Facebook dilaporkan akan mengubah aturan privasi pengguna sebelum Mei.
Hal tersebut dikarenakan Uni Eropa akan merilis aturan mengenai data privasi yang lebih ketat bulan depan.
Peraturan Perlindungan Data Umum Uni Eropa atau GDPR yang mulai berlaku pada akhir Mei akan mengatur perusahaan teknologi mana yang bisa menyimpan data pribadi pengguna.
Denda yang diberikan bagi perusahaan yang menyimpan data tanpa izin pengguna juga disebut akan sangat besar.
Jika tak mengubah aturannya, Facebook mungkin akan memiliki kewajiban besar di mata Uni Eropa karena menyimpan data pengguna yang sangat besar.
Untuk mengurangi potensi kewajiban, Facebook akan mengubah pengaturan privasi di seluruh dunia kecuali pengguna di Eropa.
Artinya,satu setengah miliar pengguna Facebook di Afrika, Asia, Australia dan Amerika Latin tidak akan terlindungi peraturan data pribadi jika negara-negara tersebut tidak memiliki undang-undang sendiri untuk melindungi masyarakatnya.
Perubahan ini mempengaruhi lebih dari tujuh puluh persen daridua miliar lebih anggota Facebook.
Pada Desember, Facebook memiliki dua ratus tiga puluh sembilan juta pengguna di Amerika Serikat dan Kanada, tiga ratus tujuh puluh juta di Eropa dan satu setengah miliar pengguna di tempat lain.
Karena jumlah penggunanya besar, Facebook mungkin menerima denda hingga empat persen dari pendapatan tahunan global jika ada pelanggaran dibuktikan.
Perusahan yang dibangun Mark Zuckerberg itu bisa menderita miliaran dolar.
Langkah ini telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Facebook
Facebook memang tertarik untuk mengurangi dampak GDPR di platformnya.
Facebook, seperti banyak perusahaan teknologi AS lainnya, mendirikan anak perusahaan di Irlandia pada sepulouh tahun lalu
Mereka mengambil keuntungan dari tarif pajak perusahaan yang rendah di negara itu lantas mengalihkan pendapatan dari beberapa pengiklan di luar Amerika Utara.
Unit ini tunduk pada peraturan yang diterapkan oleh dua pulouh delapan negara Uni Eropa.
Namun, Facebook mengatakan perubahannya bulan depan tidak memiliki pengaruh pada pajak.
Perubahan itu terjadi karena Facebook sedang diselidiki oleh regulator dan pembuat undang-undang di seluruh dunia sejak mengungkapkan bulan lalu bahwa informasi pribadi jutaan pengguna berakhir di tangan konsultan politik Cambridge Analytica.
Sementara itu, CEO Facebook, Mark Zuckerberg menyatakan akan melakukan investigasi terhadap tiap aplikasi di Facebook yang mengoleksi data pengguna dalam jumlah besar.
Selain itu, Zuck juga menyebut bahwa pihaknya telah menghentikan sejumlah aplikasi lain yang mengumpulkan data pengguna dalam jumlah besar.
Pernyataan tersebut diterbitkan Zuck di selembar penuh halaman koran di Amerika Serikat dan Inggris. Munculnya pernyataan ini merupakan kelanjutan dari kasus penyalahgunaan data pengguna yang dikumpulkan dari aplikasi kuis di Facebook.
Aplikasi itu dibuat oleh seorang profesor di sebuah universitas yang menjual lima puluh juta data pengguna Facebook itu ke perusahaan analisa data, Cambridge Analityca .
CA lantas disebut memanfaatkan data ini untuk memengaruhi Pemilu di AS.
Zuck lantas menyebut bahwa kuis yang dibuat oleh peneliti universitas itu adalah pelanggaran kepercayaan.
“Ini adalah pelanggaran kepercayaan, dan saya minta maaf kami tidak melakukan lebih jauh saat itu. Kami sekarang membuat langkah-langkah untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi,” tulis Zuck dalam iklan yang telah diterbitkan pekan lalu.
Selain itu, Zuck juga menyebut ada kemungkinan orang lain yang juga melakukan hal-hal serupa dengan aplikasi serupa.
Zuck berjanji untuk menemukan aplikasi-aplikasi seperti ini dan akan melarang aplikasi itu di platform Facebook begitu mereka menemukannya.
Jika ada pengguna yang data pribadinya disalahgunakan aplikasi tersebut, Facebook berjanji akan memberitahu mereka yang terdampak.
“Kami bertanggung jawab untuk melindungi informasi Anda. Jika kami gagal, maka kami tidak pantas mendapatkannya,” tulis judul iklan tersebut.
Tak lupa Zuck juga meningatkan kepada seluruh pengguna Facebook agar meninjau ulang aplikasi apa saja yang bisa mendapat akses informasi pribadi mereka di Facebook.
Jika ada aplikasi yang tak diinginkan, pengguna bisa mematikannya lewat pengaturan di laman Facebook.
Caranya, dengan mengakses halaman Pengaturan Aplikasi, atau secara manual melalui Menu Pengaturan > lanjut ke Aplikasi > pilih Aplikasi, Situs Web, dan Plugin > Edit > lalu klik Nonaktifkan Platform.
“Terimakasih telah mempercayai komunitas ini. Saya berjanji akan melakukan yang lebih baik untuk Anda,” tutup Zuck.
Pernyataan ini lantas diakhiri dengan pembubuhan tanda tangan Zuckerberg