Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam hari ini, Senin, 18 September, kembali ambruk Rp 3.000 pergram dan berada di posisi Rp 609 ribu per gram
Sabtu lalu, harga emas Antam berada di posisi Rp 612 ribu per gram.
Sedangkan harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga turun Rp 3.000 ke posisi Rp 547 ribu per gram.
Harga buyback ini jika Anda akan menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 547 ribu per gram.
Pagi inisebagian besar ukuran besar tidak tersedia.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Turunnya harga emas ini terjadi setelah pejabat Bank Sentral Eropa minta
menskalakan kembali rencana program stimulus bank.
Seperti ditulis laman Reuters, harga emas di pasar Spot turun
Posisi harga itu turun satu koma delapan persen secara mingguan dan berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak awal Juli.
Sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga turun .
“Untuk emas ini adalah kabar buruk karena ini terus menjadi tren di pasar terkait normalisasi kebijakan moneter, ” kata Jens Pedersen, Analis Senior Danske Bank di Kopenhagen.
Dia mengatakan, sebelumnya sudah banyak berita utama yang mengulas rencana ECB untuk mengurangi pembelian obligasi dan rencana Federal Reserve AS untuk mengurangi neraca keuangan setelah program pelonggaran kuantitatif.
Tindakan normalisasi yang dilakukan bank sentral cenderung menekan emas
Emas sempat menguat seiring berita bahwa penjualan ritel AS yang jatuh pada Agustus dan output industri turun pertama kali sejak Januari.
Pasar emas kali ini mengabaikan pernyataan Korea Utara untuk menembakkan rudalnya yang lain di Hokkaido, Jepang.
“Pasar lebih memperhatikan data ekonomi global, ” kata Rob Haworth, Ahli Strategi Investasi Senior di Bank Wealth Management.
Sebelumnya, diawal bulan ini, harga emas mencatat kenaikan mencengangkan menyusul pelemahan mata uang dolar.
Harga emas sempat mencapai tingkat tertinggi selama setahun menyusul mata uang euro menguat terhadap dolar.
Itu semua merupakan imbas dari pertemuan para petinggi Bank Sentral Eropa. Bank Sentral Eropa berencana untuk kembali meluncurkan program stimulus fiskal mereka.
Euro menguat terhadap dolar menyusul keputusan dari Bank Sentral Eropa untuk tidak mengubah suku bunganya.
Pada konferensi persnya, Kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengindikasikan stimulus akan dilakukan pada Oktober.
“Draghi enggan untuk menguraikan bulan, tanggal dan kecepatan proses program itu,” kata Naeem Aslam, analis pasar utama di ThinkMarkets