Setelah, sehari sebelumnya, mengisyaratkan kemungkinan stabilnya harga emas menuju akhir pekan, hari ini, Sabtu WIB, atau Jumat, 27 November2015 waktu New York, harga emas dunia terjerembab ke posisi terendah dalam lima tahun terakhir.
Jatuhnya harga emas ini berasal dari menguatnya spekulasi Bank Sentral Amerika akan menaikkan suku bunganya pada bulan depan yang mendorong penguatan dolar dan membatasi daya tarik logam sebagai aset alternatif.
Melansir laman Chicago Tribune, harga emas berjangka untuk pengiriman Februari turun lebih dari satu persen per ounce di Comex New York.
Sehari sebelumnya harga emas memang sudah jatuh ke posisi terendah sejak Februari 2010.
Harga emas susut usai Greenback naik terhadap sepuluh mata uang. Ini dipicu spekulasi jika Federal Reserve akan menaikkan suku pada bulan depan untuk pertama kalinya sejak sembilan tahun lalu.
“Kami belum pernah melihat dolar berada dalam posisi ini untuk waktu yang sangat,” ujar Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas TD Securities di Toronto.
Di sisi lain, pasar tenaga kerja AS dan belanja konsumen terlihat bertambah, menambah tanda-tanda bahwa ekonomi cukup kuat untuk menahan kebijakan yang lebih tinggi seperti kenaikan suku bunga.
Memang, kebijakan moneter ketat mengurangi daya tarik emas karena tidak membayar bunga, tidak seperti investasi.
Sehari sebelumnya, Jumat, harga emas memang sudah berada di level terendah dalam hampir enam tahun ini
Penurunan harga emas ini melanjutkan tekanan dalam enam minggu.
Mengutip riset www.fortisasiafutures.com, harga emas cenderung bergerak datar pada akhir perdagangan semalam. Volume perdagangan tipis setelah pasar AS ditutup untuk merayakan hari Thanksgiving.
Harga emas semakin murah bersamaan dengan menguatnya nilai tukar dollar hari ini di samping “wait and see”nya para spekulan menunggu kenaikan suku bunga perbankan di Amerika Serikat pertengahan Desember mendatang.
Media ekonomi terkenal “bloomberg,” menulis, betapa kucar-kacir para pemilik emas akibat harganya jatuh ke level terendah dalam enam tahun terakhir.
Penurunan ini dipicu mata uang dolar Amerika Serikat yang menguat bersamaan dengan rencana kenaikan suku bunga acuan the Federal Reserve.
Mata uang AS itu juga menguat terhadap euro, membebani emas yang dijual dalam bentuk dolar.
Pejabat Bank Sentral Eropa menyebut mereka sedang mempertimbangkan pilihan seperti apakaha mereka akan mengubah biaya pada kas bank atau membeli lebih banyak lagi utang.
Sementara para pejabat Eropa bakal melakukan pertemuan di pekan depan.
Likuiditas cenderung keluar tipis pada Kamis karena pasar AS tutup untuk liburan Thanksgiving.
“Perkiraan di pasar dolar akan terus rally karena prospek untuk quantitative easing di Eropa dan kenaikan di AS,” kata Kepala Saxo Bank strategi komoditas Ole Hansen.
“Fokusnya adalah kembali ke korelasi negatif untuk dolar yang lebih kuat dan itulah menjaga emas di bawah tekanan.”
“Kami mengawasi dolar sebagai katalis mungkin untuk emas,” kata ScotiaMocatta dalam sebuah catatan.
Selain rumor vkenaikan suku bunga, harga emas juga tertekan karena beberapa data ekonomi AS yang pada umumnya optimis sehingga menambah spekulasi bahwa kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember akan dilakukan.
Data pesanan barang tahan lama AS dirilis rebound melebihi perkiraan pada bulan Oktober, setelah mengalami tekanan pada dua bulan sebelumnya. Klaim pengangguran awal AS juga ikut turun melebihi perkiraan.
Spekulasi yang beredar di pasar bahwa masih ada kemungkinan sebanyak 70% kenaikan suku bunga AS akan dinaikkan pada bulan Desember.
Sebaliknya, meningkatnya utang global, tekanan deflasi yang terus-menerus dan meningkatnya ekspektasi bahwa ECB akan melakukan pelonggaran moneter pada bulan Desember.
Ancaman deflasi di zona Eropa merupakan masalah bagi ECB. Langkah-langkah pelonggaran yang telah dilakukan masih gagal untuk mendorong inflasi
Hal ini telah menyebabkan Presiden ECB Mario Draghi untuk memulai pembahasan QE lebih lanjut untuk merangsang inflasi di Eropa.
Pencetakan uang adalah istilah untuk program pembelian aset ECB, dalam bentuk “pelonggaran kuantitatif”.
Dalam proses ini, ECB tidak benar-benar mencetak uang kertas untuk membayar aset tetapi menciptakan uang elektronik, yang dikreditkan kepada penjual, misalnya bank komersial.
Penjual kemudian dapat menggunakan likuiditas tambahan untuk membeli aset lain kepada bank komersial lainnya dengan memberikan kredit kepada ekonomi riil.
Pembelian asset akan berkontribusi untuk meningkatkan kondisi moneter dan keuangan, sehingga uang murah untuk bisnis dan rumah tangga dapat meminjam sehingga mereka dapat berinvestasi dan menghabiskan uang lebih banyak.
Pertanyaannya sekarang, apakah kebijakan monter ECB akan meningkatkan harga emas ?