WhatsApp datang lagi dengan pembaharuan aplikasi.
Kali ini mereka merilis fitur picture in picture atau dikenal dengan sebutan PiP yang membuat pengguna WhatsApp bisa melakukan panggilan video atau video call sambil membuka aplikasi lain
Bahkan, seperti rilis terbaru WhatsApp, termasuk mengetik pesan kepada kontak lainnya.
Fitur ini sebelumnya telah diuji coba dalam versi beta.
Sekarang, pengujian itu tampaknya telah usai dan WhatsApp pun mulai merilis fitur tersebut untuk seluruh penggunanya.
Seperti juga ditulis GSM Arena, hari ini, Senin, 11 September, saat ini baru pengguna Android Oreo saja yang bisa merasakan video call menggunakan mode PiP. Android tipe lainnya belum bisa merasakannya.
PiP sendiri merupakan fitur bawaan Android Oreo yang berguna membuat panggilan video bisa tetap dilaksanakan dalam sebuah jendela kecil, sementara pengguna membuka aplikasi lainya.
Selain merilis fitur PiP, WhatsApp juga telah mengembalikan pesan teks di kolom Status.
Sebelumnya, aplikasi pesan instan tersebut sempat menghapus mode pesan teks di Status, sehinga pengguna hanya bisa mengunggah foto atau video singkat di Status mereka.
Dengan pembaruan kali ini, pengguna WhatsApp sudah bisa mengunggah Status berbasis teks, dengan latar belakang warna tertentu.
Fitur pesan teks tersebut bisa dirasakan oleh semua pengguna, baik yang memakai Android Oreo maupun versi sebelumnya.
Selain fitur video call, sebelumnya WhatsApp juga telah menjanjikan kehadiran sebuah fitur pembayaran yang akan disematkan ke dalam aplikasi pesan instannya.
Artinya, aplikasi pesan instan ini akan bisa dipakai untuk berkirim uang atau bahkan belanja.
WhatsApp sendiri belum mengungkap dengan jelas soal tanggal perilisan fitur pembayaran itu atau ketersediaannya secara global. Namun bisa dipastikan fitur tersebut memang benar ada.
Saat ini fitur pembayaran itu disebut sebagai WhatsApp Payment dan sudah dimasukkan ke dalam pemutakhiran software WhatsApp
Berdasarkan screenshot WhatsApp versi beta yang beredar, terlihat bahwa WhatsApp Payment merupakan layanan transfer antarbank yang dibuat menggunkaan unified payments interface.
Dalam screenshot itu juga diperlihatkan bahwa pengguna harus menyetujui syarat dan ketentuan khusus dari WhatsApp Payment, bank, serta kebijakan privasi, agar bisa memakainya untuk berkirim uang.
Dugaan sementara, WhatsApp sedang menyiapkan fitur pembayaran tersebut untuk dirilis di pasar India.
Apalagi beberapa waktu lalu diketahui bahwa anak usaha Facebook itu telah merekrut sejumlah ahli aplikasi keuangan lokal.
WhatsApp sendiri enggan berkomentar mengenai masa depan aplikasi pembayaran yang sedang dikembangkannya.
Mereka hanya menegaskan bahwa India merupakan negara yang dinilai penting dan perusahaan sedang mengupayakan terwujudnya visi India Digital.
Bulan lalu juga, sebuah update terbaru juga dirilis untuk WhatsApp
Dengan fitur itu para pengguna tidak bisa lagi menambahkan tanda “centang” alias checklist di samping foto profil.
Dari sini muncul dugaan bahwa WhatsApp berniat menambah fitur verified user yang biasanya memang ditandai dengan logo checklist atau centang.
Verified user menyatakan bahwa si pemilik akun memang benar orang yang bersangkutan, bukan orang lain yang menyaru sebagai dirinya di internet.
Cara kerjanya mirip dengan mekanisme verified account di sosial macam Twitter yang digunakan untuk menandai akun resmi milik tokoh terkenal.
Bedanya, menurut Neowin, verified account di WhatsApp nantinya hanya bisa digunakan oleh kalangan korporat.
WhatsApp memang dikabarkan berniat menjual layanan bisnis untuk para pengguna enterprise, dalam rangka monetisasi.
Calon pelanggan yang disasar WhatsApp antara lain kalangan perbankan dan maskapai penerbangan, yang diharapkan bisa aktif menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi dengan konsumen.
Soal verified account, selain tanda centang, kabarnya WhatsApp akan turut mencantumkan alamat website dan e-mail dari pemilik akun bisnis yang bersangkutan.