Setelah sembilan hari mengalami keterpurukan, selama pekan lalu dan dua hari di awal pekan ini, harga emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk atau Antam yang dijual hari ini, Selasa, 31 Mei 2016 naik sebesar Rp 2.000 per gram dan bertengger di angka Rp 577 ribu per gram.
Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam.
Sebelumnya atau pada 30 Mei 2016, harga emas yang dijual oleh Antam berada di angka Rp 575 ribu per gram.
Hal yang sama juga terjadi pada harga pembelian kembali atau harga buyback, yang naik Rp 2.000 menjadi Rp 519 ribu per gram.
Itu berarti jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan menghargainya Rp 519 ribu.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram, dan ketika Selasa siang WIB, stok emas Antam masih tersedia kecuali emas Antam ukuran 10 gram yang sudah habis terjual.
Berlainan dengan kondisi di dalam negeri, harga emas global justru masih melempam dan berlawan dengan gerak dolar Amerika Serikat yang melonjak.
Pernyataan pimpinan bank sentral AS soal suku bunga mempengaruhi pasar.
Pada perdagangan Selasa WIB, harga emas masih turun
Harga emas sempat pulih pada awal perdagangan, tetapi akhirnya melemah tajam.
Pernyataan Janet Yellen soal suku bunga mempengaruhi pasar.
“Ini sesuai. Saya telah mengatakannya kalau bank sentral AS secara bertahap dan hati-hati menaikkan suku bunga.”
“ Dan mungkin dalam beberapa bulan mendatang langkah itu akan dilakukan,” ujar Yellen saat memberikan komentar di Harvard University seperti dikutip dari laman Marketwatch
Pernyataan Yellen itu pun mendorong indeks dolar AS. Hal itu lantaran suku bunga lebih tinggi dapat mengangkat permintaan dolar.
Sementara itu, pelemahan yen memburuk setelah ada laporan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan menunda kenaikan pajak penjualan yang telah direncanakan.
“Harga emas telah terpukul pada bulan ini, dan penguatan dolar AS menambah tekanan. Secara teknikal harga emas di bawah US$ 1.200, dan target berikutnya di US$ 1.160,” tutur Analis FXTM Research Lukman Otunuga.
Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS pada musim panas semakin menguat setelah gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan pada hari Jumat malam bahwa kenaikan suku bunga akan terus dilakukan pada bulan mendatang jika ekonomi terus menguat.
Presiden Fed St Louis James Bullard yang merupakan pembuat kebijakan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Juni atau Juli dapat dilakukan. Berbicara di Seoul sebelumnya, Bullard
mengatakan pasar global tampaknya “bersiap” untuk kenaikan suku bunga AS pada musim panas.
Pergerakan Emas berjangka turun hampir tujuh persen sejauh ini pada bulan Mei ketika komentar hawkish dari pejabat Fed serta risalah rapat Fed pada bulan April telah meyakinkan banyak analis dan investor bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Juni atau Juli akan dilakukan.
Harga Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS.
Pada minggu ini, investor akan fokus pada laporan nonfarm payrolls AS untuk bulan Mei yang akan dirilis pada hari Jumat untuk mengukur apakah negara ekonomi terbesar di dunia telah cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2016.
“Banyak orang tidak membeli emas tetapi mereka ingin memiliki emas.
Banyak orang membeli emas untuk apa yang akan dilakukannya, bukan pada harga karena hal itu merupakan pertimbangan terakhir
Pasar akan mendapatkan momen di mana orang-orang akan dapat melihat gambaran emas secara keseluruhan.
Ketika hal itu terjadi, maka tahap yang paling penting adalah resolusi antara harga emas kertas dan emas fisik dimana ketika kita sampai ke momen tersebut maka ada potensi ETF tidak akan cukup lagi untuk memberikan keinginan banyak orang.