YouTube membuat kejutan dengan menghadirkan video dengan resolusi yang jauh lebih besar dari 4K. Video pertama yang mendukung resolusi super tinggi tersebut sudah mulai muncul di YouTube dan diberi judul “Ghost Towns.”
Untuk saat ini belum semua komputer bisa memutar video tersebut. Pasalnya, dibutuhkan spesifikasi yang tinggi untuk menjalankannya.
Saat mencoba memutar video tersebut, gambar yang dihasilkan patah-patah dan nyaris tidak bisa ditonton sama sekali.
Bahkan, laptop yang digunakan untuk memutar video tersebut sempat hang selama beberapa menit.
Lagipula, ia tidak bisa tampil optimal karena dibutuhkan layar yang mendukung 8K agar bisa menikmati video tersebut secara optimal.
“Ghost Towns” sendiri diambil menggunakan kamera RED Epic Dragon 6K dalam orientasi portrait, kemudian “dijahit” menggunakan Adoba After Effects agar bisa mencapai resolusi 8K.
Menurut Google, seperti ditulis laman situs “9to5google,” Kamis, 11 Juni 2015, video 8K sendiri sebenarnya sudah didukung oleh YouTube sejak tahun 2010 lalu.
Namun, label video 8K baru saja ditambahkan ke YouTube lima tahun sesudahnya, yakni pada tahun 2015 ini.
Google tidak menyebutkan kapan pastinya label tersebut ditambahkan. Tetapi berdasarkan pengamatan situs 9to5Google, raksasa internet itu tampaknya baru memasukkan fitur tersebut beberapa hari yang lalu.
Berikut video “Ghost Towns”. Untuk menikmati video dalam kualitas 8K, jangan lupa untuk memindahkan setting gamba.
Sementara itu bagi pengguna yang kerap memutar trailer film atau video streaming dari YouTube akan menemukan ada perubahan baru.
Bila mengaksesnya menggunakan peramban Chrome, bagian bawah video yang berisi slider dan panel kontrol, kini terlihat transparan.
Tampilan tersebut merupakan salah satu pembaruan yang dilakukan Google. Namun, mereka belum menyebarkan pemutakhiran ini secara merata, sejumlah browser masih belum bisa mengaksesnya secara otomatis.
Salah satu peramban yang belum merasakan fitur ini adalah Firefox. Slider dan papan navigasi di bagian bawah video masih tetap hitam dan memotong siaran yang sedang diputar.
Tapi bukan berarti tidak ada jalan pintas. Pengguna Firefox ternyata bisa juga mengakali hal ini. Ikuti langkah yang dirangkum KompasTekno berikut ini:
Di Indonesia munculnya kecepatan internet tinggi oleh beberapa operator seluler membuat pelanggan jadi doyan nonton streaming video.
Kebiasaan ini apakah menguntungkan atau merugikan operator seluler?
“Payload atau penggunaan data oleh pelanggan 4G LTE naik dibandingkan 3G, sementara revenue naik 30 persen,” tulis Telkomsel.
Tingginya konsumsi data pelanggan 4G LTE Telkomsel didorong oleh perubahan kebiasaan ketika mendapat akses ke jaringan berkecepatan tinggi itu, khususnya terkait streaming konten video dari layanan-layanan macam YouTube.
Meskipun pricing dengan 3G sama, tapi kan orang makin haus. Yang tidak biasa nonton jadi nonton, tidak biasa download jadi download, lalu ada juga latency yang lebih kecil dibanding 3G.
Layanan data, khususnya 4G LTE, menjadi andalan Telkomsel untuk mendongkrak pertumbuhan di masa depan.
Untuk mendorong konsumsi data pelanggan, operator seluler ini berupaya mengalihkan pelanggan yang masih menggunakan feature phone agar memakai smartphone, antara lain lewat menjalin kemitraan dengan 30 merek pabrikan smartphone dan jaringan distribusi.
Kita hanya bisa tumbuh dengan layanan data, dan itu datangnya dari smartphone, yang 3G dan 4G. Kita sudah bangun jaringan, sayang bila tidak terpakai. Jaringan 4G LTE juga sudah rollout.
edge, 9to5google dan the verge