Emas dunia kembali memasuki fase harga tinggi bersamaan dengan ramainya spekulasi bahwa The Fed, atau Bank Sentral Amerika Serikat, tidak berani menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan kedepan.
Akibat dari keraguan pasar terhadap kebijakan suku bunga ini emas di New York Exchange Mercantil, hari ini, Jumat pagi WIB, 23 September 2016, langsung membubung dan berada pada posisi tertinggi selama enam pekan terakhir.
Kemarin, harga emas kembali menunjukkan tajinya.
Emas kembali naik dan mencatatkan kenaikan tertinggidalam dua pekan.
Kenaikan ini tak terlepas dari langkah the Federal Reserve yang menahan tingkat suku bunga acuan, yang membuat dolar melemah.
Meski begitu, the Fed mengindikasikan kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini.
Harga emas untuk pengiriman Desember naik satu persen untuk per ounce. Harga menetap di level tertinggi sejak tujuh September.
Kenaikan emas dalam beberapa waktu belakangan ini dipicu pelemahan dolar, meski Bank of Japan secara agresif mengambil langkah untuk memerangi deflasi.
Yen jatuh terhadap dolar.
The Fed memang menahan untuk menaikkan suku bunga pada bulan ini, tapi Bank Sentral itu mengindikasikan akan mengambil langkah pada Desember nanti.
“Kenaikan di Desember akan menyebabkan beberapa simetri yang menarik, seperti kenaikan tahun lalu. Harga itu juga akan berpengaruh pada emas,” kata Brien Lundin, editor Gold Newsletter.
Kemarin, Kamis, 22 September 2016, emas menguat tajam terhadap dollar
Emas berhasil bergerak ke level yang lebih tinggi menjelang rilis keputusan kebijakan the Fed.
Tetapi, pergerakan emas didukung oleh kebijakan moneter terbaru dari BoJ meskipun pergerakan harga dalam mata uang yen mencerminkan sikap skeptis yang sedang berlangsung di pasar atas kemampuan bank sentral untuk menghasilkan pertumbuhan dan inflasi.
Federal Reserve kembali mempertahankan suku bunga dengan tidak berubah sambil menunggu lebih banyak bukti kemajuan dari pertumbuhan ekonomi dengan proyeksi peningkatan yang masih mungkin akan terlihat hingga akhir tahun 2016.
“Risiko jangka pendek pada prospek ekonomi masih terlihat seimbang,” kata Komite Pasar Terbuka Federal dalam pernyataannya setelah melakukan pertemuan selama dua hari di Washington.
Fokus pasar sekarang akan ke bulan Desember sebagai kesempatan terakhir bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga pada tahun 2016 tetapi semuanya tergantung dengan kondisi perekonomian, inflasi dan pemilihan presiden AS yang sedang berlangsung.
Keputusan The Fed dan bank sentral Jepang, secara luas telah diantisipasi oleh para trader dan investor di pasar. Emas kembali menjadi pilihan karena ketidakpastian dan ditambah risiko yang masih berdampak untuk menahan laju pertumbuhan ekonomi.