Pengusaha Ciputra meninggal dunia pada Rabu dini hari di Singapura. Pemilik dari Grup Ciputra ini meninggal pada usia delapan puluh delapan tahun.
“Telah meninggal dunia dengan tenang, Bapak Ir Ciputra, Chairman dan Founder Ciputra Group di Singapore ,” ujar Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol, Rika Lestari
Sepanjang karier dan bisnisnya, Ciputra dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang properti atau real estate. Bahkan, Forbes mendapuk Ciputra sebagai salah orang terkaya di Indonesia.
Namun, sebelum membesarkan nama Ciputra Group, ia sempat mengawali karier di Jaya Group, perusahaan Badan Usaha Milik Daerah DKI. Ia membesarkan Jaya Group hingga usia sepuh, yaitu 65 tahun.
Ciputra lah tokoh dibalik pembangunan Ancol sebagai taman rekreasi. Ide mendirikan taman rekreasi itu disampaikan Ciputra kepada Gubernur DKI kala itu, Ali Sadikin. Ia dinilai sebagai seorang visioner yang mampu melihat potensi kawasan.
“Jadikan Ancol setaraf dengan Disneyland-nya Amerika,” tutur Ali Sadikin kepada Ciputra dalam Ciputra Quantum Leap, dikutip dari historia.id.
Pada kenyataannya, saat pembangunan Dunia Fantasi, Ancol tak meniru Disneyland. “Ancol justru mengembangkan fantasi dan kreasinya sendiri ala Indonesia,” katanya.
Hingga kepemimpinan Ciputra di Jaya Group berakhir, Ciputra membangun Metropolitan Group bersama rekan-rekannya. Ia dan rekan-rekannya membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai.
Masih tak puas, Ciputra pun lanjut mendirikan grup perusahaan keluarga, sebelum terkena pukulan krisis ekonomi . Usaha yang dipimpinnya terseok-seok. Tidak cuma itu, dua unit usaha jasa keuangan Ciputra, yaitu Bank Ciputra dan Asuransi Jiwa Ciputra Allstate yang didirikannya pun ditutup pemerintah.
Tapi, Ciputra berhasil membangkitkan usahanya. Ia kembali mengibarkan bendera bisnis Ciputra Group, yang ekspansinya terdengar sampai ke luar Indonesia. Lewat Ciputra Group, banyak proyek pembangunan properti dibangun.
PT Pembangunan Jaya merupakan salah satu perusahaan yang didirikan oleh pria yang akrab dipanggil Pak Ci ini. Saat ini jaringan bisnis Ciputra sudah menggurita.
Di sektor properti atau real estate, Ciputra telah membangun jaringan dari Indonesia bagian barat hingga Indonesia bagian timur. Selama tiga dekade terakhir, Ciputra Group telah berhasil mengembangkan proyek perumahan di 18 kota di Indonesia.
Tak hanya itu, jaringan properti Ciputra juga menjalar hingga ke luar negeri. Ciputra Group telah menjadi perusahaan global.
Melalui kemitraan, Ciputra Group telah berkembang dengan pesat di Vietnam (Ciputra Hanoi International City), Kamboja (Grand Phnom Penh International City), India dan China (Grand Shenyang International City).
Di sektor kesehatan, Grup Ciputra berkembang besar. Perusahaan mengembangkan jaringan rumah sakit di berbagak daerah.
Saat ini, jaringan rumah sakit yang telah didirikan adalah Ciputra Hospital CitraGarden City, Ciputra Hospital Tanggerang, Ciputra Medical Center, Ciputra SMG Eye Clinic (CSEC), dan CDerma – Dermatology and Aesthetic Center.
Ciputra juga mengembangkan bisnis di sektor media dan telekomunikasi. Perusahaan media yang ada di bawah naungan Ciputra antara lain Bintang, Aura, Home, dan Teen. Sedangkan jaringan telekomunikasi berada di bawah Ciptakom yang fokus di jaringan optik.
Di sektor keuangan, Ciputra juga memiliki perusahaan asuransi yaitu Ciputra Life.
Selain itu Ciputra juga anti korupsi.
Ia berpendapat, korupsi di tanah air bisa ditebas dengan memperbanyak wirausaha lokal. Pasalnya, korupsi merupakan upaya seseorang untuk menggapai kekayaan.
“Nah, kalau mereka berwirausaha kan jadinya tidak korupsi. Saya yakin akan berkurang, karena orang korupsi kan ingin kaya,” ucap Ir Ciputra
Contoh nyata, menurut dia, terjadi di negara tetangga, Singapura. Negara tersebut, menurut Ciputra, hampir bersih dari aksi korupsi karena jumlah wirausahanya terbilang lebih banyak dibandingkan di Indonesia.
“Singapura kenapa nggak korupsi atau mengimpor? Karena jumlah wirausaha mereka lebih dari 10 persen. Bahkan, franchise dari mereka juga ditawarkan ke Indonesia,” papar Ir Ciputra.
Dengan menjadi seorang wirausaha, menurut dia, seseorang akan mendapatkan kemerdekaannya setiap hari. Ia dapat melihat usahanya berkembang dari hari ke hari.
Memperbanyak wirausaha, menurut pria kelahiran delapan puluh delapan tahun silam ini, juga menyelematkan Indonesia dari kesenjangan antara yang miskin dan kaya. Pasalnya, usaha jenis Mikro Kecil dan Menengah akan membantu masyarakat mengembangkan potensinya.
“Wirausaha menciptakan ekonomi yang kuat,” imbuh dia.
Ia menambahkan, lapangan pekerjaan pun akan tercipta semakin luas, sehingga jumlah pengangguran di Indonesia semakin berkurang.
Ciputra pun bercerita, semangat wirausaha sudah ditanamkan keluarganya sejak sangat muda. Keluarganya telah menyuruhnya untuk memulai usaha sejak ia duduk di sekolah dasar .
Tak sia-sia, kini usahanya di bidang properti terbilang besar. Nama Ciputra Grup sebagai pengembang properti tak hanya bergerak di Indonesia, melainkan juga di Singapura dan Hanoi.