Setelah berkutat dengan pelemahan harga selama dua pekan terakhir, usai The Federal Reserve mengisyaratkan kenaikan suku bunga perbankan di pertengahan Desember mendatang, hari ini, Kamis, 19 November 2015, harga emas global bergerak naik tipis.
Kenaikan harga emas global ini disebabkan adanya interval yang diberikan The Fed usai pertemuan yang memberi petunjuk sangat jelas bahwa mereka akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Kenaikan tersebut kemungkinan besar akan dilakukan secara bertahap.
Mengutip Wall Street Journal, Kamis, 19 November 2915, sebagian besar pejabat the Fed berharap bahwa perekonomian AS akan memenuhi persyaratan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan di Desember 2015 nanti.
Harapan tersebut tertuang dalam risalah pertemuan yang dilakukan oleh mereka pada Oktober kemarin.
Setelah keluarnya risalah tersebut, harga emas untuk pengiriman Desember yang merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan naik sangat tipis di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Sebenarnya, dengan rencana kenaikan suku bunga the Fed tersebut, harga emas tertekan.
Namun para pedagang dan pelaku pasar lebih memilih untuk melakukan aksi beli sebelum rencana tersebut benar-benar terjadi. Dengan aksi beli tersebut maka harga emas menjadi terdongkrak.
Pelaku pasar juga berharap bahwa kenaikan yang dilakukan oleh Bank Sentral AS tidak secara drastis namun lebih baik dilakukan secara bertahap.
“Pelaku pasar sudah yakin bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga, saat ini yang dilihat adalah apakah kenaikan tersebut dilakukan secara cepat atau tidak,” tutur Broker Linn & Associates, Chicago, Ira Epstein.
Sehari sebelumnya, harga emas sempat bergerak liar menjelang rilis dari pertemuan the Fed tersebut
Pada perdagangan sehari sebelumnya juga, harga emas dunia tergelincir menuju posisi terendah dalam enam tahun dipicu penguatan dolar AS dan kenaikan di pasar saham yang sempat mengalami kerugian akibat aksi teror di Paris Prancis pada pekan lalu.
Selain itu harga emas berada di bawah tekanan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Di pasar Asia harga emas terus melemah Hal itu seiring dengan menguatnya dolar Amerika Serikat dan investor yang bersiap menghadapi kenaikan suku bunga bank sentral AS.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi harga emas. Di pasar Asia ini.
Selain , dolar AS mendekati level tertinggi dalam tujuh bulan terhadap sejumlah mata uang termasuk Euro bank sentral Eropa melakukan pelonggaran moneter pada Desember.
“Faktor utama yang mempengaruhi harga emas adalah dolar AS dan harapan bank sentral AS menaikkan suku bunga pada Desember,” ujar Victor Thianpiriya, Analis ANZ seperti dikutip dari laman Reuters.
Mengutip www.fortisasiafutures.com, harga emas telah bergerak turun tajam pada akhir perdagangan kemarin ke posisi terendah dalam lima tahun.
Hal itu dipicu investor yang terus khawatir atas situasi geopolitik yang berasal dari serangan teroris pada pekan lalu di Paris sehingga meredam nilai logam mulia sebagai aset lindung lindung nilai.
Sementara itu di pasar domestik, PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, pada Kamis, 19 November 2015 masih mentatakan harga emas di posisi Rp 549 ribu per gram.
Harga tersebut tak berubah sejak awal pekan.
Berbeda, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam pada Kamis ini bergerak naik Rp 2.000 per gram menjadi Rp 473 ribu per gram jika dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya yang ada di level Rp 471 ribu per gram.
Artinya, jika Anda menjual emas yang dimiliki, maka Antam akan membelinya di harga Rp 473 ribu per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.13 WIB, harga emas Antam untuk seluruh ukuran masih tersedia.
Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.