Sehari setelah mengalami kenaikan cukup bagus, hari ini, Rabu, 27 September, harga emas dunia, terutama yang diperdagangkan Comex Exchange, New York, kembali terperosok usai pidato Janet Yellen
Yellen menyatakan akan melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga secara bertahap meskipun angka inflasi cukup lemah.
Seperti ditulis kantor berita “reuter” pagi ini, Rabu WIB, harga emas di pasar spot langsung ambruk sebesar satu koma tiga persen per ounce
Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun hampir satu persen per ounce.
“Apa yang diungkapkan oleh Yellen tersebut bukan yang diharapkan oleh pelaku pasar,” jelas managing director RBC Wealth Management, New York, AS, George Gero.
Harga emas sangat sensitif terhadap kebijakan suku bunga.
Jika bunga naik maka emas harus bersaing dengan instrumen keuangan yang memiliki dua keuntungan yaitu kenaikan harga dan juga memberikan bunga.
Padahal sebenarnya pada perdagangan sebelumnya harga emas naik terdorong risiko geopolitik yang membuat pembelian safe haven melaju.
Pada perdagangan sebelumnya harga emas naik karena meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho mengatakan Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan perang terhadap negaranya.
Pyongyang berhak mengambil tindakan pencegahan, termasuk menembak pembom AS.
“Meningkatnya tekanan AS-Korea Utara akan menciptakan pergeseran aktiva. Orang akan keluar dari aset seperti S&P 500 dan masuk ke safe havens seperti emas, perak, ” kata Phillip Streible, Broker Komoditas Senior RJO Futures di Chicago.
Sehari sebelumnya, Selasa, 26 September, harga emas global, mengalami lonjakan sebesar satu persen bersamaan dengan berembusnya isu ketegangan baru geopolitik dunia
Kenaikan ini membalikkan kerugian sebelumnya dan membuat pembelian safe haven melaju.
Menurut “reuter” meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat merupakan pemicu kenaikan harga emas ini.
Bersamaan dengan itu kabar kemenangan Kanselir Jerman Angela yang kurang gemilang pada pemilihan nasional di Jerman juga merupakan bagian dari kenaikan logam mulia ini.
Untuk harga Spot emas naik hampir satu persen untuk tiap ounce.
Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga naik US$ 14 atau satu persen lebih
Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho mengatakan Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan perang terhadap negaranya.
Pyongyang berhak mengambil tindakan pencegahan, termasuk menembak pembom AS.
Merkel harus mencari mitra untuk membangun pemerintahan koalisi setelah mengamankan jabatan keempatnya sebagai kanselir Jerman.
“Meningkatnya tekanan AS-Korea Utara akan menciptakan pergeseran aktiva. Orang akan keluar dari aset dan masuk ke safe havens seperti emas, ” kata Phillip Streible, Broker Komoditas Senior RJO Futures di Chicago.
Emas kini secara keseluruhan telah tergelincir tiga setengah persen dari lebih dari satu tahun.
Posisi tertinggi harga emas adalah pada 8 September, sebagian besar akibat kekhawatiran terhadap ambisi nuklir Korea Utara.