Hari ini, Senin, pekan pertama di bulan April, harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mengalami kenaikan tipis, naik Rp 1.000 per gram dan berada di posisi menjadi Rp 648 ribu per gram
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, harga emas Antam masih berada di posisi Rp 647 ribu per gram.
Namun begitu, harga pembelian kembali atau buyback tetap di posisi Rp 577 ribu per gram.
Harga buyback ini adalah jika Anda akan menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 577 ribu per gram.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram. Hingga menjelang siang WIB, sebagian besar ukuran emas Antam tersedia kecuali ukuran 250 gram, dan 500 gram.
Di pasar global menjelang libur panjang pekan lalu, mengalami tekanan berat
Harga emas kembali terjungkal pada pertengahan perdagangan di Comec Exchange Mercantil, New York.
Tekanan terhadap harga emas ini berasal dari penguatan indeks dolar Amerika Serikat dan aksi jual investor.
Seperti ditulis laman “bloomberg,” pagi Kamis WIB, harga emas berjangka untuk pengiriman April turun sebesar lima belas dollar lebih.
Sementara itu, bursa saham global sebagian besar tertekan usai indeks saham acuan di Amerika Serikat atau wall street tertekan.
Akan tetapi, pelemahan indeks saham di AS relatif tertahan.
Hal itu dinilai dapat menjadi sentimen positif untuk pergerakan harga emas dan perak dalam jangka panjang.
Selain itu laman Kitco, pada hari yang sama menulis, pasar juga dipengaruhi rilis data ekonomi AS. Produk domestik bruto atau PDB AS tercatat naik menjadi hampir tiga persen, persisnya dua koma sembilan persen.
Diperkirakan PDB AS tumbuh dua koma tujuh persen.
Para ekonom optimistis pertumbuhan ekonomi AS di atas tiga persen pada tahun ini.
Hal ini didorong pemangkasan pajak perusahaan di AS sehingga perkuat ekonomi.
“Pasar dipengaruhi indeks dolar bergerak lebih tinggi. Indeks dolar AS cenderung volatile baru-baru ini tetapi tren jangka pendek tertekan. Sementara itu, harga minyak mentah Nymex tergelincir karena aksi ambil untung,” ujar Analis Kitco Jim Wycoff.
Ia menambahkan, secara teknis harga emas berjangka untuk pengiriman April sedikit unggul dalam jangka pendek.
Target kenaikan harga emas dapat terjadi dengan level resistance menembus USD 1.356 per ounce.
Sedangkan target penurunan harga emas dapat terjadi jika berada di bawah USD 1.300. Jadi level resistance harga emas di kisaran USD 1.330 dan kemudian USD 1.335.
Sebelumnyam harga emas jatuh usai mencapai level tertinggi dalam enam pekan terpicu penguatan Dolar Amerika Serikat dan peningkatan risiko di pasar keuangan global.
Meski demikian logam mulia masih memiliki penopang yakni serangkaian ketegangan geopolitik di beberapa negara.
Dolar AS tercatat menguat terhadap mata uang lainnya. Ini memunculkan risiko pasar yangn mengurangi minat investor terhadap mata uang utama ini.
Maklum, Dolar yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal.
Sebelumnya pasar saham melonjak menanggapi laporan jika AS dan China bernegosiasi untuk mencegah perang dagang, merusak daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman.
“Akan ada beberapa bulan pembicaraan sebelum adanya ketidakpastian di sekitar situasi perdagangan global dapat terhapus. Dan sementara itu, emas terkadang akan menguntungkan,” kata Simona Gambarini, Ekonom Komoditas di Capital Economics.
Hal yang mempengaruhi pasar emas lainnya datang dari kondisi geopolitik.
Salah satunya dari Rusia, yang mengatakan akan mengambil langkah balasan terkait keputusan AS untuk mengusir enam puluh diplomat negaranya dengan tuduhan mata-mata.
Pelaku pasar juga masih melihat soal perkembangan kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS.
Suku bunga yang lebih tinggi memang akan membuat emas menjadi investasi yang kurang menarik.
Adapun harga perak juga tercatat turun nol koma tujuh persen setelah mencapai level tertinggi dalam tiga minggu
Sebelum, harga emas dunia jugai terkulai oleh penguatan dollar.
Kejatuhan harga emas ini merupakan yang terburuk usai mencapai level tertinggi dalam rnam minggu
Meski demikian logam mulia masih memiliki penopang yakni serangkaian ketegangan geopolitik di beberapa negara.
Harga emas di pasar spot turun nol koma tujuh persen per ounce.
Harga ini merupakan yang terburuk usai menyentuh posisi tertinggi sejak pertengahan Februari lalu.