Instagram dikabarkan tengah menguji coba sebuah fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk membagikan ulang (repost) unggahan dari akun orang lain kelinimasanya.
Fitur ini sebenarnya sudah lama ditentang oleh pimpinan perusahaan, namun diharapkan bisa memberikan ‘angin segar’ untuk kolom feed yang belakangan kurang digemari ketimbang fitur Stories.
Saat ini, fitur yang kabarnya mengusung nama ‘seamless sharing’ atau berbagi tanpa hambatan disebut akan masuk dalam jajaran menu ‘…’ yang berada di bagian kanan atas setiap postingan pengguna.
Di bagian atas unggahan pengguna, akan muncul nama dan foto pemilik akun yang menggungah postingan tersebut.
Jika postingan yang sama dibagikan ulang, maka nama dan foto kedua pengguna sebelumnya akan tampil bertumpukan.
Dalam dua tangkapan layar (screenshot) uji coba fitur seamless sharing yang diperoleh The Verge, salah satunya menggunakan akun bisnis yang menawarkan barang untuk dijual.
Bukan tidak mungkin jika Instagram hanya akan menyediakan fitur ini untuk akun-akun bisnis yang memiliki tujuan posting lebih jelas ketimbang pengguna akun biasa.
Selain itu untuk alasan menjaga ekosistem konten di platformnya, Instagram juga kerap kali menawarkan sejumlah fitur baru terlebih dahulu untuk akun-akun bisnis, sebelum nantinya dihadirkan untuk akun-akun personal.
Belum diketahui kapan pastinya Instagram bakal merilis fitur seamless sharing.
Hingga sekarang, fitur itu disebut masih terlihat kasar dan belum dipoles dengan desain menarik khas Instagram.
Hal ini mungkin berarti seamless sharing masih berada pada tahap awal pengembangan, dan masih memiliki kemungkinan untuk ‘digugurkan kelahirannya.’
Dua orang pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger sudah bertahun-tahun menolak fitur ‘repost’, dan sampai sekarang pun dikabarkan masih terus memperdebatkan hal tersebut.
Menurut Systrom, fokus dan inti dari platform yang mereka bangun adalah tentang bagaimana mengisi timeline pengguna dengan orang-orang yang mereka kenal, bukan tentang memfasilitasi pengguna untuk menunjukkan hal lain kepada orang-orang yang mereka kenal.
Mengutip The Verge, fitur seamless sharing juga dikhawatirkan dapat memicu munculnya konsekuensi negatif seperti berita palsu dan kampanye yang memengaruhi pengguna.
Pasalnya, hal-hal tersebut tengah diperangi oleh perusahaan induk Instagram, Facebook pascaskandal pemilihan presiden AS pada dua tahun lalu.
Tahun ini, Instagram mulai mengendorkan peraturannya terkait membagikan posting ketika pengguna dapat membagikan Stories yang di dalamnya terdapat mention untuk akun mereka.
Dengan batasan tersebut, Instagram ingin menjaga nilai kedekatan yang diusung oleh fitur Stories.
Sebelumnya, Instagram juga telah melakukan perubahan dalam platformnya.
Kali ini, pengguna akan memiliki ‘wewenang’ untuk mengevaluasi keaslian akun.
Dilansir dari Reuters, perubahan ini hadir setelah induk perusahaan, Facebook meluncurkan langkah serupa dalam upaya menghapus akun palsu di platform media sosialnya.
Fitur “Tentang Akun Ini” memungkinkan pengguna untuk melihat iklan yang dijalankan akun tersebut.
Fitur ini pun bisa melihat akun tersebut berada di negara dimana dan melihat perubahan nama pengguna dalam setahun terakhir serta rincian lainnya.
Co-Founder dan Chief Technology Officer Instagram Mike Krieger mengatakan menjaga orang dengan niat buruk dari platform Instagram menjadi hal penting untuk mereka.
“Menjaga orang-orang dengan niat buruk dari platform kami adalah hal yang sangat penting . Hal tersebut berarti mencoba memastikan orang-orang yang Anda ikuti dan akun yang berinteraksi dengan Anda adalah siapa yang mereka katakan, dan menghentikan pelaku kejahatansebelum mereka menyebabkan bahaya,” ujarnya seperti dikutip dari Reuter.
Instagram juga mengatakan akan memungkinkan penggunaan aplikasi pihak ketiga seperti DUO Mobile dan Google Authenticator untuk otentikasi dua faktor untuk membantu pengguna login dengan aman ke akun mereka.
Otentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan ekstra di atas nama pengguna dan kata sandi dengan mendorong pengguna untuk mendapatkan informasi yang dapat mereka akses.
Hari ini, Instagram akan memungkinkan akun dengan jangkauan besar untuk meminta verifikasi melalui fitur dalam aplikasi, katanya. Namun, belum diketahui apakah fitur ini serentak meluncur di seluruh dunia atau negara tertentu terlebih dahulu.