Sehari setelah amblas sebesar Rp 2.000 per gram, hari ini, Selasa, 26 Mei 2015, harga jual emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam kembali ke posisi semula setelah dalam perdagangan pagi ini naik Rp 2.000 per gram, dan bertengger diangka Rp 555.000 per gram
Bahkan, harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback” logam mulia Antam bertambah Rp 4.000 pada peringkat harga Rp 502.000 per gram.
Antam tetap menjual ukuran emas dari satu gram hingga 500 gram, dan menjelang siang, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia. Hanya ukuran emas 500 gram yang sudah habis terjual.
Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.
Antam juga menjual emas ukuran lima gram yang dilepas dengan harga Rp2.630.000, ukuran 10 gram Rp5.210.000, ukuran 25 gram Rp12.950.000, ukuran 50 gram Rp25.850.000, dan ukuran 100 gram dijual Rp51.650.000.
Harga emas ukuran 250 gram dipatok pada level Rp129.000.000. Sedangkan untuk ukuran 500 gram, mencapai Rp257.800.000.
Di pasar global harga emas mengalami penurunan di tengah penguatan dolar terhadap mata uang utama dunia, setelah The Fed menyatakan siap menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini.
Seperti dikutip dari CNBC, pada Senin 25 Mei 2015, harga emas turun di US$1.205,06 per ons. Harga tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga terendah emas dalam dua minggu ini di US$1.201,20 per ons.
Harga emas mengalami penurunan terbesar dalam sebulan pada minggu lalu.
“Rencana the Fed menaikkan suku bunga bukan berita mengejutkan untuk logam emas, yang berada dalam jalurnya akan mengalami penurunan terbesar mingguan sejak April,” kata Kepala AvaTrade, Naeem Aslam.
Pasar fisik emas di Asia lemah di saat para investor beralih menginvestasikan dananya ke bursa saham.
Permintaan emas India diperkirakan akan turun 40 persen pada kuartal kedua dari tahun lalu.
Harga emas bergerak datar di atas level USD 1200 per troy ounce di awal sesi Asia pada hari Selasa ketika investor melihat bahwa Yunani kemungkinan akan gagal melakukan pembayaran utang tahap berikutnya kecuali mendapat bantuan pinjaman yang lebih banyak.
Yunani terus berusaha untuk menghidupkan kembali tawaran untuk mendapatkan bantuan pinjaman keuangan setelah menteri keuangan Yunani mendesak pihak kreditor untuk berkompromi pada program penghematan yang telah dibuat Athena.
Kekhawatiran atas prospek default Yunani terus mendominasi sentimen pasar.
Menteri Dalam Negeri Yunani Nikos Voutsis memperingatkan pada hari Minggu bahwa Athena tidak akan mampu untuk melakukan pembayaran pada tanggal 5 Juni sebanyak € 305.000.000 untuk Dana Moneter Internasional jika pemberi pinjaman internasional tidak memberikan bantuan.
Pada sesi sebelumnya, harga emas bergerak mengambil keuntungan kecil ketika volume perdagangan yang tipis karena liburan di beberapa Negara. Pasar terus memantau arah pergerakan dolar AS ketika spekulasi kenaikan suku bunga Federal Reserve kembali didengungkan.
Federal Reserve menyadari risiko yang akan timbul jika peningkatan suku bunga sebelum waktunya, menurut Wakil Ketua Stanley Fischer mengatakan di Israel Senin.
Presiden Fed Bank of Cleveland, Loretta Mester juga memberikan sinyal yang jelas dengan mengatakan dalam sebuah wawancara di Islandia jika inflasi kembali memanas yang disertai dengan pertumbuhan lapangan kerja yang kuat dan mendorong pertumbuhan ekonomi AS maka suku bunga dapat dinaikkan.