Twitter mewujudkam impian penggunanya dengan menghapus batasan kicauan yang sebelumnya hanya seratus empat puluh karakter.
“Kami telah keluar dari keunikan itu. Berkicau dengan batasan seratus empat puluh karakter tidak lagi menjadi ciri khas Twitter. Keunikan tersebut telah segera berubah,” tulis blog resminya, Rabu sore WIB, 06 Januari 2015.
.
Media sosial berlambang burung tersebut mengakomodir kebutuhan netizen untuk berekspresi singkat, membaca singkat dan berdiskusi singkat.
Dan batasan karakter tampaknya kurang pas untuk fitur direct message Twitter.
Sebab, untuk komunikasi yang lebih personal, seseorang cenderung membutuhkan lebih banyak kata untuk berekspresi.
Ditulis oleh “AndroidAuthority,” Twitter sudahl menghapuskan batasan karakter untuk fitur DM mulai Juli mendatang.
Perubahan ini diharapkan bakal membuat pengguna lebih betah menggunakan DM.
Selama ini, fitur DM dinilai kurang maksimal penggunaannya.
Namun, Twitter belum menjelaskan secara detil apakah ini berarti karakter pada DM tak terbatas
Atau, apakah Twitter bakal menetapkan batasan karakter yang lebih banyak. Yang jelas, saat ini pembaruan Twitter baru berlaku untuk para pengembang.
Sebelumnya, dalam upaya untuk mempopulerkan penggunaan DM, Twitter mengembangkan fungsi DM untuk diskusi berkelompok.
Hal ini sudah dilakukan di beberapa layanan messaging populer lainnya seperti WA, Line dan BBM.
Twitter memang sedang menuntaskan sebuah fitur baru yang mengizinkan pengguna untuk berkicau lebih dari batasan karakter seperti selama ini.
Berdasarkan keterangan sumber, jumlah batasan karakter tersebut bakal melonjak sangat tinggi.
Twitter dikatakan sedang mempertimbangkan batas sepuluh ribu karakter untuk sekali berkicau.
Apakah jumlah tersebut terdengar familiar?
Ya, jumlah tersebut sama persis dengan batasan yang ditetapkan oleh Twitter untuk fitur pengiriman pesan pribadi atau Direct Message.
Akan tetapi, Twitter masih berusaha kuat untuk tetap menjaga ciri khasnya. Twitter tampaknya tidak ingin linimasanya dipenuhi dengan kicauan superpanjang.
Oleh karena itu, nantinya, linimasa Twitter dikatakan bakal tetap menampilkan kicauani.
Hanya saja, pengguna nantinya bisa menekan sebuah tombol
Adapun tanggal rilis untuk fitur baru ini masih belum diketahui secara pasti.
Masih menurut sumber, ada kemungkinan Twitter sudah meluncurkan fitur tersebut pada akhir kuartal pertama tahun ini.
Artinya, pada akhir bulan Maret, pengguna bisa saja sudah berkicau panjang.
Ada juga kemungkinan bahwa jumlah batas karakter tersebut berubah, sebelum akhirnya benar-benar dirilis Twitter.
Pun begitu, belum jelas format produk itu akan seperti apa.
Disinyalir, fungsinya kurang lebih mirip dengan aplikasi OneShot.
Bedanya, OneShot hanya bisa memindai dan memblok inti informasi suatu artikel untuk kemudian membaginya ke Twitter dengan komentar tertentu.
Sedangkan, produk teranyar Twitter dikabarkan tak hanya sekadar memindai, namun lebih kepada mengakomodir teks panjang. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari Twitter.
Diketahui, kicauan batasan karakter telah menjadi ciri khas Twitter sejak pertama kali didirikan.
Sudah banyak masukan dari berbagai pihak agar Twitter mengekspansi jumlah karakternya.
Ada pula yang memberi masukan agar tautan situs tak usah dihitung dalam kuota 140 karakter.
Sebab, umumnya saat membagi tautan artikel atau video, tautan itulah yang memakan ruang karakter lebih banyak ketimbang kicauan yang menyertainya.
CEO Twitter Jack Dorsey selama ini cukup positif menanggapi masukan dari penggunanya dan pihak lain.
“Banyak orang yang peduli dengan Twitter, utamanya terkait kemungkinan apa saja yang bisa digarap Twitter dan sejauh apa platform ini bisa berevolusi,” kata Dorsey pada satu kesempatan.
Jika rumor tentang produk terbaru Twitter benar adanya, tampaknya itu adalah bagian dari itikad Dorsey untuk mengimplementasikan masukan yang selama ini datang dari berbagai penjuru.