Kamera Google Pixel yang merupakan unggulan aplikasi untuk fotografi dikelasnya mulai dikeluhkan pengguna ponsel karena munculnya masalah flare “siluman” atau berkas cahaya yang sebenarnya tidak ada tetapi muncul pada hasil jepretan.
Hasilnya?
“Cenderung mengalami kerusakan pada kontrasnya,” tulis laman situs “droid life,” Senin, 31 Oktober 2016.
Keluhan tersebut langsung bertebaran di berbagai forum diskusi internet, dan salah satunya Reddit.
Para pengguna khawatir masalah flare ini merupakan suatu cacat hardware yang tidak bisa diperbaiki.
Untuk diketahui, flare biasanya muncul saat pengguna memotret dengan menghadap sumber cahaya yang sangat terang.
Namun pada kasus Google Pixel dan Pixel XL ini, flare terjadi tanpa adanya sumber cahaya yang memancar terang.
Banyak yang beranggapan kalau munculnya pantulan cahaya tersebut lantaran desain lensa yang salah di Pixel.
Ada juga yang bilang kalau masalah itu terjadi karena Google menggunakan material lensa yang murah.
Namun apapun penyebabnya, pengguna Pixel meminta Google bertanggung jawab. Raksasa teknologi ini diminta untuk melakukan recall untuk melakukan perbaikan.
Tapi Google juga tidak diam saja, menjawab pertanyaan pengguna Pixel, perusahaan yang berpusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat ini mengatakan tak ada komponen yang harus diperbaiki.
Dengan update software saja, masalah pantulan di jepretan kamera Pixel menurutnya sudah bisa diperbaiki.
“Anda bisa menantikan update software dalam beberapa minggu ke depan, yang akan memperbaiki masalah ini. ”
“Kami tengah fokus pada beberapa algoritma yang bisa mengenali pantulan cahaya halo/arc, mengenali cirinya secara matematika, untuk kemudia menyingkirkannya dari gambar. Anda akan perlu menggunakan HDR+ untuk melihat manfaat dari update software ini,” kata salah seorang staf Google
Atas kerusakan ini, Google langsung tanggap.
Seperti ditulis “droid life,” lebih lanjut, raksasa internet itu mengatakan tengah menyiapkan perbaikan dari sisi software, untuk mengatasi masalah flare.
Perbaikan tersebut rencananya akan dirilis dalam beberapa pekan mendatang, tanpa menjelaskan tanggal persisnya.
“Kami sedang mengerjakan sejumlah algoritma yang dapat mengenali masalah halo atau flare, memperhitungkan karakternya dan menghapusnya dari dalam foto.”
“Anda perlu menggunakan mode HDR+ untuk bisa menikmati kelebihan software ini,” tulis Lead Camera Google, Isaac Reynolds dalam sebuah thread di forum Pixel User Community.
Isaac juga menyebutkan bahwa flare merupakan hal yang wajar terjadi di berbagai lensa kamera, dengan berbagai ukuran dan bentuk berbeda.
Tak semuanya negatif, karena toh ada saja yang memanfaatkan flare sebagai efek kreatif dalam gambar.
Bos proyek camera Google itu juga menyebutkan bahwa struktur lensa pada semua Google Pixel diatur dengan ketat. Efeknya, kamera ponsel itu bisa menghasilkan foto yang bagus, namun di sisi lain, ketika semuanya juga berbagi karakteristik masalah yang sama.
Artinya, flare juga bisa terjadi di duo Pixel mana pun.
Google baru awal bulan lalu meresmikan smartphone terbarunya yang bernama Pixel.
Dan salah satu fitur unggulan Pixel adalah kamera dua belas megapiksel yang diusungnya dengan klaim bahwa ponsel pintarnya tersebut dibekali dengan kamera terbaik saat ini.
Sebagai bukti, sang raksasa internet itu menyodorkan catatan skor DXO Mark Pixel sebesar delapan puluh sembilan poin.
Angka tersebut lebih unggul dibandingkan flagship lainnya
DXO Mark adalah tools benchmark yang menilai dan mencatat kemampuan sensor kamera dalam menangkap detail-detail kecil dalam gambar, termasuk dalam kondisi pencahayaan yang kurang ideal.
“Pixel, terutama unggul dalam menyajikan tingkat detail sangat tinggi, dengan tingkat noise atau bintik relatif rendah di semua kondisi cahaya,” komentar DXO Mark dalam laman hasil pengujiannya.
Bergerak di bidang digital imaging, DXO Mark kerap kali melakukan pengukuran kemampuan penangkapan gambar dari berbagai perangkat, termasuk DSLR, compact camera, dan smartphone.
Berbagai parameter pengujian diterapkan seperti kualitas tangkapan warna, kinerja autofokus, serta tingkat detail dan noise.
Dari berbagai foto tersebut dapat disimpulkan bahwa Google Pixel punya kemampuan yang apik untuk mengabadikan gambar dalam situasi kurang cahaya. Foto masih bisa menampilkan detil wajah, meskipun pada bagian yang lebih gelap lagi tidak terlihat detil apapun.
Sayangnya, hasil foto kamera tersebut seringkali terlihat goyang. Misalnya, bisa Anda perhatikan wajah objek pada contoh foto di bawah ini.
Selain itu, dalam kondisi cahaya melimpah, kamera ponsel Google Pixel bisa mengabadikan momen dengan sangat baik.
Pada contoh tampak fitur blur pada Google Pixel, bukan karena kemampuan lensanya. Blur yang dihasilkan pun terlihat baik, kecuali jejak-jejak pemrosesan yang tertinggal bagian tepi mangkuk.
Selain itu, detil tekstur di bagian highlight masih terlihat cukup jelas. Meski bagian dengan cahaya yang lebih terang, seperti halnya kamera ponsel lain, cenderung kehilangan detil.
amera Google Pixel juga bisa dipakai untuk membekukan gerakan. Dengan catatan, objek foto masih bisa terlihat goyang
Perlu dicatat juga, dari kolom komentar di Pixel User Community, disebutkan bahwa ada beberapa foto yang merupakan hasil pengolahan menggunakan aplikasi VSCO atau Snapseed.