Denting pukul 02.00 WIB, Rabu dinihari, 09 April 2014, Microsoft telah memensiunkan Window XP dengan menghentikan dukungan update keamanannya.
Setelah hampir tiga belas tahun sistem operasi paling bersahabat dengan penggunanya itu dipakai, raksasa software Microsoft langsung mendorong pengguna untuk segera migrasi ke Windows 8.
“Bangkokpost,” Rabu, 09 April 2014, seperti dikutip “nuga.co,” menuliskan, dihentikannya patch atau update ini memungkinkan lubang keamanan dalam Windows XP, di mana hackers bisa mengeksploitasi untuk masuk ke dalam komputer pengguna.
Di seluruh dunia, hingga malam kematiannya, masih ada dua puluh sampai tiga puluh persen mesin atau PC masih mengandalkan Windows XP.
“Saya yakin Anda memiliki segalanya dari departemen kepolisian hingga bank, kantor hukum hingga restoran. Pikirkan bisnis dan mereka mungkin menjalankan XP, saya akan mengatakan semua orang dalam bahaya yang sama,” ungkap Christopher Pogue, Director Trustwave.
Trustwave merupakan spesialis yang membantu bisnis melawan kejahatan cyber. Apabila Microsoft menyetop patch, kemungkinan hacker bisa melancarkan serangan atau taktiknya dam menyusup pada OS tersebut.
Menurut ahli keamanan IT, hacker mungkin sudah mengetahui cara untuk menjebol komputer yang pakai Windows XP. “Anda berbicara jutaan sistem komputer yang akan berhenti untuk menerima update keamanan rutin. Itu jelas menyebabkan kepanikan karena kerentanan baru yang akan diperkenalkan,” jelas Pogue.
Sementara itu pemerintahan Belanda, Rabu, 09 April 2014, dilaporkan membayar kepada Microsoft untuk memberikan perpanjangan jangka waktu dukungan terhadap Windows XP. Hampir lima puluh ribu komputer di Belanda masih menjalankan Windows XP.
Berdasarkan laporan dari Webwerald, pemerintahan Belanda bernegosiasi dengan Microsoft untuk memberikan perpanjangan masa dukungan Windows XP di Belanda hingga April 2015. Jumlah komputer bersistem operasi Windows XP yang akan diebrikan masa perpanjangan waktu di Belanda antara 34 ribu hingga 40 ribu unit.
Belum diketahui berapa harga yang dibayarkan oleh pemerintahan Negeri Kincir Angin tersebut kepada perusahaan asal Redmond tersebut. Namun untuk perbandingan, pemerintah Inggris yang juga meminta perpanjangan masa dukungan untuk delapan ratus ribu unit komputer ber-OS Windows XP membayar hingga Rp103,2 miliar kepada Microsoft.
Sebagaimana sudah berkali-kali diwartakan, Microsoft akan menghentikan dukungannya terhadap Windows XP per 8 April 2014 waktu London, atau 9 April dini hari WIB.
Imbas dari tak ada lagi dukungan Microsoft terhadap Windows XP adalah banyaknya virus berbahaya dan kerentanan komputer terhadap serangan hacker.
Analis mengatakan pengguna Windows XP harus menyingkirkan sistem operasi tersebut dari komputernya sesegera pasca kadaluarsanya..
Analis dari perusahaan riset Gartner, Michael Silver, menyarankan pengguna Windows XP secepatnya bermigrasi ke OS terbaru.
Kalaupun pengguna masih kukuh pada pendiriannya menggunakan Windows XP, ia menyarankan penggunaan komputer untuk sangat hati-hati.
“Kurangi pemakaian dengan mesin bersistem operasi Windows XP, batasi pemakaian hanya untuk penggunaan aplikasi terjamin aman,” kata Silver seperti dikutip dari blog resmi Gartner.
Silver mewanti-wanti pengguna Windows XP yang tetap ingin menjalankan OS jadul tersebut agar tidak menjalankan software atau aplikasi yang tak jelas. Ia juga menyarankan untuk menghindari penggunaan internet seperti web browsing dan membuka layanan email.
Selain itu Silver juga memberi saran agar pengguna Windows XP memindahkan semua data miliknya yang penting pada komputer yang lebih aman atau media penyimpanan.
Namun jika memungkinkan untuk melakukan migrasi sistem operasi, Silver menyarankan pengguna Windows XP beralih ke Windows 7 karena prosesnya lebih cepat ketimbang pindah ke Windows 8.