saja yang dihilangkan dari versi aslinya.
Dari Newsroom Facebook, Selasa siang WIB, 04 Oktober 2016 menyebutkan bahwa aplikasi Messenger Lite sudah dirilis untuk pengguna di Kenya, Tunisa, Malaysia, Sri Lanka, dan Venezuela.
Facebook juga berencana merilisnya ke negara-negara lain dalam beberapa bulan mendatang. Belum diketahui apakah Indonesia juga termasuk dalam daftar perilisan.
Tidak disebutkan juga, apakah aplikasi versi ringan ini akan hadir juga di iOS atau tidak.
Sebelumnya, perusahaan juga pernah merilis aplikasi serupa bernama Facebook Lite di Indonesia.
Aplikasi ini merupakan turunan dari Facebook original, namun dimodifikasi agar ukuran file-nya lebih kecil dan bisa dipakai saat kondisi internet lelet.
Setelah menjiplak sejumlah andalan Snapchat untuk dipakai di Instagram dan produk baru, Facebook dikabarkan tengah bersiap kembali mencomot fitur dari jejaring sosial kompetitornya itu.
Kali ini berupa “Messenger Day” yang mirip dengan Snapchat Stories. Messenger Day disebutkan akan diterapkan di aplikasi pesan instan Facebook Messenger.
Seperti Snapchat Stories, Messenger Day bakal memungkinkan pengguna Messenger untuk berbagi foto dan video yang diimbuhi aneka macam filter dan stiker dengan teman di daftar kontak.
Konten yang dibagikan lewat Messenger Day akan terhapus dengan sendirinya setelah 24 jam, mirip pula dengan Snapchat Stories.
Fitur yang bersangkutan kabarnya tengah diujicoba di Polandia.
“Kami sedang mencari cara baru supaya orang-orang bisa berbagi update secara visual,” ujar seorang perwakilan Facebook, seperti dikutip KompasTekno dari Fortune
Rangkaian screenshot di atas disinyalir menampilkan wujud sebenarnya dari Messenger Day di aplikasi mobile Facebook Messenger.
Sebelum ini, Instagram -yang dimiliki oleh Facebook– telah lebih dulu menerapkan fitur serupa bernama “Stories”, juga dengan penghapusan otomatis setelah dua puluh empat jam.
Facebook pernah mencoba membeli Snapchat senilai tiga miliar dollar AS pada tiga tahun lalu, tapi tawaran menggiurkan itu ditolak.
Facebook meluncurkan fitur baru bernama Marketplace di aplikasi mobile-nya. Sesuai nama tersebut, ini merupakan sebuah pasar online yang mewadahi berbagai kegiatan jual beli penggunanya.
Director of Product Management Facebook, Mary Ku, mengatakan bahwa Marketplace dibuat karena banyaknya aktivitas jual beli dalam jejaring sosial tersebut.
Aktivitas jual beli itu berawal di Facebook Groups, dan hingga saat ini tercatat lebih dari empat ratus lima puluh juta orang yang melakukannya per bulan.
“Agar orang bisa mendapatkan manfaat lebih banyak dari koneksinya, hari ini kami memperkenalkan Marketplace, wadah untuk berjualan atau membeli barang tertentu dari berbagai orang di komunitas Anda,” terang Mary.
Newsroom Facebook, menulis, Facebook meletakkan Marketplace dalam aplikasi mobile-nya di iOS dan Android.
Bentuknya berupa ikon toko yang berada di bagian bawah aplikasi.
Saat membuka Marketplace, pengguna akan disambut dengan rangkaian foto barang dagangan yang lokasinya paling dekat.
Bila ingin membeli barang tersebut, pengguna bisa masuk ke kolom obrolan untuk bercakap-cakap dulu dengan sang penjual.
Namun satu yang perlu dipahami. Facebook hanya menyediakan tempat dan tidak memberikan fasilitas pembayaran atau pengiriman barang.
Dengan kata lain, pengguna mesti mengatur pembayaran dan pengiriman sesuai kesepakatan dengan penjual, tanpa jaminan keamanan dari perantara.
Rencananya, Marketplace ini akan diluncurkan untuk pengguna aplikasi Facebook di iOS atau Android yang sudah berusia lebih dari delapan belas tahun.
Sebagai langkah awal, pengguna di Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Selandia Baru akan menikmatinya lebih dulu.
Sedangkan pengguna Facebook di negara-negara lain masih harus menunggu gilirannya. Perusahaan juga berjanji akan segera merilis Marketplace untuk Facebook versi desktop dalam bulan-bulan mendatang.