Sebelum penutupan perdagangan emas pekan ini, pada pengujungnya, hari Jumat, 20 September 2013, harga emas yang diperdagangkan pada sesi paginya di PT Aneka Tambang Tbk atau Antam kembali melorot Rp 11.000 per gram, setelah sehari sebelumnya, Kamis, secara mengejutkan melejit sebesar Rp 24.000 untuk setiap gramnya.
Kembali anjloknya harga emas yang kemarin dijual Antam Rp 549.000 pergram, dan pagi ini hanya Rp 538.000 untuk satu gram, membuat para penjual dan pembeli di pasar perhiasan terkejut-kejut dan nyaris tidak tahu harus bikin apa dengan kondisi yang gonjang ganjing ini.
Para pembeli dan pedagang emas sudah rada bosan, lesu dan penuh dengan umpatan mengikuti tren harga yang sama sekali tidak bersahabat itu. Mereka menghadapi dilemma jual maupun beli. Bahkan sebagian diantaranya enggan membuka toko karena bisa bangkrut.
Berlainan dengan harga jual yang turun hari ini, Antam membeli kembali emas yang dijual konsumen dengan harga tetap. “Buyback” ini, istilah untuk beli kembali berada pada kisaran harga Rp 479 per gram, yang berarti sama dengan harga hari Kamis kemarin.
Di pasar global harga emas terimbas aksi ambil untung para investor, namun tetap mendekati level tertinggi dalam satu mingguan setelah mengalami kenaikan mingguan terbesar, usai Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika Serikat menunda pemangkasan stimulus.
Mengutip laman portal ekonomi r Reuters, Jumat, 20 September 2013, emas jenis Spot turun USD1,20 atau 0,1 persen menjadi USD1.363,19 per troy ons. Sementara emas AS, Comex Gold, turun USD5,40 atau 0,39 persen menjadi 1.363,90 per troy ons.
Awal pekan ini, Ketua The Fed, Ben Bernanke, menolak untuk berkomitmen mengurangi pembelian obligasi bank sentral.. Banyak yang memperkirakan pemangkasan stimulus obligasi sebesar USD 10 miliar dari USD 85 miliar.
Societe Generale mengatakan emas tetap akan bearish, meskipun ada berita dari The Fed. Diperkiraan harga emas rata-rata tidak berubah pada USD1.225 per troy ons.
Pelonjakan harga emas global dalam minggu ini menyebabkan harga emas melonjak lebih dari empat persen dan menembus angka USD 1.360 per troy ons setelah Federal Reserve, secara tak terduga melanjutkan program pembelian obligasi.
Langkah bank sentral AS untuk melanjutkan pembelian stimulusnya sebesar USD 85 miliar lantaran, mereka masih khawatir tentang meningkatnya biaya pinjaman pasar keuangan, jika untuk memang stimulus moneter bank sentral jadi dipangkas.
“Tidak ada visibilitas langsung seberapa besar dan kapan stimulus akan dipangkas, sehingga devaluasi mata uang naik. Selama itu terjadi, emas terlihat menarik,” kata kepala investasi Sica Wealth Management, Jeffrey Sica, seperti dilansir dari Reuters.
Emas memang menjadi lindung nilai tradisional terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, terutama karena sentimen dari Bank Sentral.
Para pedagang mengatakan bahwa emas akan menguntungkan sebagai pendukung kuat kebijakan Bernanke, tapu suku bunga AS harus rendah untuk jangka waktu yang lama
Di Antam perdagangan emas tetap berjalan normal wala pun harga pontang panting naik turun yang sangat tajam. Untuk penjualan emas dengan berat dua gram Antam menetapkan Rp 1.036.000 atau Rp 518.000 per gram. Emas ukuran 2,5 gram dijual Rp 1.285.000 per bar, dengan harga per gram Rp 514.000. emas 3 gram dihargai Rp 1.536.000 per bar, dengan harga per gram Rp 512.000.
Emas ukuran 4 gram dijual Rp 2.036.000 per bar, dengan harga per gram Rp 509.000. Emas 5 gram dibanderol Rp 2.545.000 per bar atau Rp 509.000 per gram. Emas 10 gram dijual Rp 5.040.000 juta per bar atau Rp 504.000 per gram.
Emas 25 gram dijual Rp 12.525.000 atau Rp 501.000 per gram. Emas 50 gram Rp 25.000.000 per bar atau Rp 500.000 per gram. Sementara emas ukuran 100 gram dibanderol Rp 49.950.000 per bar atau Rp 499.500 per gram.
Sedangakan emas 250 gram dijual dengan harga Rp 124.750.000 per bar atau Rp 499.000 per gram, dan emas 500 gram dijual Rp 249.300.000 per bar atau Rp 498.600 per