Tak lama. Hanya lima tahun kedepan, jaringan internet mobile generasi kelima atau dikenal dengan sebutan 5G akan hadir sebagai alat komunikasi paling canggih di dunia.
Diprediksi tahun 2020 masyarakat dunia dan perusahaan telekomunikasi akan semakin membutuhkan internet yang super cepat dan 5G akan menjawab masalah itu.
Prediksi itu didasari atas pertumbuhan besar pengguna ponsel pintar dan tablet di masa depan yang semakin membutuhkan internet secepat kedipan mata.
Huawei, perusahaan yang berada di garda paling depan dalam riset 5G telah tu mengalokasikan lebih dari dua ribu karyawannya untuk meneliti generasi seluler itu
“Kami mengembangkan dan mencari standar 5G mulai dari kecepatan, efisiensi, dan sebagainya karena sampai sekarang tidak ada yang tahu definisi 5G,” kata Roland Sladek, Vice President International Media Affairs Huawei.
Kebutuhan akan internet cepat mungkin juga didorong oleh komersialisasi mobil tanpa supir yang berjalan seecara otomatis. Mobil macam ini butuh koneksi cepat dan stabil untuk menggerakannya karena ia bergantung pada sistem GPS guna mencapai suatu tempat.
“Bisa dibayangkan jika koneksi internet untuk mobil pintar ini lambat dan tidak stabil, mungkin akan banyak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Roland saat ditemui di kantor pusat Huawei di kota Shenzhen, Rabu, 17 Desember 2014.
Selain itu, pertumbuhan pengguna internet di suatu negara juga akan menumbuhkan perekonomian. Menurut data Bank Dunia, penetrasi pengguna internet pita lebar atau dikenal dengan istilah “broadband” sebesar sepuluh persen akan meningkatkan perekenomian suatu negara.
Huawei kini memiliki sekitar seratus lima puluh ribu karyawan di seluruh dunia dan tujuh puluh ribu di antaranya adalah karyawan dalam departemen penelitian dan pengembangan.
Hampir setengah dari total karyawan Huawei bekerja dalam divisi penelitian dan pengembangan yang dianggap sebagai kunci dalam industri teknologi untuk menghadapi masa depan.
Huawei, yang didirikan dua puluh tujuh tahun lalu oleh Ren Zhengfei, hingga kini memiliki enam belas pusat penelitian dan pengembangan di seluruh dunia, termasuk di Rusia, Perancis, Swedia, India hingga Amerika Serikat.
Pusat penelitian dan pengembangan terbesar berada di Shenzen dan Shanghai, Tiongkok.
Vice President International Media Affairs, Roland Sladek mengatakan, Huawei menganggarkan setidaknya sepuluh persen dari total belanja modal tahunan untuk divisi penelitian dan pengembangan.
“Tahun 2014 ini kami memfokuskan penelitian untuk teknologi jaringan internet mobile generasi kelima atau 5G, untuk mencari standarnya, mulai dari kecepatan, spektrum frekuensi yang tepat, dan sebagainya,” ujar Roland saat ditemui di kantor pusat Huawei di Shenzen..
Pada 2013, Huawei menganggarkan sebesar lima miliar dolarr untuk penelitian 5G yang diharapkan bisa mendukung bisnis di masa depan.
Perusahaan ini fokus pada tiga sektor area bisnis teknologi, yaitu infrastruktur telekomunikasi, solusi teknologi informasi untuk korporasi, dan perangkat untuk konsumen.
Sepanjang 2013, perusahaan meraup pendapatan hampir empat puluh miliar dolar dan pada semester pertama 2014, Huawei meraih pendapatan dua puluh dua miliar dolar secara global.
Bukan hanya Huawei yang melakukan penelitian dan pengembangan 5G. Perusahaan lain yang punya kepentingan juga melakukan hal tersebut.
Tiga perusahaan telekomunikasi dari Korea Selatan, yaitu SK Telecom, KR, dan LG Uplus, telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Huawei untuk mengembangkan 5G.
Perusahaan teknologi besar macam Samsung dan LG juga menunjukkan keseriusannya melakukan penelitian dan pengembangan teknologi jaringan terbaru itu.