Setelah selama dua hari menikmati kenaikan harga bersamaan dengan melemahnya dollar, hari ini, 16 November, harga emas kembali ambruk di Comex Mercantil Exchange, New York, bersamaan dengan rilis ekonomi Amerika serikat yang membaik.
“Harga emas melemah untuk pertama kali dalam tiga sesi meski indeks dolar Amerika Serikat tergelincir,” tulis laman “bloomberg.”
Sedangkan dolar AS memperoleh banyak kelemahan pada awal perdagangan seiring kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai kemajuan perombakan pajak Amerika dan data inflasi AS.
Sementara itu, indeks dolar AS diperdagangkan di level sembilan puluh tiga koma tujuh puluh sembilan saat harga emas sedikit berubah dari perdagangan kemarin.
Pergerakan emas dan dolar AS sering terbalik karena pergerakan mata uang dapat menaikkan atau menurunkan daya tarik emas bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Data ekonomi AS menunjukkan indeks harga konsumen menguat pada Oktober memberikan sinyal kalau bank sentral AS atau the Federal Reserve berada di jalur tepat untuk menaikkan suku bunga pada Desember.
Kenaikan suku bunga ini juga diperkirakan dapat berlanjut pada tahun depan
Kenaikan suku bunga ini berdampak terhadap harga emas.
Sentimen lainnya pengaruhi pasar, menurut Analis Commerzbank Carsten Fritsch yaitu desas desus penjualan emas seiring masalah keuangan Venezuela.
Dia menuturkan, Venezuela telah menukar seratus delapan puluh ton emas dengan bank investasi sejak 2015 untuk menerima pinjaman sebagai imbalan.
“Mungkin emas alami aksi jual usai pinjaman tidak terlaksana. Kelemahan harga emas berlanjut meskipun dolar AS terdepresiasi secara merata menyusul data Produk Domestik Bruto yang bagus dari Jerman,” kata dia.
Tekanan harga emas juga dipicu dari aksi jual pada perdagangan siang hari waktu setempat. Direktur Kitco Metal Peter Hugs juga melihat secara teknikal memasuki area tertekan.
“Begitu emas turun di bawah level US$ 1.282, itu memicu penghentian secara teknikal dan percepatan penjualan,” ujar dia.
Hal senada dikatakan Chintan Karnani. Investor berhasil memperoleh keuntungan selama sepekan sehingga melakukan aksi jual menjelang akhir pekan.
“Menurut saya turunnya harga emas karena profit taking sebelum penutupan pekan ini. Selain itu juga karena ketidakmampuan menembus level resistance akhir tahun lalu,” ujar dia.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah terhadap enam mata uang lainnya di awal sesi perdagangan. Indeks dolar AS akhirnya mendatar.