close
Nuganomics

Emas Ambruk Oleh Kenaikan Harga Minyak

Ambruknya harga emas dunia akibat moncrengnya harga minyak dan saham langsung memengaruhi harga jual emas milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, yang turun Rp 3.000 per gram, hari ini, Kamis, 10 Maret 2016.

Penurunan harga emas global ini menjadikan emas Antam untuk satu gramnya dihargai Rp 568.000.

Untuk harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan buyback turun Rp 4.000 per gram menjadi Rp 519.000 per gram.

Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 519.000 per gram.

Adapun pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuram mulai satu gram hingga 500 gram. Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.

Kejatuhan harga emas global, seperti dikutip “nuga” dari situs “bloomberg,” hari ini, Kamis, 10 Maret 2016, dipicu kenaikan harga minyak dan pasar saham dunia serta harapan tentang langkah pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Bank Sentral Eropa.

Ini mendorong beberapa investor mengambil keuntungan, setelah harga logam mulia ini naik ke posisi tertinggi dalam tiga belas bulan pada pekan lalu.

Melansir laman Reuters, harga spot emas turun lebih dari setengah persen per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman April juga susut.

“Beberapa investor mulai berhenti membeli, dalam hal mencoba untuk mencari tahu apakah harga akan terus rally atau jika ada hal-hal yang mulai berubah,” kata Brad Sanderson, Wakil Presiden Komoditas Cohen & Steers di New York.

Pasar, kata dia, secara perlahan mencoba untuk memutuskan melihat terjadinya perubahan secara global. “Dan mereka perlu mengambil dan dapat membeli kembali dengan harga lebih murah,” jelas dia.

Analis Commerzbank, Carsten Fritsch mengatakan harga emas sedang terbebani kombinasi penguatan dolar, kenaikan pasar saham dan meningkatnya imbal hasil obligasi.

“Ini tampaknya telah memicu aksi profit taking,” dia menambahkan.

“Jika bank tidak memenuhi ekspektasi pasar, euro akan melemah dan dolar harus memperkuat, jadi kita harus melihat dolar dan emas teruji dari sisi negatifnya,” kata analis Societe Generale Robin Bhar.

Pasar juga menunggu pertemuan Federal Reserve AS pekan depan. Tahun lalu, pertemuan ini dipandang sebagai peluang kemungkinan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga. Namun, kekhawatiran atas stabilitas ekonomi global dan sinyal campuran dari data AS merevisi harapan.

Emas memangsedang tertekan bersamaan dengan kebijakan The Fed menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade di bulan Desember lalu.

Harga Emas tertekan ketika mata uang dolar, pergerakan saham di bursa Wall Street dan harga minyak menguat.

Logam emas berada dalam tekanan ketika saham AS bergerak lebih tinggi sehingga menumpulkan daya tarik investasi emas.

Saham AS berakhir di level tertinggi pada hari Rabu setelah goyah dalam kisaran ketat, dan membuat sentimen investor mendukung rebound solid pada harga minyak.

Emas berhasil dicegah untuk jatuh lebih lanjut ketika pergerakan Dollar AS akhirnya jatuh pada hari Rabu.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah.

Spekulasi bahwa ECB akan memberikan akomodasi lebih lanjut telah mendorong euro kembali ke posisi terendah dalam seminggu.

Prospek pelonggaran lebih lanjut oleh ECB mengimbangi perkiraan yang berkembang bahwa Fed tidak akan menaikkan suku ketika FOMC melakukan pertemuan pada minggu depan.

Dengan tidak adanya data ekonomi lainnya yang akan keluar pada minggu ini, pasar akan menunggu pertemuan AS Federal Reserve di minggu depan dengan mencari petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan suku bunga.

Pasar percaya bahwa kenaikan suku bunga AS Federal Reserve tidak akan dilakukan karena ketidakstabilan ekonomi.

FOMC masih terus memang memantau inflasi dan akan sulit untuk membenarkan kenaikan suku bunga pada bulan ini. Pasar berani berspekulasi bahwa teka-teki yang membingungkan akan sama dengan bulan April dan Juni.

Emas telah naik 1delapan belas persen sejak awal tahun ini karena didukung oleh volatilitas di pasar keuangan dan kekhawatiran geopolitik.

Logam emas dianggap sebagai investasi safe haven, dan akan bergerak naik pada saat risiko tinggi mulai terlihat dan akhirnya membuat investor mencari investasi yang stabil untuk menyimpan uang.