Perang layanan streaming musik memang diakui masih terjadi.
Karenanya, tidak heran masing-masing layanan selalu berupaya menghadirkan fitur anyar dan menarik untuk para penggunanya, seperti yang dilakukan Spotify baru-baru ini.
Seperti ditulis laman Pitchfork, hari ini, Rabu, 26 September, layanan streaming musik asal Swedia baru saja bekerja sama dengan Ancestry.com untuk menghadirkan playlist berdasarkan DNA pengguna.
Lewat kerja sama ini dengan perusahaan genealogi ini, pengguna dapat melacak sejarah keluarganya dan hasilnya dikirimkan ke Spotify.
Lalu, layanan tersebut akan membuat daftar putar berdasarkan informasi keluarga pengguna dan lagu yang didengarnya.
“Program ini mendorong pengguna mengetahui lagu berdasarkan riwayat leluhurnya,” tutur Global Head of Partner Solutions Spotify Danielle Lee. Karenanya, pengguna yang tertarik dapat mendaftar dengan biaya s ebilan puluh sembilan dollar melalui program ancestryDNA.
Ancestry selaku perusahan rekanan juga memastikan akan melindungi data pengguna yang terlibat program ini.
Karenanya, Spotify tidak akan memiliki akses ke data DNA tiap pelanggan Ancestry.
Jika tidak ingin menyerahkan DNA tapi tetap ingin merasakan pengalaman mendengar musik dari para leluhurnya,
AncestryDNA menawarkan opsi lain. Jadi, pengguna yang sudah mengetahui daerah leluhurnya tinggal memasukkan informasi tersebut laman khusus.
Setelah itu, Spotify akan membuatkan daftar putar yang dibuat berdasarkan wilayah dari beragam genre musik.
Seluruh informasi yang diberikan sepenuhnya dimasukkan sendiri oleh pengguna sehingga dapat disesuaikan dengan keinginannya.
Sebelumnya, Spotify tengah berusaha memperbanyak koleksi musik dari musisi musikus independen (indie).
Melalui layanan beta yang sedang diuji coba, para musikus indie nantinya bakal lebih mudah mengunggah lagunya ke Spotify.
Dikutip dari Phone Arena, sedang menguji layanan baru yang ditujukan untuk musikus indie.
Musikus yang diundang berpartisipasi dalam private beta akan melihat opsi baru di “Spotify for Artist” dalam aplikasi mobile dan situs web. Melalui opsi tersebut, mereka bisa mengunggah langsung musiknya.
Spotify merekomendasikan musikus untuk mengunggah lagu mereka setidaknya lima hari setelah dirilis ke publik. Hal ini dibutuhkan agar perusahaan bisa memastikan tidak ada lirik atau lagu yang melanggar materi orang lain.
Spotify dalam keterangannya menjelaskan, fitur baru semacam ini sudah lama diminta oleh para musikus.
Para musikus disebut ingin lebih mudah mengunggah lagu mereka secara langsung ke Spotify.
“Dalam beberapa bulan terakhir, kami menguji sebuah tool upload di alam Spotify for Artists karena kami meyakini menyuguhkan musik baru ke para penggemar kalian seharusnya bisa dilakukan dengan sederhana.”
“Mulai hari ini, kami mengundang lebih banyak musikus untuk berpartisipasi dalam program beta ini,” jelas Spotify dalam keterangannya.
Fitur baru tersebut akan mempermudah musikus mendistribusikan karya mereka, dibandingkan cara yang ada sekarang.
Saat ini, musikus indie bisa memasukkan musik mereka ke Spotify melalui kerja sama dengan label rekaman besar, dan ini bukan hal yang mudah bagi pemusik baru.
Cara lain, musikus indie bekerja sama dengan layanan pihak ketiga, seperti TuneCore.
Layanan distribusi musik digital tersebut membantu mendistribusikan atau menjual karya musikus ke lebih dari 150 platform, termasuk Spotify, iTunes, Google Play, Amazon, Tidal, dan Deezer.
Spotify beberapa waktu lalu meningkatkan kapasitas unduhan offline, sehingga pengguna bisa menyimpan lebih banyak lagu di satu perangkat.
Satu akun kini bisa menyimpan 50 ribu lagu di lima perangkat, dengan pembagian sepuluh ribu di tiap perangkat.
Jumlah penyimpanan lagu offline ini meningkat cukup banyak. Sebelumnya, pengguna hanya bisa menyimpan tiga ribu tiga ratus tiga puluh tiga lagu secara offline di satu perangkat, dengan maksimum tiga perangkat.”
“ Itu artinya, satu akun dengan maksimal tiga perangkat hanya bisa menyimpan total Sembilan ribu sembilan ratuss sembilan puluh sembilan lagu offline.
“Di Spotify, kami selalu bekerja meningkatkan pengalaman para penguna. Kami kini bisa mengonfirmasikan bahwa kami meningkatkan jumlah offline track per perangkat, dari awalnya pada tiga perangkat menjadi sepuluh ribu per perangakat dengan maksimal lima perangkat,” jelas juru bicara Spotify.